
RI News Portal. Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) resmi melakukan uji coba pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar ramah lingkungan. Yakni green ammonia hasil konversi dari green hydrogen yang diterapkan di PLTU Labuan 2×300 Megawatt.
Hal ini ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar tiga persen selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia. Pemanfaatan amonia hijau sebagai upaya PLN IP untuk mewujudkan energi ramah lingkungan.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan pengujian ammonia cofiring akan berdampak signifikan pada pengurangan emisi karbon. Yakni sebesar 70.640,64 ton CO₂ per tahun dan mendukung target Net Zero Emmision (NZE) pada tahun 2060.

“Dari uji cofiring ammonia sebesar tiga persen ini dapat mengurangi penggunaan batubara sebanyak 4,5 ton per jam. Dengan pengurangan CO₂ sebesar 9,45 ton CO₂ per jam selama pengujian atau berpotensi mengurangi CO₂ sebesar 70.640,64 ton CO₂ per tahun,” kata Edwin Nugraha Putra dalam keterangan tertulis yang diterima rri.co.id, Kamis (6/3/2025).
Edwin mengatakan dengan potensi mengurangi CO₂ sebesar 70.640,64 ton CO₂ per tahun, setara dengan menanam 70.000 pohon. Pemanfaatan green ammonia sebagai alternatif bahan bakar PLTU ini menjadi tonggak sejarah awal di Indonesia.
Baca juga : Terkait DIPA Kementrian Agama Tahun 2022 , Mantan Kakan Kemenag Tapsel Bungkam Saat di Konfirmasi
PLN IP akan terus berupaya memberikan energi bebas karbon yang ramah lingkungan serta mendukung visi Presiden Republik Indonesia yaitu swasembada energi dengan energi terbarukan. Inovasi ammonia cofiring di PLTU Labuan akan terus ditingkatkan sehingga berdampak yang luar biasa yaitu transisi energi di Indonesia.
“Hari ini kita melakukan peristiwa bersejarah yaitu ammonia cofiring PLTU pertama di Indonesia. Pencapaian ini merupakan kolaborasi yang luar biasa. Hal ini adalah langkah kecil akan dilanjutkan dan terus ditingkatkan kedepan,” ujar Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo.
Hadir pula dalam uji coba Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi. Dia mengatakan pengembangan ammonia cofiring selaras dengan konsep pengembangan hidrogen dan amonia.
Sesuai dengan Strategi Hidrogen Nasional (SHN) dan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) Kementerian ESDM. “Ini penting untuk upaya inisiasi penurunan emisi di pembangkit listrik tenaga uap yang saat ini berbahan bakar batubara,” kata Eniya.
Dalam kerja sama ini, Pupuk Kujang berperan sebagai produsen green ammonia. Nantinya sumber bahan baku green hydrogennya di dapatkan dari unit-unit hydrogen plant PLN Indonesia Power.
Sementara itu, IHI Corporation merupakan pemilik teknologi ammonia burner. Kemudian PLN Indonesia Power yang merupakan asset owner dari PLTU.
Deputy Commissioner for International Affairs Agency for Natural Resources and Energy, Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Masanori Tsuruda. Dia mengatakan Pemerintah Jepang sangat berkomitmen Indonesia untuk menghadirkan transisi energi yang lebih ramah lingkungan.
Masanori Tsuruda berharap komitmen Indonesia menjadi contoh bagi negara anggota Asia Zero Emission Community (AZEC). Negara-negara anggota AZEC sangat berkomitmen untuk mencapai tujuan yang ambisius, yaitu mencapai dekarbonisasi, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan energi.
“Saya sangat senang melihat bahwa proyek ini berjalan dengan baik dan telah menunjukkan kemajuan yang nyata. Saya berharap proyek ini akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara AZEC lainnya,” ujar Masanori.
Pewarta : Yogi Hilamawan

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal