
RI News Portal. Grobogan, 5 Oktober 2025 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya untuk melayani seluruh lapisan masyarakat melalui jaringan stasiun yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Stasiun Gubug (GUB) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Meski tergolong sebagai stasiun kelas III atau stasiun kecil, Stasiun Gubug memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang mobilitas utama bagi warga Kecamatan Gubug dan sekitarnya, menghubungkan mereka dengan kota-kota besar seperti Semarang, Purwodadi, dan Solo.
Terletak di jalur strategis antara Semarang dan Ngrombo, Stasiun Gubug menjadi titik persinggungan vital dengan lebih dari 60 perjalanan kereta api setiap harinya. Stasiun ini melayani empat perjalanan KA Kedung Sepur (relasi Semarang Poncol – Ngrombo PP), yang menjadi andalan transportasi masyarakat lokal. Dengan rata-rata 1.500 penumpang per bulan, stasiun ini tak hanya memfasilitasi para pekerja dan pelajar, tetapi juga mendukung aktivitas sosial dan ekonomi warga Grobogan.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa keberadaan Stasiun Gubug tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di sektor perdagangan dan pendidikan. “Stasiun Gubug mungkin kecil, tetapi dampaknya besar bagi masyarakat sekitar. Stasiun ini menjadi tulang punggung transportasi yang menghubungkan warga dengan peluang ekonomi dan pendidikan di wilayah tetangga,” ujar Anne.

Meski berstatus stasiun kecil, Stasiun Gubug dilengkapi fasilitas pelayanan dasar yang memadai, termasuk ruang tunggu yang nyaman dan loket tiket yang mendukung operasional harian. Stasiun ini juga berperan penting dalam mendukung fungsi operasional perkeretaapian, seperti persilangan kereta api dan pengaturan lintas perjalanan, memastikan kelancaran transportasi di jalur Semarang-Ngrombo.
Anne menegaskan bahwa KAI terus berkomitmen menjaga standar pelayanan minimum di setiap stasiun, tanpa memandang skala atau kelasnya. “Dari lebih dari 600 stasiun aktif yang kami operasikan di Jawa dan Sumatera, setiap stasiun memiliki peran unik. Stasiun Gubug bukan hanya tempat transit, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari warga Grobogan—sebagai jembatan untuk bekerja, belajar, dan menjalin silaturahmi,” tambahnya.
Baca juga : Digital dan Budaya Beriringan untuk Generasi Emas 2045
Untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, KAI mengajak masyarakat memanfaatkan layanan digital melalui aplikasi Access by KAI. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memesan tiket secara daring, memeriksa jadwal kereta secara real-time, memilih tempat duduk, hingga mengakses informasi promo terbaru. “Dengan inovasi digital ini, kami ingin memastikan perjalanan yang lebih praktis dan nyaman bagi seluruh pelanggan, termasuk mereka yang memulai perjalanan dari stasiun kecil seperti Gubug,” tutup Anne.
Stasiun Gubug, dengan segala kesederhanaannya, terus menjadi bukti nyata komitmen KAI untuk menghadirkan layanan transportasi yang inklusif dan mendukung kehidupan masyarakat di berbagai penjuru Indonesia. Melalui perpaduan operasional yang andal dan inovasi digital, KAI memastikan bahwa setiap stasiun, sekecil apa pun, tetap menjadi denyut nadi mobilitas dan kemajuan lokal.
Pewarta : Sriyanto
