
RI News Portal. La Paz, 4 Oktober 2025 – Kementerian Luar Negeri Bolivia mengeluarkan pernyataan keras yang mengecam pelanggaran wilayah udara Venezuela oleh jet tempur Amerika Serikat, menyebutnya sebagai tindakan provokatif yang mengancam stabilitas politik dan sosial di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Insiden ini, yang terjadi di lepas pantai Venezuela, dianggap melanggar hukum internasional serta Konvensi Chicago tentang Penerbangan Sipil Internasional.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Bolivia menyatakan, “Kami secara tegas menolak dan mengutuk pelanggaran wilayah udara oleh jet tempur AS di wilayah udara Venezuela yang bersahabat.” Pernyataan ini merujuk pada laporan Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, yang pada Kamis (2/10) mengungkapkan bahwa sistem pertahanan udara Venezuela mendeteksi lima pesawat tempur AS, yang diduga jenis F-35, di wilayah informasi penerbangan Maiquetia, dekat pantai Karibia Venezuela. Keberadaan jet-jet tersebut juga dikonfirmasi oleh pilot maskapai penerbangan internasional yang beroperasi di wilayah tersebut.

Bolivia menilai tindakan ini sebagai ancaman serius terhadap kedaulatan Venezuela. “Aksi ilegal dan provokatif ini mencerminkan ambisi hegemonik untuk menguasai sumber daya alam di wilayah Karibia,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Bolivia. Tindakan tersebut, menurut Bolivia, tidak hanya melanggar norma-norma internasional, tetapi juga membahayakan stabilitas politik, ekonomi, dan sosial di kawasan yang telah lama menghadapi tantangan akibat intervensi asing.
Bolivia menegaskan kembali komitmennya terhadap perdamaian dan dialog sebagai solusi untuk menyelesaikan konflik. Negara ini menyerukan penghentian segera segala tindakan yang dapat mengancam kehidupan dan perdamaian jutaan warga di Amerika Latin dan Karibia. “Kami mendesak komunitas internasional untuk menghormati kedaulatan negara-negara di kawasan ini dan menghentikan segala bentuk provokasi yang dapat memicu eskalasi ketegangan,” tambah pernyataan tersebut.
Insiden ini menambah ketegangan di kawasan yang telah lama menjadi pusat perhatian akibat dinamika geopolitik yang kompleks. Bolivia, sebagai sekutu dekat Venezuela, menunjukkan solidaritasnya dengan mengecam tindakan AS dan menyerukan dialog untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Pernyataan ini juga mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di kalangan negara-negara Amerika Latin tentang potensi intervensi asing yang dapat mengganggu stabilitas regional.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Amerika Serikat terkait tuduhan pelanggaran wilayah udara tersebut. Komunitas internasional kini menanti perkembangan lebih lanjut, termasuk potensi respons dari organisasi regional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Organisasi Negara-negara Amerika (OAS), untuk menangani situasi ini.
Pewarta : Setiawan Wibisono S.TH
