
RI News Portal. Kyiv, Ukraina — Rusia melancarkan serangan drone dan misil besar-besaran ke wilayah barat Ukraina pada Rabu malam, menargetkan sejumlah fasilitas termasuk sebuah pabrik elektronik milik Amerika Serikat, kata pejabat setempat pada Kamis (21/8/2025). Serangan ini, yang merupakan salah satu yang terbesar tahun ini, menambah ketidakpastian dalam upaya diplomasi yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan tersebut menyasar “kompleks industri militer Ukraina,” termasuk pabrik drone, gudang penyimpanan, situs peluncuran misil, dan lokasi berkumpulnya pasukan Ukraina. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah klaim tersebut. Dalam sebuah unggahan di platform X, ia menyatakan bahwa Rusia “praktis membakar sebuah perusahaan Amerika yang memproduksi peralatan rumah tangga, bukan militer.” Zelenskyy menambahkan, “Rusia tahu persis ke mana mereka meluncurkan misil. Kami yakin ini adalah serangan sengaja terhadap aset dan investasi Amerika di Ukraina.”

Pabrik elektronik milik perusahaan Amerika, Flex, yang terletak di dekat perbatasan Hungaria, menjadi salah satu sasaran utama. Andy Hunder, Presiden Kamar Dagang Amerika di Ukraina, mengatakan bahwa serangan tersebut melukai enam pekerja shift malam dari 600 orang yang sedang bekerja. “Pesan Rusia jelas: mereka tidak menginginkan perdamaian. Mereka menyerang bisnis Amerika di Ukraina,” ujar Hunder kepada Associated Press. Ia menambahkan bahwa serangan Rusia sejak invasi dimulai telah merusak aset lebih dari separuh dari 600 anggota kamar dagang tersebut.
Serangan ini terjadi di tengah upaya diplomasi internasional untuk mengakhiri konflik. Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, diikuti oleh pertemuan dengan Zelenskyy dan pemimpin Eropa di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025). Namun, serangan Rusia yang melibatkan 574 drone dan 40 misil balistik serta jelajah ini menunjukkan eskalasi ketegangan.
Zelenskyy menuduh Rusia sengaja menghindari pembicaraan damai. “Mereka tidak ingin mengakhiri perang ini. Mereka terus melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina,” tulisnya di X. Ia juga mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Moskow melalui sanksi dan tarif yang lebih keras.
Sementara itu, Trump mengkritik mantan Presiden AS Joe Biden karena dianggap tidak cukup mendukung Ukraina dengan senjata yang memadai. “Sulit memenangkan perang tanpa menyerang negara penyerbu. Ini seperti tim olahraga dengan pertahanan hebat tapi tidak boleh menyerang,” kata Trump dalam unggahan media sosialnya pada Kamis.
Negara-negara Eropa tengah membahas pengerahan aset militer untuk mencegah serangan Rusia pasca-perang terhadap Ukraina. Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan bahwa Moskow tidak akan menerima kehadiran pasukan NATO di Ukraina. Ia juga menyatakan bahwa Putin bersedia bertemu Zelenskyy untuk membahas perdamaian, tetapi hanya setelah isu-isu kunci diselesaikan oleh pejabat senior, yang diperkirakan akan memakan waktu lama karena perbedaan pandangan yang jauh antara kedua pihak.
Pada Kamis, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dijadwalkan mengadakan konferensi telepon dengan penasihat keamanan nasional Eropa untuk membahas jaminan keamanan bagi Ukraina. Sementara itu, pertemuan militer antara Ukraina, AS, Inggris, Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, dan panglima tertinggi NATO di Eropa telah digelar di Washington untuk mengeksplorasi opsi militer, termasuk skenario dengan atau tanpa gencatan senjata.

Serangan Rusia di wilayah barat Ukraina, yang menjadi pusat distribusi bantuan militer dari sekutu Barat, menewaskan setidaknya satu orang dan melukai 15 lainnya. Di kota Lviv, tiga misil jelajah Rusia dengan amunisi tandan merusak 26 bangunan tempat tinggal, sebuah taman kanak-kanak, dan gedung administrasi, menurut kepala wilayah Maksym Kozytskyi.
Di sisi lain, Ukraina terus melancarkan serangan balasan dengan drone jarak jauh buatan dalam negeri ke infrastruktur Rusia, termasuk kilang minyak, yang menyebabkan harga bensin grosir Rusia mencapai rekor tertinggi. Pada Kamis, drone Ukraina melukai empat warga sipil di wilayah Belgorod, Rusia, dan merusak sejumlah properti, menurut Gubernur Vyacheslav Gladkov.
Pewarta : Setiawan S.TH
