
RI News Portal. Sintang, Kalimantan Barat — Wilayah Kelam Permai, Kabupaten Sintang, menunjukkan geliat baru dalam sektor pertanian hortikultura. Dusun Kenukut, Desa Kebong, menjadi salah satu titik yang menonjol berkat keberhasilan petani lokal dalam membudidayakan tanaman terong ungu varietas Spartan dan cabai rawit dengan hasil yang menjanjikan.
Sukardi, seorang petani setempat, mengungkapkan bahwa ia telah mengelola tanaman terong ungu varietas Spartan selama beberapa musim tanam terakhir. Menurutnya, varietas ini memiliki produktivitas tinggi dengan buah yang tumbuh bergerombol. “Kalau dihitung, satu pokok bisa menghasilkan sekitar tiga kilogram,” ujarnya
Selain terong, Sukardi juga menanam cabai rawit yang saat ini telah berumur sekitar 62 hari. Ia menyebutkan bahwa harga jual hasil panen di wilayah tersebut cukup stabil dan menguntungkan. “Alhamdulillah, untuk harga di sini lumayan bagus dan tidak ada kendala berarti,” tambahnya.

Pemasaran hasil panen dilakukan melalui dua jalur: sebagian dijual langsung oleh anaknya ke pasar lokal, sementara sisanya dijual kepada tengkulak yang datang langsung ke kebun. Sistem distribusi ini dinilai cukup efisien oleh petani setempat, meskipun masih bergantung pada jaringan informal.
Sukardi juga menerapkan sistem tumpangsari dalam penanaman terong dan cabai. Teknik ini memungkinkan dua jenis tanaman tumbuh berdampingan dalam satu lahan, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan lahan sekaligus diversifikasi hasil panen. Dalam konteks pertanian berkelanjutan, metode ini dianggap strategis untuk mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan pendapatan petani.
Baca juga : Pemkab Sanggau Dorong Reintegrasi Sosial Warga Binaan Perempuan Lewat Pelatihan Ekonomi
Kelam Permai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sentra hortikultura, khususnya untuk komoditas terong dan cabai. Dengan dukungan teknologi pertanian, akses pasar yang lebih luas, dan kebijakan pemerintah daerah yang berpihak pada petani kecil, wilayah ini dapat menjadi model pengembangan pertanian berbasis komunitas.
Pemerintah daerah dan lembaga pertanian diharapkan dapat memberikan pelatihan teknis, akses permodalan, serta membangun sistem logistik yang mendukung pemasaran hasil panen secara lebih adil dan berkelanjutan.
Pewarta : Salmi Fitri
