RI News Portal. Palembayan, Kabupaten Agam – Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengunjungi posko pengungsian Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Kamis (4/12/2025). Dalam kunjungan tersebut, Gibran duduk bersama para pengungsi, mendengarkan secara langsung keluhan dan aspirasi warga yang rumah serta mata pencahariannya lenyap disapu banjir bandang pada 27 November lalu.
Salah seorang pengungsi, Nofendri, menyampaikan tiga poin utama yang menjadi harapan warga kepada pemerintah pusat.
“Rumah kami hancur total, lahan sawah dan kebun sawit habis terseret banjir. Kalau tidak ada rumah, kami tinggal di mana? Kalau lahan pertanian hilang, kami makan apa? Anak-anak kami juga butuh sekolah, kalau bisa dapat beasiswa atau digratiskan biayanya sampai ekonomi keluarga pulih,” ujar Nofendri di hadapan Wakil Presiden.
Ia menambahkan bahwa kunjungan seorang kepala negara ke kampung mereka merupakan yang pertama kali terjadi, sehingga warga merasa diperhatikan.

Merespons aspirasi tersebut, Gibran menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara khusus memerintahkannya untuk mempercepat pemulihan pascabencana di Sumatera Barat.
“Saya diperintahkan Bapak Presiden agar pemulihan daerah terdampak dipercepat, termasuk distribusi logistik melalui jalur darat, laut, dan udara. Akses jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, listrik, dan komunikasi akan segera diperbaiki,” kata Gibran.
Ia juga menegaskan bahwa kebutuhan dasar pengungsi menjadi prioritas.
“Tenda layak, makan tiga kali sehari, air bersih, dan kebutuhan pokok lainnya harus terpenuhi. Bapak-Ibu tidak sendiri, negara hadir di sini,” tegasnya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah yang mendampingi kunjungan menyatakan bahwa Kabupaten Agam merupakan wilayah dengan jumlah korban dan kerusakan paling parah akibat banjir bandang kali ini.
“Rumah warga, lahan pertanian, fasilitas umum, sekolah, dan infrastruktur jalan serta jembatan di Agam rusak paling berat. Kedatangan Presiden beberapa waktu lalu dan kini Wakil Presiden menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk membangun kembali semua yang hilang,” ujar Mahyeldi.
Saat ini, kata dia, fokus penanganan darurat masih pada empat hal: pemenuhan kebutuhan pengungsi, pemulihan listrik dan sinyal telekomunikasi yang sudah mulai berjalan, pencarian korban hilang yang masih melibatkan tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan relawan, serta perencanaan relokasi dan rekonstruksi permanen.
Usai berdialog di posko, Gibran bersama Gubernur Mahyeldi, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Arief Gajah Mada, Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, Bupati Agam Benni Warlis, Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal, serta sejumlah pejabat lainnya meninjau langsung lokasi terparah di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia.
Hingga kunjungan tersebut, data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat mencatat ratusan rumah rusak berat, ribuan hektare sawah dan kebun sawit terendam material lahar dingin, serta puluhan korban jiwa dan hilang di wilayah Kabupaten Agam. Proses evakuasi dan pendataan terus berlangsung sambil menunggu tahap rehabilitasi dan rekonstruksi yang dijanjikan pemerintah pusat segera dimulai.
Pewarta : Albertus Parikesit

