
RI News Portal. Dubai 27 Juni 2025 — Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa serangan Iran ke pangkalan udara Amerika Serikat di Qatar merupakan “tamparan di wajah Amerika” dan menegaskan bahwa aksi serupa bisa saja diulangi jika diperlukan. Pidato Khamenei yang ditayangkan Kamis (27/6) di televisi pemerintah Iran menjadi penampilan publik pertamanya sejak tercapainya gencatan senjata dengan Israel.
Dalam pidatonya, Khamenei meremehkan serangan Amerika Serikat yang menghantam tiga lokasi nuklir Iran pada Minggu lalu. Ia menyebut klaim Presiden AS Donald Trump bahwa serangan tersebut menghancurkan total program nuklir Iran sebagai “berlebihan” dan menegaskan tidak ada dampak signifikan yang dicapai. Namun, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebut kerusakan fasilitas nuklir Iran “sangat besar,” meski belum dapat melakukan pemeriksaan independen.

Serangan balasan Iran ke pangkalan udara AS di Qatar, menurut Khamenei, menunjukkan bahwa Teheran memiliki kemampuan menyerang target strategis Amerika di kawasan kapan saja. Sebaliknya, Trump menyebut serangan Iran itu sebagai “respons yang sangat lemah” dan memastikan tidak ada korban jiwa karena pihak AS sudah menerima peringatan lebih dulu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengakui fasilitas nuklir negaranya mengalami kerusakan parah akibat serangan gabungan Israel dan AS. Data pemerintah Iran mencatat lebih dari 600 orang tewas selama konflik, sementara lembaga HAM independen menyebut korban tewas bisa melebihi 1.000 jiwa.
Baca juga : Komunitas Pecinta Alam Kabuna Konsisten Hijaukan Lingkungan dan Bersihkan Sungai di Kabupaten Belu
Setelah kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Trump pada Selasa lalu, Iran mulai membuka kembali wilayah udaranya dan aktivitas warga di Teheran pun perlahan normal. Namun ketegangan belum sepenuhnya mereda. Parlemen Iran kini bahkan mendorong rancangan undang-undang untuk menghentikan kerja sama dengan IAEA, sebagai sinyal penolakan terhadap desakan internasional untuk membatasi program nuklirnya.
AS sendiri berencana membuka kembali jalur komunikasi pekan depan, meski Iran belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kemungkinan perundingan lanjutan.
Pewarta : Setiawan S.TH
