RI News Portal. Jakarta, 15 November 2025 – Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah resmi menetapkan tiga Standar Nasional Indonesia (SNI) baru yang difokuskan pada pengujian keamanan produk kosmetik. Langkah ini menandai upaya sistematis untuk memperkuat pengawasan mutu di tingkat nasional sekaligus memposisikan Indonesia sebagai kontributor utama dalam standar internasional.
Direktur Pengembangan Standar Agro Kimia Kesehatan BSN, Heru Suseno, mengungkapkan bahwa ketiga SNI tersebut mencakup metode pengujian kadar 1,4-Dioxane, Dietilen glikol, dan Etilen glikol, serta prosedur enumerasi dan deteksi bakteri aerob mesofil. “Standar ini dirancang untuk memastikan produk kosmetik bebas dari kontaminan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen,” ujar Heru dalam acara ‘Pencatatan Rekor MURI Baku Pembanding dan Launching SNI Kosmetik’ yang digelar di Aula Gedung Bhinneka Tunggal Ika, Kantor BPOM, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/11/2025).
Kolaborasi antara BSN dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi pilar utama dalam promosi salah satu SNI pengujian Dioxane untuk diadopsi sebagai standar internasional di bawah Bureau of Indian Standards (BIS). Heru menekankan bahwa proses harmonisasi ini, meskipun memerlukan waktu panjang, esensial untuk pengakuan global. “Standar ini berpotensi menjadi referensi bagi seluruh dunia, sehingga harus dapat diaplikasikan secara universal di berbagai kondisi laboratorium dan iklim,” katanya. Ia menambahkan bahwa diskusi lanjutan dijadwalkan berlangsung di Madrid, Spanyol, dalam waktu dekat, dengan cakupan yang diharapkan mencakup benua Eropa, Amerika, Australia, dan Afrika.

Dalam konteks yang sama, Ketua BPOM Taruna Ikrar menyoroti orientasi baku pembanding nasional menuju pengakuan internasional. “Kami sedang menantikan hasil penilaian WHO-Listed Authority (WLA) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang akan menjadi tonggak pengakuan global bagi laboratorium pengujian Indonesia,” ungkap Ikrar. Ia menyatakan optimisme bahwa sidang di tingkat pusat WHO akan menghasilkan keputusan positif, sejalan dengan upaya pendaftaran standar di Madrid.
Baca juga : Mahasiswa Undip Ditahan atas Dugaan Pembuatan Konten Pornografi Berbasis AI terhadap Siswi SMA di Semarang
Penetapan SNI ini tidak hanya memperkuat kerangka regulasi domestik, tetapi juga mencerminkan strategi jangka panjang Indonesia dalam diplomasi standar internasional. Dengan fokus pada harmonisasi, diharapkan terjadi peningkatan daya saing industri kosmetik nasional di pasar global, sekaligus kontribusi pada perlindungan kesehatan publik secara lintas batas. Analis standar independen menilai inisiatif ini sebagai model kolaborasi antarlembaga yang dapat direplikasi di sektor lain, meskipun tantangan utama tetap pada adaptasi teknologi pengujian di negara berkembang.
Pewarta : Yudha Purnama

