
RI News Portal. Jakarta, Konflik antara manusia dan gajah di wilayah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh terus menjadi perhatian. Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 114 kejadian yang melibatkan interaksi antara gajah liar dan manusia.
Menurut Kamaruzaman, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, konflik ini terjadi akibat gangguan terhadap habitat gajah yang semakin menyempit.

“Terkait konflik manusia dan gajah, habitat mereka terganggu karena sudah ada interaksi dengan manusia. Gajah begitu santun terhadap manusia, namun karena ada gesekan, mereka merasa terganggu,” kata Kamaruzaman Minggu (15/2/2025).
Ia juga menambahkan bahwa konflik ini bukanlah fenomena baru. Jalur jelajah gajah liar sudah terbentuk secara turun-temurun.
Baca juga : Program Kampanye Pramono-Rano Tak Terganggu Efisiensi Anggaran
Untuk mengatasi konflik ini, pihak BKSDA telah melakukan berbagai upaya mitigasi. “Kami melakukan penggiringan gajah kembali ke habitat aslinya, pembentukan kelompok swadaya masyarakat untuk respon cepat,”ujar Kamaruzaman.
Patroli dan monitoring secara berkala untuk mencegah insiden lebih lanjut. Upaya mitigasi ini diharapkan dapat mengurangi konflik antara manusia dan gajah, serta menjaga keseimbangan antara pelestarian satwa liar dan kehidupan masyarakat di sekitar habitat mereka.
Pewarta : Diki Eri S

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal