
RI News Portal. Jakarta, 5 Oktober 2025 – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa literasi digital dan budaya harus berjalan beriringan untuk membentuk karakter generasi muda yang cinta Tanah Air. Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu, sebagai bagian dari visi pemerintah menuju Generasi Emas 2045.
Menurut Meutya, literasi digital berperan penting dalam membekali anak-anak dengan pemahaman yang baik tentang dunia digital. Sementara itu, literasi budaya, melalui pemanfaatan situs bersejarah sebagai ruang komunal, mampu menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Kombinasi keduanya diharapkan menciptakan generasi yang tidak hanya terampil secara digital, tetapi juga memiliki karakter kuat yang berlandaskan kearifan lokal dan rasa cinta terhadap Indonesia.
“Literasi digital melindungi anak di ranah daring, sedangkan literasi budaya memberikan ruang pembelajaran yang menumbuhkan nasionalisme. Dengan begitu, anak-anak dapat berinteraksi dengan bijak, baik di dunia nyata maupun maya,” ujar Meutya.

Ia juga menekankan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital tidak hanya bertugas mengatur tata kelola ruang siber, tetapi juga memastikan ruang komunikasi menjadi sarana penyebaran nilai budaya bangsa. “Generasi muda harus dekat dengan akar budaya bangsa agar nilai-nilai luhur menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.
Meutya menyoroti pentingnya keseimbangan antara dunia digital dan pengalaman nyata. “Ruang digital tidak boleh mendominasi kehidupan anak. Mereka harus tetap bersentuhan dengan budaya dan realitas sosial,” katanya. Untuk mendukung visi Generasi Emas 2045, pemerintah telah meluncurkan berbagai program, salah satunya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS). Regulasi ini mewajibkan platform digital menerapkan filter konten, verifikasi usia, dan fitur kontrol orang tua untuk melindungi anak dari paparan konten berbahaya.
“Anak-anak berhak tumbuh dalam lingkungan digital yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan mereka,” tegas Meutya.
Baca juga : TNI Harus Modern dan Profesional Hadapi Tantangan Global, Kata Puan Maharani
Selain itu, pemerintah juga menghadirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk menjaga kualitas hidup generasi muda. Kemkomdigi turut mendukung program ini melalui penyebaran informasi publik yang mudah diakses dan dipahami masyarakat. Langkah ini diharapkan memastikan manfaat program dapat dirasakan langsung, terutama dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Dengan pendekatan yang mengintegrasikan literasi digital dan budaya, serta didukung kebijakan perlindungan anak di ranah digital dan fisik, pemerintah optimistis dapat membentuk generasi muda yang berdaya, berbudaya, dan siap menyongsong masa depan Indonesia.
Pewarta : Vie
