Skip to content
02/10/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Nasional
  • Literasi Rendah di Indonesia: Refleksi Akademis atas Lima Masalah Fundamental yang Diungkap Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Literasi Rendah di Indonesia: Refleksi Akademis atas Lima Masalah Fundamental yang Diungkap Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Jurnalis RI News Portal Posted on 3 bulan ago 3 min read
Literasi Rendah di Indonesia
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Jakarta, 24 Juni 2025 — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa literasi di Indonesia masih berada pada tingkat yang memprihatinkan. Dalam forum nasional “Pak Menteri Menyapa Guru Bahasa Indonesia”, Abdul Mu’ti mengidentifikasi lima penyebab utama rendahnya literasi siswa di Indonesia, yang tidak semata-mata berkaitan dengan kemampuan teknis membaca, tetapi juga menyentuh aspek mendalam terkait fungsi bahasa dalam kehidupan sosial, kultural, dan intelektual.

1. Kegagalan dalam Memahami Bacaan: Functional Reading yang Lemah

Mu’ti menegaskan bahwa problem literasi di Indonesia bukan karena siswa tidak bisa membaca huruf, melainkan karena mereka tidak mampu memahami makna dari apa yang dibaca. Hal ini menandakan kegagalan dalam functional reading—kemampuan untuk membaca secara kritis dan fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Konsekuensinya, siswa seringkali gagal menginterpretasikan informasi, menarik kesimpulan, atau memecahkan masalah berbasis teks yang dibaca. Ini menjadi tantangan utama dalam konteks pembelajaran berbasis kurikulum merdeka yang menuntut pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan.

2. Keterbatasan dalam Menggunakan Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Selain persoalan membaca, Mu’ti juga menggarisbawahi lemahnya kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang efektif. Penguasaan bahasa bukan hanya instrumen pengiriman pesan, melainkan juga alat berpikir dan berekspresi. Ketidakmampuan siswa dalam menyusun argumen secara logis dan runtut mengindikasikan lemahnya thinking skill yang terinternalisasi dalam kompetensi berbahasa mereka. Dalam pendekatan pendidikan berbasis kompetensi, hal ini menjadi hambatan serius dalam pencapaian profil pelajar Pancasila.

3. Kemunduran Keadaban Berbahasa di Ranah Publik

Penyebab ketiga berkaitan dengan aspek etik dalam berbahasa. Mu’ti menyoroti munculnya fenomena degradasi keadaban dalam komunikasi, terutama di media sosial. Banyak siswa maupun masyarakat umum tidak lagi menggunakan bahasa dengan empati, kesantunan, dan tanggung jawab sosial. Ini menandakan krisis dalam literasi etis, yakni kemampuan menggunakan bahasa secara bijak dalam ruang publik. Dalam ranah pendidikan karakter, keadaban berbahasa merupakan fondasi penting yang belum terinternalisasi secara sistemik dalam sistem pendidikan nasional.

4. Minimnya Kesadaran Bahasa sebagai Identitas dan Kedaulatan Bangsa

Abdul Mu’ti menyayangkan rendahnya kesadaran siswa terhadap nilai strategis bahasa Indonesia sebagai simbol kedaulatan nasional. Padahal, bahasa Indonesia sejak Kongres Bahasa 1983 telah ditegaskan sebagai instrumen pemersatu bangsa yang mampu melampaui sekat-sekat etnis dan budaya. Ketidaktahuan ini menjadi ancaman ideologis dalam pembentukan jati diri generasi muda yang semestinya menjadikan bahasa sebagai alat perjuangan, bukan sekadar alat komunikasi teknis.

Baca juga : Gencatan Senjata Israel–Iran Diumumkan Trump: Babak Baru Diplomasi Krisis Timur Tengah

5. Bahasa Belum Diposisikan sebagai Pilar Peradaban

Terakhir, Mu’ti menekankan pentingnya menempatkan bahasa sebagai fondasi pembangunan peradaban. Pengakuan internasional terhadap bahasa Indonesia dalam forum UNESCO seharusnya menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk lebih serius mengintegrasikan bahasa dalam agenda kebudayaan, diplomasi internasional, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Minimnya perhatian terhadap aspek ini menunjukkan adanya jarak antara kebijakan simbolik dan implementasi substansial dalam tata kelola kebahasaan nasional.

Pemaparan Abdul Mu’ti mengungkap betapa literasi di Indonesia adalah problem multidimensi—mencakup aspek kognitif, linguistik, etis, kultural, hingga geopolitik. Dari perspektif kebijakan pendidikan, diperlukan integrasi lintas sektor: antara kurikulum, pelatihan guru, penguatan budaya baca, dan penggunaan teknologi secara kritis. Pengembangan literasi tidak dapat hanya dibebankan pada lembaga pendidikan formal, tetapi memerlukan sinergi antara negara, masyarakat, dan keluarga.

Untuk itu, solusi strategis harus dirancang secara berlapis, mulai dari pelatihan literasi kritis sejak pendidikan dasar, penguatan kompetensi guru bahasa, integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran, hingga kebijakan publik yang berpihak pada penguatan ekosistem literasi nasional.

Dengan pengakuan bahasa Indonesia di tingkat dunia dan urgensi peningkatan kualitas generasi muda, Indonesia memiliki potensi besar untuk membalik krisis literasi menjadi momentum kebangkitan intelektual dan kultural bangsa.

Pewarta : Yogi Hilmawan

Baca Berita lain >>>>>>>>>>>
#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita

Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Gencatan Senjata Israel–Iran Diumumkan Trump: Babak Baru Diplomasi Krisis Timur Tengah
Next: Pemerintah Siapkan Nama Calon Dubes RI, Posisi Strategis Seperti AS Masih Menjadi Sorotan

Related Stories

Menyulut Kreativitas Modifikasi Otomotif Asia Tenggara
2 min read

IMX 2025: Menyulut Kreativitas Modifikasi Otomotif Asia Tenggara

Jurnalis RI News Portal Posted on 18 jam ago
Kelangkaan BBM Picu Gugatan Perdata terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
2 min read

Kelangkaan BBM Picu Gugatan Perdata terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Jurnalis RI News Portal Posted on 18 jam ago
Strategi Baru Menkeu Cegah Peredaran Rokok Ilegal
2 min read

Pemeriksaan Acak Jalur Hijau Kepabeanan: Strategi Baru Menkeu Cegah Peredaran Rokok Ilegal

Jurnalis RI News Portal Posted on 18 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • IMX 2025: Menyulut Kreativitas Modifikasi Otomotif Asia Tenggara
  • Kelangkaan BBM Picu Gugatan Perdata terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
  • Pemeriksaan Acak Jalur Hijau Kepabeanan: Strategi Baru Menkeu Cegah Peredaran Rokok Ilegal
  • Emak-Emak di Sragen Siram Anggota Polres dengan Pertalite, Motif Masih Didalami
  • Gelar Budaya Bersih Desa Trukan 2025: Merajut Harmoni Lewat Seni Tayub Kolosal

Komentar

  1. rendro mengenai Wakil Menteri Pertanian Dorong Kolaborasi Lintas Daerah untuk Percepat Pembangunan Irigasi
  2. Sugeng Rudianto mengenai Israel Menolak Aneksasi Wilayah Tepi Barat di Bawah Kendali Palestina: Analisis Kebijakan dan Implikasi Regional
  3. Adi tanjoeng mengenai Wakil Menteri Pertanian Dorong Kolaborasi Lintas Daerah untuk Percepat Pembangunan Irigasi
  4. Tukino gaul gaul mengenai Kota Bogor Gencarkan Program Anti-Bullying untuk Lindungi Generasi Muda
  5. Sugeng Rudianto mengenai Penemuan 17 Cagar Budaya Baru di Gunungkidul: Upaya Pelestarian Warisan Sejarah di Tengah Dinamika Modern

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • IMX 2025: Menyulut Kreativitas Modifikasi Otomotif Asia Tenggara
  • Kelangkaan BBM Picu Gugatan Perdata terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
  • Pemeriksaan Acak Jalur Hijau Kepabeanan: Strategi Baru Menkeu Cegah Peredaran Rokok Ilegal
  • Emak-Emak di Sragen Siram Anggota Polres dengan Pertalite, Motif Masih Didalami
  • Gelar Budaya Bersih Desa Trukan 2025: Merajut Harmoni Lewat Seni Tayub Kolosal
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.