RI News Portal. Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil meraih predikat tertinggi “Kota Sangat Inovatif” pada ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Pencapaian ini menandai kemajuan signifikan bagi pemerintah daerah setempat, setelah selama periode 2021-2024 hanya bertengger pada predikat “Kota Inovatif”.
Penghargaan IGA merupakan apresiasi tahunan atas kinerja pemerintah daerah dalam mendorong inovasi publik, yang diukur melalui Indeks Inovasi Daerah (IID). Pengukuran IID mencakup evaluasi komprehensif terhadap tata kelola pemerintahan, pembangunan ekosistem inovasi, serta kuantitas dan kualitas inovasi yang benar-benar memberikan dampak bagi masyarakat. Predikat “Sangat Inovatif” hanya diberikan kepada daerah yang melampaui ambang batas skor tertentu, sebagai pengakuan atas konsistensi dalam menghadirkan terobosan di bidang pelayanan publik dan pembangunan tematik.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menyambut baik penghargaan ini sebagai momentum akselerasi, bukan sekadar pencapaian akhir. “Penghargaan ini bukan titik akhir, melainkan pendorong bagi kami untuk lebih cepat menyuguhkan solusi relevan dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya dalam pernyataan resmi pada akhir pekan lalu. Ia menekankan bahwa predikat ini memperkuat posisi Kota Kediri sebagai entitas progresif yang mampu menjawab tantangan pembangunan kontemporer, sejalan dengan agenda nasional penguatan daya saing daerah.

Pencapaian ini didasari oleh komitmen kuat pemerintah kota dalam membudayakan inovasi di seluruh lini organisasi. Pada tahun 2025, sebanyak 150 inovasi telah ditetapkan dan tersebar di berbagai perangkat daerah, mencakup pemanfaatan teknologi digital untuk layanan publik, program pemberdayaan masyarakat berbasis lokal, serta kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi isu strategis. Contoh nyata termasuk inisiatif seperti penempatan dokter spesialis anak di setiap puskesmas untuk intervensi dini kesehatan ibu dan anak, aplikasi pemantauan berbasis data untuk penanganan stunting, serta penguatan pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas melalui regulasi dan program khusus.
Lebih jauh, Vinanda menegaskan bahwa keberhasilan ini mencerminkan penguatan misi tata kelola pemerintahan yang inovatif, responsif, dan berintegritas. Ke depan, fokus akan diletakkan pada replikasi inovasi yang telah terbukti efektif, percepatan transformasi digital, serta memastikan setiap kebijakan baru memberikan manfaat langsung bagi warga. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pelayanan, tetapi juga membangun resiliensi daerah terhadap dinamika pembangunan masa depan.
Baca juga : KPK Soroti Lemahnya Sistem Rekrutmen Partai Politik dalam Kasus Dugaan Korupsi Bupati Lampung Tengah
Dari perspektif akademis, kenaikan predikat Kota Kediri ini dapat dilihat sebagai bukti empirik bahwa investasi konsisten pada budaya inovasi—melalui penguatan kapasitas aparatur, kolaborasi multipihak, dan orientasi pada dampak sosial—mampu menghasilkan lompatan kualitatif dalam indeks inovasi daerah. Hal ini relevan dengan diskursus governance kontemporer di Indonesia, di mana inovasi publik menjadi kunci utama dalam mewujudkan good governance yang adaptif dan inklusif.
Pencapaian Kota Kediri pada IGA 2025 ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain, sekaligus memperkuat narasi bahwa kepemimpinan muda dan visioner dapat menjadi katalisator perubahan positif di tingkat lokal.
Pewarta : Wisnu Harmoko


Assalamualaikum…
Selamat malam untuk keluarga besar RINews portal
Salam dari pesisir Selatan