
RI News Portal. Jakarta, 11 Agustus 2025 — Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menyerukan dukungan penuh dari jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terhadap kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini disampaikan Wakil Menko Polhukam, Lodewijk F. Paulus, dalam rangkaian acara Retret Kadin 2025 yang digelar di Jakarta, Jumat (8/8).
Dalam konferensi pers yang berlangsung Senin (11/8), Lodewijk menegaskan pentingnya peran Kadin dalam memperkuat jembatan antara pemerintah dan sektor swasta demi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada tahun 2029.
“Diharapkan mendukung penuh pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2029. Dan juga memperkokoh jembatan antara pemerintah dan pengusaha,” ujar Lodewijk.

Lodewijk, yang juga merupakan politisi Partai Golkar, mengimbau agar seluruh anggota Kadin memahami dan menginternalisasi visi-misi Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Fokus utama adalah memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor, termasuk peningkatan investasi domestik dan asing.
“Terus tingkatkan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, kadin, dan pengusaha. Tentu juga terus tingkatkan investasi baik domestik maupun asing,” tambahnya.
Pernyataan ini mencerminkan arah kebijakan ekonomi yang bersifat inklusif dan berbasis kemitraan strategis antara negara dan pelaku usaha. Pemerintah menilai bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada regulasi, tetapi juga pada partisipasi aktif dunia usaha dalam menyelaraskan program-program prioritas nasional.
Baca juga : Satgas Gakkum KLH Segel Villa Pencemar Lingkungan di Hulu Ciliwung: Langkah Tegas Penertiban Segmen 1
Dalam konteks geopolitik dan ekonomi global yang semakin kompleks, Lodewijk menekankan pentingnya kesiapan Indonesia menghadapi tantangan strategis. Ia menyebut bahwa kesinambungan pembangunan dan sinkronisasi kebijakan antara pusat dan pengusaha menjadi kunci dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
“Pemerintah Pusat sangat mengharapkan kerja sama dalam mensinkronkan kebijakan-kebijakan strategis antara pusat dan pengusaha. Agar visi Indonesia Emas 2045 dapat dicapai dengan mudah demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik dan berkualitas,” tuturnya.
Target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan merupakan ambisi yang menuntut reformasi struktural, peningkatan produktivitas, dan stabilitas iklim investasi. Dalam hal ini, Kadin berperan sebagai katalisator yang menjembatani kebutuhan dunia usaha dengan arah kebijakan pemerintah.
Namun, sejumlah ekonom menilai bahwa pencapaian angka tersebut memerlukan strategi yang lebih konkret, termasuk reformasi birokrasi, penguatan sektor industri, dan peningkatan daya saing tenaga kerja. Kolaborasi lintas sektor menjadi krusial untuk menghindari ketimpangan kebijakan dan memastikan keberlanjutan pembangunan.
Pewarta : Albertus Parikesit
