RI News Portal. New Delhi, 28 November 2025 – Dalam Dialog Tingkat Menteri Pertahanan Indonesia–India ke-3 yang digelar di New Delhi pada Kamis (27/11), Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Pertahanan India Shri Rajnath Singh menyepakati sejumlah langkah konkret untuk memperdalam kerja sama pertahanan bilateral, termasuk pembentukan Joint Defence Industrial Cooperation Committee (JDICC) yang akan menjadi wadah resmi kolaborasi industri pertahanan, transfer teknologi, dan penelitian serta pengembangan (litbang) bersama.
Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam itu juga menegaskan kembali komitmen kedua negara terhadap Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang telah ada sejak 2001 serta memperluas cakupan kerja sama ke bidang-bidang baru.
“Fokus utama kami adalah membahas situasi keamanan regional dan global, khususnya di kawasan Indo-Pasifik. Indonesia dan India memiliki pandangan yang sama bahwa kawasan ini harus tetap bebas, terbuka, damai, dan stabil,” ujar Sjafrie dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi terima pada Jumat (28/11).

Kedua menteri menegaskan dukungan penuh terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai kerangka utama ASEAN dan menyambut baik Indo-Pacific Oceans Initiative (IPOI) yang diinisiasi India sebagai pelengkap yang saling menguatkan.
Dalam ranah operasional, Indonesia dan India bersepakat memperluas kerja sama militer-ke-militer yang selama ini sudah berjalan baik. Beberapa poin yang disepakati antara lain peningkatan frekuensi dan kompleksitas latihan bersama angkatan laut, angkatan darat, dan angkatan udara; pertukaran perwira untuk pendidikan dan pelatihan di lembaga-lembaga militer masing-masing negara; serta eksplorasi kemungkinan co-production alat utama sistem senjata (alutsista) melalui skema JDICC.
“Kerja sama pertahanan yang semakin erat ini tidak hanya memperkuat kemampuan pertahanan masing-masing negara, tetapi juga menjadi pilar penting bagi hubungan bilateral Indonesia–India yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade,” tegas Sjafrie.
Pembentukan JDICC sendiri dipandang sebagai langkah strategis mengingat India saat ini tengah menggenjot program Make in India di sektor pertahanan, sementara Indonesia melalui Holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID juga sedang memperluas kemandirian alutsista. Mekanisme ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama produksi bersama kapal perang, radar, amunisi, hingga komponen pesawat tempur.
Baca juga : Gelar Perkara Khusus: Langkah Kritis dalam Penyidikan Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi
Dialog Tingkat Menteri Pertahanan Indonesia–India merupakan mekanisme rutin yang diselenggarakan setiap dua tahun secara bergantian. Pertemuan ke-3 ini merupakan yang pertama bagi Sjafrie Sjamsoeddin setelah dilantik sebagai Menteri Pertahanan pada Oktober 2024, sekaligus menandai kembali bergairahnya diplomasi pertahanan bilateral pasca-pandemi.
Dengan disepakatinya sejumlah inisiatif baru, kerja sama pertahanan Indonesia–India diproyeksikan memasuki fase yang lebih operasional dan berorientasi industri dalam beberapa tahun mendatang, sekaligus memperkuat posisi kedua negara sebagai kekuatan maritim utama di Samudra Hindia.
Pewarta : Albertus Parikesit

