
RI News Portal. Jakarta, 26 Agustus 2025 – Presiden Joko Widodo melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menargetkan pencapaian signifikan dalam program elektrifikasi desa dan dusun di Indonesia. Pada Senin (26/8/2025), di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Bahlil menyampaikan ambisi pemerintah untuk menerangi 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum teraliri listrik hingga tahun 2029-2030.
“Kita akan coba membangun 5.700 desa yang belum teraliri listrik dan 4.400 dusun. Jadi kita akan selesaikan sampai 2029 sampai 2030, harus selesai,” tegas Bahlil.
Pernyataan ini menandakan komitmen kuat pemerintah untuk meningkatkan akses listrik di wilayah pedesaan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memperkuat infrastruktur di daerah-daerah tertinggal.

Meskipun target ambisius telah diumumkan, Bahlil menekankan pentingnya perhitungan anggaran yang cermat. “Untuk penganggaran masih harus dihitung terlebih dahulu. Terlebih ada perubahan anggaran yang harus dihitung,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa ia perlu melaporkan perubahan anggaran ini kepada Presiden Joko Widodo terkait dampaknya terhadap layanan publik.
Baca juga : Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kecamatan Batang Tarang, Sanggau
Meskipun belum ada angka pasti terkait besaran anggaran yang dibutuhkan, pernyataan Bahlil menyoroti perlunya perencanaan dan koordinasi yang matang antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan keberhasilan program ini. Faktor-faktor seperti potensi kendala geografis, ketersediaan sumber daya, dan proses perizinan perlu dipertimbangkan dalam perencanaan anggaran dan implementasi program.
Keberhasilan program elektrifikasi ini akan berdampak signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan serta pertumbuhan ekonomi nasional. Penggunaan energi listrik akan membuka peluang baru bagi pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah terpencil.
Pewarta : Yudha Purnama
