Skip to content
17/08/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Nasional
  • Literasi Rendah di Indonesia: Refleksi Akademis atas Lima Masalah Fundamental yang Diungkap Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Literasi Rendah di Indonesia: Refleksi Akademis atas Lima Masalah Fundamental yang Diungkap Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 bulan ago 3 min read
Literasi Rendah di Indonesia
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Jakarta, 24 Juni 2025 — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa literasi di Indonesia masih berada pada tingkat yang memprihatinkan. Dalam forum nasional “Pak Menteri Menyapa Guru Bahasa Indonesia”, Abdul Mu’ti mengidentifikasi lima penyebab utama rendahnya literasi siswa di Indonesia, yang tidak semata-mata berkaitan dengan kemampuan teknis membaca, tetapi juga menyentuh aspek mendalam terkait fungsi bahasa dalam kehidupan sosial, kultural, dan intelektual.

1. Kegagalan dalam Memahami Bacaan: Functional Reading yang Lemah

Mu’ti menegaskan bahwa problem literasi di Indonesia bukan karena siswa tidak bisa membaca huruf, melainkan karena mereka tidak mampu memahami makna dari apa yang dibaca. Hal ini menandakan kegagalan dalam functional reading—kemampuan untuk membaca secara kritis dan fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Konsekuensinya, siswa seringkali gagal menginterpretasikan informasi, menarik kesimpulan, atau memecahkan masalah berbasis teks yang dibaca. Ini menjadi tantangan utama dalam konteks pembelajaran berbasis kurikulum merdeka yang menuntut pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan.

2. Keterbatasan dalam Menggunakan Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Selain persoalan membaca, Mu’ti juga menggarisbawahi lemahnya kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang efektif. Penguasaan bahasa bukan hanya instrumen pengiriman pesan, melainkan juga alat berpikir dan berekspresi. Ketidakmampuan siswa dalam menyusun argumen secara logis dan runtut mengindikasikan lemahnya thinking skill yang terinternalisasi dalam kompetensi berbahasa mereka. Dalam pendekatan pendidikan berbasis kompetensi, hal ini menjadi hambatan serius dalam pencapaian profil pelajar Pancasila.

3. Kemunduran Keadaban Berbahasa di Ranah Publik

Penyebab ketiga berkaitan dengan aspek etik dalam berbahasa. Mu’ti menyoroti munculnya fenomena degradasi keadaban dalam komunikasi, terutama di media sosial. Banyak siswa maupun masyarakat umum tidak lagi menggunakan bahasa dengan empati, kesantunan, dan tanggung jawab sosial. Ini menandakan krisis dalam literasi etis, yakni kemampuan menggunakan bahasa secara bijak dalam ruang publik. Dalam ranah pendidikan karakter, keadaban berbahasa merupakan fondasi penting yang belum terinternalisasi secara sistemik dalam sistem pendidikan nasional.

4. Minimnya Kesadaran Bahasa sebagai Identitas dan Kedaulatan Bangsa

Abdul Mu’ti menyayangkan rendahnya kesadaran siswa terhadap nilai strategis bahasa Indonesia sebagai simbol kedaulatan nasional. Padahal, bahasa Indonesia sejak Kongres Bahasa 1983 telah ditegaskan sebagai instrumen pemersatu bangsa yang mampu melampaui sekat-sekat etnis dan budaya. Ketidaktahuan ini menjadi ancaman ideologis dalam pembentukan jati diri generasi muda yang semestinya menjadikan bahasa sebagai alat perjuangan, bukan sekadar alat komunikasi teknis.

Baca juga : Gencatan Senjata Israel–Iran Diumumkan Trump: Babak Baru Diplomasi Krisis Timur Tengah

5. Bahasa Belum Diposisikan sebagai Pilar Peradaban

Terakhir, Mu’ti menekankan pentingnya menempatkan bahasa sebagai fondasi pembangunan peradaban. Pengakuan internasional terhadap bahasa Indonesia dalam forum UNESCO seharusnya menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk lebih serius mengintegrasikan bahasa dalam agenda kebudayaan, diplomasi internasional, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Minimnya perhatian terhadap aspek ini menunjukkan adanya jarak antara kebijakan simbolik dan implementasi substansial dalam tata kelola kebahasaan nasional.

Pemaparan Abdul Mu’ti mengungkap betapa literasi di Indonesia adalah problem multidimensi—mencakup aspek kognitif, linguistik, etis, kultural, hingga geopolitik. Dari perspektif kebijakan pendidikan, diperlukan integrasi lintas sektor: antara kurikulum, pelatihan guru, penguatan budaya baca, dan penggunaan teknologi secara kritis. Pengembangan literasi tidak dapat hanya dibebankan pada lembaga pendidikan formal, tetapi memerlukan sinergi antara negara, masyarakat, dan keluarga.

Untuk itu, solusi strategis harus dirancang secara berlapis, mulai dari pelatihan literasi kritis sejak pendidikan dasar, penguatan kompetensi guru bahasa, integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran, hingga kebijakan publik yang berpihak pada penguatan ekosistem literasi nasional.

Dengan pengakuan bahasa Indonesia di tingkat dunia dan urgensi peningkatan kualitas generasi muda, Indonesia memiliki potensi besar untuk membalik krisis literasi menjadi momentum kebangkitan intelektual dan kultural bangsa.

Pewarta : Yogi Hilmawan

Baca Berita lain >>>>>>>>>>>
#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita

Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Gencatan Senjata Israel–Iran Diumumkan Trump: Babak Baru Diplomasi Krisis Timur Tengah
Next: Pemerintah Siapkan Nama Calon Dubes RI, Posisi Strategis Seperti AS Masih Menjadi Sorotan

Related Stories

Representasi Persatuan dan Keteladanan Generasi Muda Indonesia
4 min read

Nama Paskibraka Nasional 2025: Representasi Persatuan dan Keteladanan Generasi Muda Indonesia

Jurnalis RI News Portal Posted on 17 jam ago
Paskibraka
2 min read

Paskibraka: Simbol Disiplin, Nasionalisme, dan Sejarah Panjang Perjuangan Bangsa

Jurnalis RI News Portal Posted on 17 jam ago
Pidato Puan
4 min read

Pidato Puan, Visi Prabowo, dan Gema Bung Karno: Interpretasi Narasi Politik di Sidang Tahunan MPR 2025

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 hari ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News

Recent Posts

  • Semarak Tirakatan dan Merti Dusun di Kabupaten Semarang: Merajut Syukur, Budaya, dan Nasionalisme
  • Padang Lawas: Dugaan Perilaku Asusila Oknum Kepala Desa Picu Resah Masyarakat
  • DPRD Badung Dorong Penegakan Hukum Terukur atas Pelanggaran Usaha di Pantai Balangan dan Melasti
  • Pemkab Klaten Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB-P2, Fokus Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak
  • Kecelakaan Lalu Lintas di Wonogiri: Mobil Tertabrak Kereta Api Batara Kresna, Satu Penumpang Tewas

Komentar

  1. Sami.s mengenai Pemeriksaan Mantan Bupati Karanganyar Terkait Dugaan Korupsi Masjid Agung Madaniyah: Kajari Ungkap Detail Proses
  2. Tukino gaul gaul mengenai Investigasi Kecelakaan Tunggal di Padangsidimpuan: Polisi Temukan Kejanggalan pada Korban
  3. rendro mengenai Potensi Hortikultura di Kelam Permai: Terong Ungu dan Cabai Rawit Menjanjikan Hasil Ekonomi Baru di Sintang
  4. Sugeng Rudianto mengenai Pemerintah Tegas Tolak Pembakaran Hutan: Menko Polkam Dorong Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pembukaan Lahan
  5. Wisnu mengenai Perbedaan Regulasi BPJS Kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas Jadi Sorotan Warga Lampung Utara

Arsip

  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Semarak Tirakatan dan Merti Dusun di Kabupaten Semarang: Merajut Syukur, Budaya, dan Nasionalisme
  • Padang Lawas: Dugaan Perilaku Asusila Oknum Kepala Desa Picu Resah Masyarakat
  • DPRD Badung Dorong Penegakan Hukum Terukur atas Pelanggaran Usaha di Pantai Balangan dan Melasti
  • Pemkab Klaten Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB-P2, Fokus Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak
  • Kecelakaan Lalu Lintas di Wonogiri: Mobil Tertabrak Kereta Api Batara Kresna, Satu Penumpang Tewas
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.