
RI News Portal. Semarang, Kendati saya tak berkesempatan untuk hadir dalam helat budaya “BWCF (Borobudur Writer abd Culture Festival) pada November 2024 di area situs Muara Jambi, namun sedapat mungkin dan meski sekecil apapun saya mencoba berkontribusi terhadapnya. Antara lain dengan membuat suatu tulisan pendek tentang arca Prajnaparamita. Saya sengaja tidak membicarakan keseluruhan aca itu, namun hanya akan mengambil separuh belah sila kakinya. Suatu telaah kajian tingkat “mikro” mengenai unsur “motif hias batik”, yang jelas tervisualisasikan pada frag- men arca batu ini di situs Buddhis Muara Jambi. Mugi migunani

A. Jejak Arkais Kain Batik di Sumatra
Pada Ikonografi Masa Hibnu-Buddha di Jawa, jejak arkais motif hias batik pada produk tekstil (wastra) kedapatan cukup marak pada era Singhasari lantas memasuki masa Majapahit (abad XIII – XV Masehi). Salah sebuah yang terbilang memukau adalah mo- tif hias batik kawung pada arca Prajnapatamita asal Candi Putri di Pagentan Kecamatan Singosari seba- gai arca perwujudan Ken Dedes dari era Tumapel. Batik Ken Dedes itu bisa dijadikan sebagai pertanda akan kebangkitan kain batik di Jawa masa klasik. Lantas, bagaimana dengan di Pulau Sumatra?
Meski jejak Ikonografis tertinggal yang berkenaan dengan akaistik batik di Sumatra tak sebanyak di Jawa, namun jejaknya juga didapati, seperti yang tergambar pada motif hias batik pada kain panjang bawahan (ken) arca. Bhairawa asal Padang Roco (arca perwujudan Adityawarmaman, abad XIX M.), dan motif hias batik pada fragmen arca Prajnapara- mota di situs Muara Jambi (abad XIII atau mungkin XIV Masehi). Keduanya menjadi petunjuk sekaligus pembukti bahwa jejak motif hias batik pada kain telah pula didaoati di Sumatra pada masa yang se zaman dengan di Jawa.
Baca juga : Pemerintah Kota Yogyakarta Memberlakukan Penempelan Stiker bagi Penunggak Pajak
B. Motif Hias Batik “Prajnaparalita” di Muara Jambi
Salah satu jejak Ikonografis tertinggal yang berhu- bungan dengan motif hias batik pada wastra (ken) adalah fragmen arca batu di Situs Muara Jambi, yang mempersonifikasikan Dewi Prajnaparamita, yakni Dewi Ilmu Pengetahuan Tertinggi menurut sistem pattheon Mahayana Buddhisme. Motif hias yang hadir padanya tersebut boleh disebuti dengan motif hias batik “Prajnaparamlita”. Pada arca yang cukup artistik ini, motif hias batik hadir pada kain panjang bawahan (ken), sampur maupun uncal. Batik, yang boleh jadi berupa teknik “batik tulis” telah mengisi seninkriya Nusantara lama.
Motif hias pada kain panjang (ken) arca ini berupa motif hias floral, yaitu bunga merekah (empat kelo- pak besar dan empat kelopak kecil) dengan ukuran besar dikelilingi rejah-rejah bunga lain yang berukur- an lebih kecil. Kesemuanya berada di dalam bingkai (frame) bundar. Masing-masung bing,jai bundar itu tidak bertimpang tindih. Alih-alih, bidang lengkung dari bingkai-bungkai bundarnya saling bersentuh- an, sehingga keberdampingan empat buah bingkai bundar itu membentuk bangun jajaran genjang. Se- kilas tata letak motif-tif hias dalam bingkai bundar itu mengingatkan kita pada motif hias “kswung” pa- da motif hias batik Jawa masa sekarang. Dengan demikian, terlihat adanya persamaan antara motif hias batik pada patung Pajnaparamita di kerajaan Malayu di Sumatra dan motif hias batik era kerajaan Tumapel (Singhasari) di Jawa.
C. Inspirasi bagj Batik dan Tenun Khas Jambi
Unsur ragam hias batik yang didapati pada patung Prajnaparamita di situs Muara Jambi tersenut bisa dijadikan sebagai “sumber inspirasi” bagi para krea- tor batik serta songket di kawasan Jambi dengan mentransformasikan motif hias batik pada arca itu ke dalam seni kriya wastra yang khas daerah. Motif hias yang dapat disebuti dengan “motif hias batik Prajnanaparamita” itu cukup beralasan untuk dija- dikan ikon motif hias wastra di Jambi, paling tidak untuk Muara Jambi. Suatu motif hias batik daerah yang menyejarah.
Demikianlah serba-serbi literal mengenai motif hias batik arkais yang direpresentasikan pada senii arca di Sumatra, tepatnya di situs Muara Jambi. Semoga tulisan ringkas yang bersahaja ini bisa menginspira- si para pegiat batik maupun songket di Jambi untuk berolah kreasi. Nuwun.
Pewarta : Setiawan

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal