Skip to content
04/12/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • World
  • Gencatan Senjata TNLA-Militer Myanmar: Tekanan Tiongkok dan Kalkulasi Strategis Jelang Pemilu Junta

Gencatan Senjata TNLA-Militer Myanmar: Tekanan Tiongkok dan Kalkulasi Strategis Jelang Pemilu Junta

Jurnalis RI News Portal Posted on 1 bulan ago 3 min read
Tekanan Tiongkok dan Kalkulasi Strategis Jelang Pemilu Junta
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Kunming, Tiongkok – Di tengah eskalasi konflik bersenjata yang telah melanda Myanmar sejak kudeta militer 2021, kelompok pemberontak Ta’ang National Liberation Army (TNLA) baru saja mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan pasukan junta. Perundingan damai yang berlangsung selama dua hari di wilayah selatan Tiongkok ini menandai intervensi langsung Beijing untuk meredam ketegangan di perbatasan, sambil membuka ruang bagi pemilu kontroversial yang dijadwalkan akhir tahun ini.

Kesepakatan tersebut, yang diumumkan pada akhir Oktober 2025, mengharuskan TNLA menarik pasukannya dari dua kota strategis di wilayah Shan utara: Mogok dan Mongmit. Sebagai gantinya, militer Myanmar berjanji menghentikan serangan udara intensif yang telah menjadi rutinitas harian terhadap posisi TNLA. Langkah ini datang setelah tekanan berkelanjutan dari pemerintah Tiongkok, yang khawatir akan dampak ketidakstabilan terhadap kepentingan ekonominya di kawasan tersebut.

Latar belakang kesepakatan ini tidak lepas dari dinamika Operasi 1027, inisiatif gabungan kelompok etnis bersenjata yang dimulai pada akhir 2023. Dalam fase kedua operasi tersebut pada Juli tahun lalu, TNLA berhasil merebut Mogok—pusat pertambangan permata terkenal—dan Mongmit, sehingga menguasai sebagian besar Shan utara. Wilayah ini bukan hanya basis kekuatan etnis Ta’ang, tetapi juga koridor vital perdagangan darat antara Myanmar dan Tiongkok, yang menyumbang miliaran dolar dalam ekspor barang seperti mineral langka dan kayu.

Keberhasilan operasi ini telah menggeser keseimbangan kekuatan, membawa kelompok perlawanan semakin dekat ke wilayah Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar yang juga menjadi markas Akademi Pertahanan Nasional. Ancaman ini memicu alarm di Beijing, yang melihat potensi kekacauan sebagai risiko bagi stabilitas regional. Dari perspektif geopolitik, Tiongkok telah lama berperan sebagai penyeimbang di Myanmar, mendukung junta untuk menjaga investasi infrastrukturnya seperti pipa minyak dan proyek Belt and Road Initiative, sambil menghindari runtuhnya pemerintahan yang bisa memicu gelombang pengungsi atau konflik lintas batas.

Untuk memaksakan negosiasi, Tiongkok menerapkan langkah-langkah ekonomi yang tegas. Perbatasan antara provinsi Yunnan dan wilayah di bawah kendali TNLA ditutup, memutus alur perdagangan krusial. Selain itu, pasokan internet, bahan bakar, dan listrik ke daerah tersebut dipangkas, memperlemah logistik pemberontak dan memaksa mereka ke meja perundingan. Pendekatan ini mencerminkan strategi “soft power” dengan elemen koersif, di mana Beijing memanfaatkan ketergantungan ekonomi untuk mengelola konflik tanpa intervensi militer langsung—sebuah pola yang mirip dengan intervensi Tiongkok di konflik etnis lain di Asia Tenggara.

Gencatan senjata ini muncul tepat menjelang pemilu yang digelar junta dalam dua tahap: 28 Desember 2025 dan 11 Januari 2026. Pemilu ini, yang diklaim sebagai langkah menuju demokrasi oleh militer, justru dikritik sebagai upaya legitimasi kekuasaan di tengah boikot luas dari kelompok oposisi dan masyarakat sipil. Dengan penarikan TNLA dari Mogok dan Mongmit, junta memperoleh ruang untuk melaksanakan pemungutan suara di wilayah yang sebelumnya rawan konflik, potensial meningkatkan partisipasi dan mengurangi gangguan dari kelompok perlawanan.

Baca juga : ASEAN Jelajahi Potensi Energi Nuklir dalam Transisi Menuju Energi Bersih

Namun, para analis konflik menilai kesepakatan ini lebih bersifat taktis daripada permanen. “Ini bukan akhir dari perlawanan, melainkan jeda strategis,” kata seorang pakar urusan Asia Tenggara dari lembaga riset independen di Singapura, yang meminta identitasnya dirahasiakan. Menurutnya, TNLA mungkin menggunakan waktu ini untuk mengonsolidasikan kekuatan di wilayah inti Shan utara, sementara junta memanfaatkannya untuk memperkuat posisi politiknya. Dalam konteks teori resolusi konflik, gencatan senjata semacam ini sering kali menjadi alat manajemen krisis jangka pendek, di mana pihak-pihak terlibat saling menguji komitmen lawan sambil mempersiapkan eskalasi potensial.

Implikasi lebih luas dari kesepakatan ini meluas ke stabilitas regional. Bagi Tiongkok, ini memperkuat peranannya sebagai mediator utama di Myanmar, mengimbangi pengaruh Barat yang mendukung kelompok pro-demokrasi. Sementara itu, bagi masyarakat Myanmar, gencatan senjata menawarkan jeda dari kekerasan, meski tidak menyelesaikan akar masalah seperti otonomi etnis dan restorasi demokrasi. Di tengah ketidakpastian, pengamat internasional menyerukan pengawasan ketat terhadap implementasi kesepakatan, untuk mencegah pelanggaran yang bisa memicu babak baru konflik.

Kesepakatan ini, meski rapuh, menyoroti kompleksitas konflik Myanmar: perpaduan antara aspirasi etnis, kepentingan geopolitik, dan tekanan ekonomi. Saat pemilu mendekat, dunia akan menyaksikan apakah jeda ini membuka jalan bagi perdamaian berkelanjutan atau hanya menunda ledakan berikutnya.

Pewarta : Setiawan Wibisono


Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: ASEAN Jelajahi Potensi Energi Nuklir dalam Transisi Menuju Energi Bersih
Next: Program Magang Nasional 2025: Kesempatan Emas bagi Lulusan Baru dengan Upah Setara UMK

Related Stories

Upaya Akhiri Perang Ukraina Memasuki Fase Kritis
3 min read

Delegasi AS Pimpin Pembicaraan Langsung dengan Putin di Moskow: Upaya Akhiri Perang Ukraina Memasuki Fase Kritis

Jurnalis RI News Portal Posted on 14 jam ago
IMIP Raih Penghargaan Filantropi Terbaik Asia 2025 di Hainan
2 min read

IMIP Raih Penghargaan Filantropi Terbaik Asia 2025 di Hainan

Jurnalis RI News Portal Posted on 14 jam ago
Majelis Umum PBB Tegaskan Komitmen Damai- Resolusi Pendudukan Israel Picu Debat Global di Tengah Rencana Trump untuk Gaza
4 min read

Majelis Umum PBB Tegaskan Komitmen Damai: Resolusi Pendudukan Israel Picu Debat Global di Tengah Rencana Trump untuk Gaza

Jurnalis RI News Portal Posted on 15 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli

Komentar

  1. Sami.s mengenai Bara Progib 08 Laporkan Akun @AnakIsrael7828 ke Bareskrim Polri atas Dugaan Penyebaran Hoaks Terhadap Presiden Prabowo
  2. rendro mengenai Penodaan Bendera Merah Putih di Jembrana: Protes Mabuk RKUHP Berujung Ancaman 5 Tahun Penjara
  3. Tukino gaul gaul mengenai POSCO International Capai Integrasi Vertikal Penuh pada Industri Minyak Sawit Indonesia
  4. Sami.s mengenai Masyarakat Indrapura Bersatu Akhiri Blokade Jalan setelah Bupati Pesisir Selatan Nyatakan Dukungan Penuh atas Tuntutan Plasma 20%
  5. Sugeng Rudianto mengenai Dugaan Penyimpangan Berat pada Proyek Rabat Beton Sironcitan, Angkola Selatan: Anggaran Rp200 Juta Hanya Terealisasi Rp17 Juta Sebagai Upah Tukang

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.