
RI News Portal. Lamongan 12 Juli 2025 – Peringatan Hari Koperasi ke-78 di Kabupaten Lamongan tahun ini diselenggarakan dalam suasana penuh semangat dan optimisme. Bertempat di halaman Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, upacara bendera yang digelar pada Sabtu (12/7/2025) tidak hanya menjadi momentum reflektif atas sejarah koperasi di Indonesia, tetapi juga menandai kesiapan Lamongan menjadi bagian dari peluncuran nasional Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Mengusung tema nasional “Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur”, peringatan ini mempertegas posisi koperasi sebagai entitas strategis dalam penguatan ekonomi kerakyatan. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Lamongan, Etik Sulistyani, dalam sambutannya menyatakan bahwa koperasi merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi rakyat. Ia menekankan pentingnya koperasi sebagai sistem ekonomi alternatif yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan kolektif.
“Koperasi harus bangkit kembali dan mewarnai peningkatan perekonomian. Ini adalah kebangkitan dari semangat kolektivitas yang menjadi dasar negara kita,” tegas Etik.

Salah satu poin istimewa dalam peringatan kali ini adalah keterkaitannya dengan program nasional Koperasi Desa Merah Putih, yang akan secara resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025. Kabupaten Lamongan menjadi salah satu wilayah strategis yang turut menyukseskan implementasi program ini, dengan puncak perayaan lokal dijadwalkan pada 25 Juli mendatang. Dalam puncak acara itu, akan diselenggarakan senam bersama dan penyerahan badan hukum koperasi secara simbolis kepada 474 desa dan kelurahan di wilayah Lamongan.
Etik menyampaikan bahwa seluruh jajaran pemerintah daerah tengah melakukan berbagai persiapan intensif, termasuk bersinergi dengan bank-bank milik negara seperti BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat akses pembiayaan dan permodalan bagi koperasi desa yang baru terbentuk. Lebih lanjut, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilibatkan untuk memberikan dukungan lintas sektor dalam aspek pelatihan, pendampingan, dan penguatan kelembagaan.
Dalam rangka membangun budaya kerja yang inovatif dan partisipatif, Dinas Koperasi Lamongan juga memberikan sejumlah penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap individu dan institusi yang telah berkontribusi dalam gerakan koperasi. Penghargaan tersebut mencakup lomba inovasi pengembangan Kopdes Merah Putih, unggah twibbon Hari Koperasi, lomba kebersihan ruangan kantor, serta penghargaan pegawai teladan, termasuk penghormatan khusus bagi penjaga malam dan petugas kebersihan.
Menutup rangkaian kegiatan, Etik Sulistyani menyampaikan harapan besarnya terhadap arah baru koperasi di Lamongan. Ia menekankan bahwa koperasi tidak boleh lagi terjebak dalam pola lama yang administratif dan pasif, melainkan harus bertransformasi menjadi lembaga ekonomi yang adaptif, lincah, inovatif, dan akuntabel.
“Hanya dengan transformasi yang berkelanjutan, koperasi bisa menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi masyarakat,” ujar Etik.
Fenomena kebangkitan koperasi di Lamongan melalui inisiatif Kopdes Merah Putih mencerminkan pergeseran paradigma dalam pengelolaan ekonomi desa. Secara teoretik, koperasi memuat nilai-nilai demokrasi ekonomi, solidaritas sosial, dan redistribusi kesejahteraan. Dalam konteks Indonesia, koperasi berpotensi menjadi jembatan antara ekonomi formal dan informal, serta antara negara dan masyarakat sipil dalam pengelolaan sumber daya lokal.
Program Kopdes Merah Putih juga sejalan dengan prinsip desentralisasi pembangunan ekonomi, di mana unit-unit ekonomi mikro di tingkat desa diberdayakan untuk menjadi subjek aktif dalam proses pertumbuhan. Strategi kolaboratif antara pemerintah daerah, perbankan nasional, dan masyarakat lokal juga menciptakan ekosistem pendukung bagi koperasi yang sehat, berkelanjutan, dan tahan terhadap disrupsi pasar.
Dengan demikian, Hari Koperasi ke-78 di Lamongan tidak hanya menjadi ajang seremoni, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam revitalisasi ekonomi desa melalui koperasi. Jika implementasinya berhasil, Lamongan dapat menjadi model praktik baik (best practice) dalam penguatan koperasi desa yang mampu menghadirkan keadilan sosial dan kemakmuran berkelanjutan bagi seluruh warga.
Pewarta : Wisnu

