Skip to content
05/10/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Regional
  • Inovasi Agronomi di Pedesaan: Uji Coba Budidaya Kentang Udara (Dioscorea bulbifera) sebagai Strategi Ketahanan Pangan di Desa Jatisari, Wonogiri

Inovasi Agronomi di Pedesaan: Uji Coba Budidaya Kentang Udara (Dioscorea bulbifera) sebagai Strategi Ketahanan Pangan di Desa Jatisari, Wonogiri

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 bulan ago 3 min read
Uji Coba Budidaya Kentang Udara (Dioscorea bulbifera) sebagai Strategi Ketahanan Pangan di Desa Jatisari
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Wonogiri, 6 Agustus 2025 – Di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya air, Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mempelopori uji coba budidaya kentang udara (Dioscorea bulbifera), tanaman hortikultura yang relatif asing bagi masyarakat setempat. Tanaman ini, dikenal juga sebagai “air potato” atau kentang gantung, menawarkan potensi sebagai komoditas alternatif yang tahan kekeringan dan mudah dirawat, sejalan dengan mandat pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Uji coba ini tidak hanya menandai introduksi pertama spesies tersebut di Kabupaten Wonogiri tetapi juga mencerminkan pendekatan inovatif dalam agronomi pedesaan untuk mendiversifikasi produksi pertanian.

Kentang udara, yang secara ilmiah diklasifikasikan sebagai Dioscorea bulbifera, merupakan tanaman umbi-umbian tropis yang menghasilkan bulbils (umbi udara) di atas tanah, berbeda dari kentang konvensional yang tumbuh di bawah tanah. Spesies ini banyak ditemukan di hutan tropis Asia dan Afrika, dengan potensi besar sebagai pangan alternatif karena kandungan nutrisinya yang tinggi, termasuk serat, inulin, dan antioksidan yang mendukung kesehatan pencernaan dan pencegahan penyakit kronis. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama lokal seperti gembolo atau kentang hutan, dan penelitian menunjukkan bahwa ia dapat dikembangkan dengan minim input air—cukup satu kali penyiraman setiap dua hingga tiga hari—sehingga cocok untuk wilayah semi-kering seperti Wonogiri. Namun, habitat alaminya yang jarang ditemui di daerah pegunungan Wonogiri membuatnya masih terasa asing bagi petani lokal, meskipun uji coba awal menunjukkan adaptasi yang baik terhadap kondisi tanah setempat.

Kepala Desa (Kades) Jatisari, Teguh Subroto, yang dikenal sebagai “kades petani milenial” setelah menjabat tiga periode berturut-turut, memimpin inisiatif ini melalui pemanfaatan lahan sawah bengkok milik desa. Saat ditemui di kantornya, Teguh menjelaskan, “Ini merupakan uji coba pertama dan satu-satunya di Kabupaten Wonogiri. Kami yakin komoditas ini akan berkembang seiring program ketahanan pangan, dengan hasil yang memuaskan dari panen awal.” Ia menambahkan bahwa untuk tahun ini, produksi belum dipasarkan secara komersial karena prioritas pada pengembangan bibit untuk ekspansi program. Tanaman ini, menurutnya, tidak hanya tahan kekeringan tetapi juga serbaguna: bisa dikonsumsi sebagai sayur saat masih hijau, diolah menjadi keripik, atau dijadikan tepung untuk varian makanan olahan yang berpotensi diminati pasar.

Pendekatan Teguh Subroto mencerminkan komitmen jangka panjang terhadap agronomi berkelanjutan. Sejak sebelum menjabat, ia telah aktif dalam berbagai program pertanian, termasuk ternak kambing, penanaman jagung, hortikultura, dan budidaya semangka. Melalui alokasi 20% dana desa, ia mendirikan greenhouse di setiap Rukun Tetangga (RT) yang dikelola secara kolektif oleh warga, memastikan partisipasi masyarakat dalam rantai produksi. “Meski pernah mengalami kegagalan, saya terus memberikan edukasi agar pertanian desa tetap maju,” ujarnya. Inisiatif ini sejalan dengan penelitian yang menekankan peran tanaman underutilized seperti Dioscorea spp. dalam diversifikasi pangan untuk mengatasi ketergantungan pada tanaman utama seperti padi dan jagung.

Baca juga : Kebocoran Informasi Hambat Razia Minuman Keras Ilegal di Kota Bekasi

Desa Jatisari, dengan luas wilayah 260,11 hektar yang terbagi menjadi 31 RT, 4 RW, dan 4 dusun, mayoritas dihuni oleh petani dan wiraswasta, dengan sebagian kecil sebagai pegawai pemerintah atau swasta. Potensi agronominya telah diakui secara nasional, terbukti dari kunjungan Menteri Pertanian dan Presiden Joko Widodo pada 15 Februari 2020, yang menyoroti model ketahanan pangan desa ini. Selain itu, desa ini telah mengembangkan wisata edukasi pertanian seperti Jatisari Edu Park, yang terinspirasi dari komoditas seperti porang, dan kini berpotensi diperluas dengan kentang udara.

Secara akademis, pengenalan Dioscorea bulbifera di Jatisari dapat menjadi studi kasus bagi pengembangan tanaman neglected and underutilized species (NUS) di Indonesia. Tanaman ini tidak hanya menyediakan sumber karbohidrat alternatif dengan nilai gizi tinggi—seperti kandungan inulin yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus—tetapi juga memiliki aplikasi sebagai biopestisida berkat senyawa sekunder seperti alkaloid dan flavonoid. Di tengah ancaman krisis pangan global, inisiatif seperti ini menunjukkan bagaimana inovasi lokal dapat berkontribusi pada tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger) dan SDG 13 (Climate Action).

Meski masih dalam tahap uji coba, proyek ini diharapkan mendorong adopsi lebih luas di Kecamatan Jatisrono, dengan potensi ekspor olahan yang meningkatkan pendapatan petani. Teguh Subroto optimistis: “Kentang udara ini unik dan fleksibel, bisa menjadi andalan baru bagi desa kami.” Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan penelitian lanjutan, Desa Jatisari berpotensi menjadi model nasional untuk agronomi adaptif di era ketidakpastian iklim.

Pewarta : Nandar Suyadi


Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Kebocoran Informasi Hambat Razia Minuman Keras Ilegal di Kota Bekasi
Next: Respons Pemerintah Lokal terhadap Bencana Kebakaran Domestik: Kasus di Gampong Seuneubok, Aceh Barat

Related Stories

Bali Jaga Stabilitas Keamanan demi Pariwisata Dunia
2 min read

Kasatpol PP; Bali Jaga Stabilitas Keamanan demi Pariwisata Dunia

Jurnalis RI News Portal Posted on 4 jam ago
Wagub Kalbar Apresiasi Peran Strategis Jaga Kedaulatan NKR
2 min read

TNI Rayakan HUT ke-80, Wagub Kalbar Apresiasi Peran Strategis Jaga Kedaulatan NKR

Jurnalis RI News Portal Posted on 5 jam ago
Gerbang Mobilitas Masyarakat Grobogan yang Tak Tergantikan
2 min read

Stasiun Gubug: Gerbang Mobilitas Masyarakat Grobogan yang Tak Tergantikan

Jurnalis RI News Portal Posted on 6 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • Kasatpol PP; Bali Jaga Stabilitas Keamanan demi Pariwisata Dunia
  • TNI Rayakan HUT ke-80, Wagub Kalbar Apresiasi Peran Strategis Jaga Kedaulatan NKR
  • Fermin Aldeguer Ukir Sejarah di MotoGP Indonesia sebagai Pembalap Termuda Kedua
  • Marc Marquez Alami Cedera Bahu di MotoGP Indonesia, Bezzecchi Diselidiki FIA
  • Stasiun Gubug: Gerbang Mobilitas Masyarakat Grobogan yang Tak Tergantikan

Komentar

  1. rendro mengenai Wakil Menteri Pertanian Dorong Kolaborasi Lintas Daerah untuk Percepat Pembangunan Irigasi
  2. Sugeng Rudianto mengenai Israel Menolak Aneksasi Wilayah Tepi Barat di Bawah Kendali Palestina: Analisis Kebijakan dan Implikasi Regional
  3. Adi tanjoeng mengenai Wakil Menteri Pertanian Dorong Kolaborasi Lintas Daerah untuk Percepat Pembangunan Irigasi
  4. Tukino gaul gaul mengenai Kota Bogor Gencarkan Program Anti-Bullying untuk Lindungi Generasi Muda
  5. Sugeng Rudianto mengenai Penemuan 17 Cagar Budaya Baru di Gunungkidul: Upaya Pelestarian Warisan Sejarah di Tengah Dinamika Modern

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Kasatpol PP; Bali Jaga Stabilitas Keamanan demi Pariwisata Dunia
  • TNI Rayakan HUT ke-80, Wagub Kalbar Apresiasi Peran Strategis Jaga Kedaulatan NKR
  • Fermin Aldeguer Ukir Sejarah di MotoGP Indonesia sebagai Pembalap Termuda Kedua
  • Marc Marquez Alami Cedera Bahu di MotoGP Indonesia, Bezzecchi Diselidiki FIA
  • Stasiun Gubug: Gerbang Mobilitas Masyarakat Grobogan yang Tak Tergantikan
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.