RI News Portal. Semarang – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan inspeksi langsung terhadap berbagai simpul transportasi utama di Provinsi Jawa Tengah pada akhir pekan lalu, untuk memverifikasi kesiapan menghadapi periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kunjungan ini bertujuan memastikan bahwa infrastruktur dan layanan transportasi mampu menampung prediksi lonjakan pergerakan masyarakat yang signifikan, sekaligus menekankan prioritas pada aspek keselamatan dan mitigasi risiko.
Berdasarkan data survei yang dirilis Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, Jawa Tengah diproyeksikan menjadi provinsi tujuan utama secara nasional selama masa libur tersebut, dengan potensi kedatangan sekitar 20,23 juta orang atau setara dengan 16,93 persen dari total pergerakan nasional. Angka ini mencerminkan daya tarik Jawa Tengah sebagai pusat kegiatan keluarga, wisata budaya, dan religi, yang semakin meningkat pasca-pemulihan pandemi.
Prediksi kepadatan juga terlihat pada simpul-simpul transportasi kunci. Di sektor perkeretaapian, Stasiun Semarang Tawang diperkirakan menjadi yang tersibuk keempat secara nasional dengan sekitar 284 ribu penumpang, diikuti Stasiun Solo Balapan (200 ribu), Stasiun Purwokerto (188 ribu), dan Stasiun Kutoarjo (165 ribu). Sementara itu, Terminal Tirtonadi di Solo diprediksi menangani sekitar 205 ribu penumpang sebagai terminal terpadat ketujuh, dan Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang diperkirakan melayani 138 ribu penumpang sebagai bandara tujuan ketujuh.

Selama inspeksi, Menteri Dudy fokus pada sektor perkeretaapian dengan mengunjungi Stasiun Tawang dan Stasiun Weleri, serta memeriksa titik-titik rawan bencana alam di jalur Semarang-Gambringan. Ia menginstruksikan Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk memperkuat langkah mitigasi, termasuk pemeriksaan berkala terhadap jembatan berusia lanjut dan antisipasi dampak penurunan muka tanah yang menyebabkan genangan air rob di wilayah Pekalongan. “Pemeriksaan rutin dan antisipasi dini terhadap risiko alam menjadi kunci untuk menjaga kontinuitas layanan,” ujarnya.
Di sektor pelabuhan, kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang diikuti rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait. Menteri menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk mengutamakan keselamatan pelayaran, terutama dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem, kemacetan operasional, banjir rob, serta pencegahan keterlambatan atau insiden kapal. “Kondisi mitigasi di pelabuhan ini telah mencapai tingkat yang memadai, namun koordinasi berkelanjutan tetap esensial,” tegas Dudy.
Baca juga : ISIS Tidak Lagi Ancaman Sistematis, Melainkan Alat Politik Bagi Sejumlah Negara, Kata Menlu Turkiye
Inspeksi dilanjutkan ke Terminal Tipe A Bawen, di mana Menteri menyaksikan proses pemeriksaan kelaikan (ramp check) bus antarkota antarprovinsi. Ia menilai bahwa persiapan di terminal tersebut telah matang, dengan seluruh elemen pemangku kepentingan menunjukkan komitmen tinggi. Optimisme disampaikan bahwa melalui koordinasi intensif antarpihak, pergerakan masyarakat dapat dikelola secara efektif.
Secara keseluruhan, Menteri Dudy menegaskan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama di semua moda transportasi. “Pemeriksaan kelaikan secara rutin dan sesuai standar prosedur harus menjadi kewajiban bagi seluruh stakeholder. Target kami adalah mencapai nol kecelakaan dan nol korban jiwa selama penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru ini,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini mencerminkan pendekatan proaktif pemerintah dalam mengantisipasi dinamika mobilitas akhir tahun, yang tidak hanya dipengaruhi faktor musiman tetapi juga tren pemulihan ekonomi dan pariwisata domestik. Dengan fokus pada integrasi antarmoda dan resiliensi terhadap risiko, diharapkan periode libur ini dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan pengalaman positif bagi masyarakat.
Pewarta : Sriyanto

