
RI News Portal. Tokyo – Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI), Prof. Bambang Soemantri Brodjonegoro, menegaskan pentingnya Indonesia memanfaatkan momentum bonus demografi untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Hal ini diungkapkannya dalam acara “The 8th Annual Scientific Symposium of Indonesian Collegian in Japan (ASSIGN 2025)” yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang pada 26–27 Juli 2025.
Menurut Prof. Bambang, pengalaman Jepang dan Korea Selatan menjadi contoh nyata bagaimana sebuah negara dapat lepas dari jebakan tersebut dengan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) saat mengalami bonus demografi. “Indonesia tidak boleh kehilangan momentum bonus demografi ini,” ujarnya. Ia menekankan bahwa kualitas SDM yang unggul adalah kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

ASSIGN 2025, yang didukung oleh KBRI Tokyo, merupakan pertemuan ilmiah para pelajar dan diaspora Indonesia di Jepang. Acara yang mengusung tema “Kontribusi Riset untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2025” ini digelar secara hibrida di Balai Indonesia Tokyo dan di kampus Universitas Tokyo. Simposium ini menghadirkan berbagai pembicara, termasuk menteri, rektor, dan akademisi, yang berbagi wawasan dan hasil riset mereka.
Dalam sambutannya, Konselor Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Lodya Habsanthiara Mone, mewakili Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo, mengajak para peserta untuk terus mengasah semangat riset dan memperluas jejaring. “KBRI Tokyo sangat mendukung kontribusi pelajar Indonesia di Jepang, terutama untuk meningkatkan kemajuan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas 2025,” ujar Lodya.
Baca juga : Kemenko Polkam Dorong Sinergi TNI/Polri dan Pemda Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, yang hadir secara daring. Ia mengapresiasi PPI Jepang atas inisiatifnya dan berpesan kepada mahasiswa untuk meneladani etos kerja masyarakat Jepang demi kemajuan Indonesia. Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, juga hadir secara daring. Ia menantang para mahasiswa untuk menemukan cara-cara inovatif dalam meningkatkan minat siswa sekolah dasar dan menengah terhadap riset, terutama yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Simposium ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelajar dan diaspora Indonesia di Jepang untuk berkontribusi aktif melalui riset, sekaligus memperkuat kolaborasi demi tercapainya visi Indonesia Emas 2025.
Pewarta : Albertus Parikesit
