Skip to content
04/12/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • World
  • Trump Siapkan Batas Pengungsi Terendah Sejarah AS di Tengah Shutdown Pemerintah: Prioritas untuk Afrikaner Afrika Selatan

Trump Siapkan Batas Pengungsi Terendah Sejarah AS di Tengah Shutdown Pemerintah: Prioritas untuk Afrikaner Afrika Selatan

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 bulan ago 3 min read
Trump Siapkan Batas Pengungsi Terendah Sejarah AS di Tengah Shutdown Pemerintah
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Washington, 4 Oktober 2025 – Pemerintahan Presiden Donald Trump mulai menyoroti isu penampungan pencari suaka dan imigran di Amerika Serikat (AS) usai penutupan pemerintah atau government shutdown yang dimulai pada Kamis pekan ini. Tiga sumber dekat dengan Gedung Putih mengungkapkan kepada wartawan bahwa Trump bersiap menetapkan batas penerimaan pengungsi hanya 7.500 orang selama masa shutdown ini, angka yang berpotensi mencetak rekor terendah dalam sejarah program resettlement AS. Kebijakan ini secara khusus memprioritaskan kelompok minoritas Afrikaner, keturunan Belanda kulit putih di Afrika Selatan, di tengah kritik luas atas diskriminasi rasial yang diduga dialami mereka.

Shutdown pemerintah federal, yang dipicu oleh perselisihan anggaran antara Partai Republik dan Demokrat, telah mengganggu operasi layanan publik esensial, termasuk potensi penundaan pemrosesan imigrasi. Trump, yang kembali menjabat sebagai presiden sejak Januari 2025, langsung membekukan penerimaan pengungsi secara keseluruhan setelah pelantikannya, dengan alasan bahwa program tersebut hanya boleh dilanjutkan jika selaras dengan kepentingan nasional AS. Beberapa minggu kemudian, ia mengeluarkan perintah eksekutif yang secara eksplisit memprioritaskan Afrikaner, mengklaim kelompok minoritas kulit putih ini mengalami diskriminasi rasial dan kekerasan di Afrika Selatan yang mayoritas penduduknya berkulit hitam. Klaim tersebut mencakup tuduhan penyitaan properti tanpa kompensasi melalui undang-undang reformasi tanah di Afrika Selatan, serta isu affirmative action yang dianggap merugikan mereka.

Sebagai bagian dari kebijakan imigrasi keras yang menjadi ciri khas masa jabatan pertamanya (2017-2021), Trump sebelumnya telah memangkas kuota pengungsi secara signifikan, mencapai titik terendah 15.000 orang pada akhir masa baktinya. Kini, di tengah shutdown yang bisa berlangsung hingga akhir November jika tidak ada kesepakatan, proposal batas 7.500 orang ini dilihat sebagai kelanjutan strategi tersebut, dengan sebagian besar slot dialokasikan untuk Afrikaner. Sumber-sumber tersebut menekankan bahwa prioritas ini bertujuan melindungi kelompok yang Trump sebut sebagai korban “diskriminasi rasial yang disponsori pemerintah,” meskipun pemerintah Afrika Selatan keras membantah tuduhan itu, menyatakan tidak ada bukti genosida atau penganiayaan sistematis terhadap warga kulit putih.

Kebijakan ini menuai kontroversi akademis dan internasional. Para pakar imigrasi menyoroti kontradiksi: sementara pengungsi dari wilayah konflik seperti Kongo, Sudan, atau Rohingya diblokir sepenuhnya, proses untuk Afrikaner dipercepat secara signifikan, dengan kelompok pertama tiba di AS sejak Mei 2025. Analis politik dari lembaga think tank seperti Council on Foreign Relations menyebut langkah ini sebagai “pemilihan rasial terselubung,” yang berpotensi merusak kredibilitas AS sebagai pemimpin hak asasi manusia global. Selain itu, shutdown ini bisa memperburuk backlog kasus imigrasi, dengan jutaan kasus tertunda di pengadilan imigrasi, sementara operasi penegakan seperti deportasi oleh ICE tetap berlanjut sebagai layanan esensial.

Baca juga : Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia Akibat Cedera Bahu yang Memburuk

Trump membela kebijakannya dengan menyatakan bahwa Afrikaner memenuhi definisi pengungsi klasik akibat “kekerasan berbasis ras,” meskipun data polisi Afrika Selatan tidak menunjukkan kerentanan lebih tinggi bagi warga kulit putih dibandingkan kelompok lain. Kritik dari kelompok hak pengungsi seperti Episcopal Church bahkan menyebabkan penolakan kerjasama dalam resettlement. Sementara itu, shutdown ini juga memicu perdebatan lebih luas tentang akses layanan kesehatan bagi imigran legal, dengan Demokrat menuduh Trump menggunakan krisis untuk membatasi manfaat bagi kelompok rentan.

Hingga kini, hanya sedikit Afrikaner yang memanfaatkan program ini—kurang dari 100 orang sejak Februari—meskipun lebih dari 67.000 menyatakan minat awal. Para pengamat memperingatkan bahwa batas rendah ini, jika terealisasi, tidak hanya akan memicu tuntutan hukum dari organisasi hak asasi, tapi juga memperlemah aliansi diplomatik AS dengan Afrika Selatan, termasuk pemotongan bantuan federal yang telah dilakukan Trump sejak awal tahun.

Pemerintahan Trump menegaskan bahwa kebijakan ini murni berdasarkan “kepentingan keamanan nasional,” tapi para kritikus melihatnya sebagai bagian dari narasi anti-imigrasi yang selektif. Dengan shutdown yang berpotensi meluas, masa depan program pengungsi AS semakin tidak pasti, meninggalkan ribuan pencari suaka di seluruh dunia dalam ketidakpastian.

Pewarta : Setiawan Wibisono S.TH


Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia Akibat Cedera Bahu yang Memburuk
Next: Bolivia Mengecam Pelanggaran Wilayah Udara Venezuela oleh Jet Tempur AS sebagai Ancaman Stabilitas Kawasan

Related Stories

Upaya Akhiri Perang Ukraina Memasuki Fase Kritis
3 min read

Delegasi AS Pimpin Pembicaraan Langsung dengan Putin di Moskow: Upaya Akhiri Perang Ukraina Memasuki Fase Kritis

Jurnalis RI News Portal Posted on 18 jam ago
IMIP Raih Penghargaan Filantropi Terbaik Asia 2025 di Hainan
2 min read

IMIP Raih Penghargaan Filantropi Terbaik Asia 2025 di Hainan

Jurnalis RI News Portal Posted on 18 jam ago
Majelis Umum PBB Tegaskan Komitmen Damai- Resolusi Pendudukan Israel Picu Debat Global di Tengah Rencana Trump untuk Gaza
4 min read

Majelis Umum PBB Tegaskan Komitmen Damai: Resolusi Pendudukan Israel Picu Debat Global di Tengah Rencana Trump untuk Gaza

Jurnalis RI News Portal Posted on 19 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli

Komentar

  1. Sami.s mengenai Bara Progib 08 Laporkan Akun @AnakIsrael7828 ke Bareskrim Polri atas Dugaan Penyebaran Hoaks Terhadap Presiden Prabowo
  2. rendro mengenai Penodaan Bendera Merah Putih di Jembrana: Protes Mabuk RKUHP Berujung Ancaman 5 Tahun Penjara
  3. Tukino gaul gaul mengenai POSCO International Capai Integrasi Vertikal Penuh pada Industri Minyak Sawit Indonesia
  4. Sami.s mengenai Masyarakat Indrapura Bersatu Akhiri Blokade Jalan setelah Bupati Pesisir Selatan Nyatakan Dukungan Penuh atas Tuntutan Plasma 20%
  5. Sugeng Rudianto mengenai Dugaan Penyimpangan Berat pada Proyek Rabat Beton Sironcitan, Angkola Selatan: Anggaran Rp200 Juta Hanya Terealisasi Rp17 Juta Sebagai Upah Tukang

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.