
RI News Portal. Meksiko, 12 Oktober 2025 – Hujan deras yang melanda beberapa wilayah di Meksiko memicu banjir dahsyat yang telah merenggut nyawa setidaknya 42 orang, sementara 27 lainnya masih hilang, menurut laporan Koordinasi Perlindungan Sipil Nasional Meksiko (CNPC) pada Sabtu. Bencana ini, yang digambarkan sebagai salah satu banjir terparah dalam beberapa tahun terakhir, melanda negara bagian Veracruz, Puebla, Hidalgo, Queretaro, dan San Luis Potosi, menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan krisis kemanusiaan yang mendesak.
CNPC melaporkan bahwa hujan tanpa henti telah menyebabkan luapan sungai dan tanah longsor di lereng-lereng gunung, memperparah kerusakan di wilayah yang terdampak. Ribuan warga kehilangan akses listrik, dan banyak rumah, jalan raya, serta jalur transportasi utama masih terendam banjir. Kondisi ini menyulitkan upaya evakuasi dan distribusi bantuan, dengan prakiraan cuaca yang menunjukkan hujan deras akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, segera mengambil langkah dengan mengadakan pertemuan virtual bersama gubernur dari lima negara bagian yang paling terdampak. Dalam pernyataannya, Sheinbaum menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan bantuan secepat mungkin. “Tidak ada korban yang akan dibiarkan tanpa bantuan. Tim dan pejabat dari pemerintah federal telah dikerahkan untuk membuka kembali jalan dan mengirimkan bantuan kepada masyarakat,” ujarnya. Upaya tanggap darurat ini mencakup pengerahan tim penyelamat, distribusi makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya, serta upaya untuk memulihkan akses ke wilayah yang terisolasi.

Bencana ini menyoroti kerentanan wilayah Meksiko terhadap perubahan iklim, khususnya meningkatnya intensitas hujan ekstrem. Para ahli lingkungan memperingatkan bahwa kombinasi deforestasi, urbanisasi yang tidak terencana, dan perubahan pola cuaca telah memperburuk dampak bencana alam seperti ini. Tanah longsor, yang dipicu oleh tanah yang jenuh air, menjadi ancaman tambahan yang kini dikhawatirkan pihak berwenang akan memperparah situasi di daerah pegunungan.
Media lokal melaporkan bahwa banyak keluarga terpaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara, sementara tim penyelamat terus berjuang melawan arus banjir dan puing-puing untuk mencari korban yang hilang. Di beberapa wilayah, seperti Veracruz dan Hidalgo, warga melaporkan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter, merendam rumah dan menghancurkan harta benda.
Baca juga : Tragedi Sidoarjo: Momentum Perbaikan Total Keamanan Bangunan Pendidikan
Pemerintah Meksiko kini menghadapi tantangan besar untuk tidak hanya menangani dampak langsung banjir, tetapi juga mempersiapkan strategi jangka panjang guna meningkatkan ketahanan infrastruktur dan masyarakat terhadap bencana serupa di masa depan. Koordinasi antarlembaga, baik di tingkat federal maupun lokal, menjadi kunci dalam memastikan bantuan sampai tepat waktu kepada mereka yang membutuhkan.
Sementara hujan terus mengguyur, dunia menyaksikan bagaimana Meksiko berjuang melawan salah satu krisis alam terbesarnya. Solidaritas global pun mulai mengalir, dengan organisasi kemanusiaan internasional menyatakan kesiapan untuk mendukung upaya pemulihan. Bagi warga Meksiko yang terdampak, harapan kini tertumpu pada efektivitas tanggap darurat dan komitmen pemerintah untuk membangun kembali kehidupan mereka.
Pewarta : Setiawan Wibisono
