
RI News Portal. Los Angeles, Amerika Serikat — Ketegangan memuncak di pusat kota Los Angeles setelah ratusan demonstran turun ke jalan menentang kebijakan keras imigrasi Presiden Donald Trump. Polisi segera memberlakukan jam malam pada Selasa malam dan menangkap hampir 200 orang, sebagian besar karena menolak membubarkan diri serta melakukan pelanggaran hukum lainnya.
Aparat keamanan menggunakan peluru karet dan proyektil pengendali massa untuk membubarkan massa, sementara petugas berkuda dikerahkan guna mengendalikan situasi. Jam malam diberlakukan di area seluas 2,5 kilometer persegi yang menjadi titik konsentrasi aksi sejak Jumat lalu. Otoritas menyatakan langkah ini diambil untuk mencegah penjarahan dan kekerasan.
“Perilaku melanggar hukum dan berbahaya meningkat sejak akhir pekan lalu. Jam malam diberlakukan untuk melindungi nyawa dan harta benda,” ujar Kepala Polisi Jim McDonnell.

Hingga Rabu pagi, 197 orang telah ditangkap, termasuk 67 demonstran yang menutup jalan tol secara ilegal. Polisi juga mencatat beberapa penangkapan terkait aksi vandalisme, penjarahan, hingga percobaan pembunuhan karena penggunaan bom molotov. Sedikitnya tujuh petugas polisi mengalami luka-luka.
Presiden Donald Trump mengerahkan lebih dari 4.000 anggota Garda Nasional dan 700 personel Marinir ke beberapa kota besar, termasuk Los Angeles. Di tengah keberatan dari pemerintah lokal, Trump membela langkah tersebut dan menyebut situasi “akan terbakar” jika militer tidak dikerahkan.
Gubernur California Gavin Newsom menuding Trump “menjaring kota dengan kekuatan militer” dan mengajukan gugatan ke pengadilan untuk menghentikan sementara bantuan militer kepada lembaga imigrasi federal. Newsom menilai kehadiran militer justru memperburuk ketegangan dan memicu kerusuhan sipil.
“Ini adalah awal dari serangan terhadap demokrasi. California mungkin yang pertama, tapi ini tidak akan berhenti di sini,” tegas Newsom dalam pidato publiknya.
Baca juga : Legalitas Koperasi Merah Putih Dikebut: Kabupaten Sanggau Targetkan Pendaftaran Rampung Juni 2025
Presiden Trump membuka kemungkinan menerapkan Undang-Undang Pemberontakan, yang akan memberinya kewenangan mengerahkan militer untuk menanggulangi kerusuhan di dalam negeri.
“Jika terjadi pemberontakan, saya pasti akan menerapkannya. Kita lihat saja nanti,” ujar Trump di Ruang Oval.
Namun retorika presiden menuai kecaman. Dalam pidatonya di Fort Bragg, Trump menyebut demonstran sebagai “binatang” dan “musuh asing”, pernyataan yang dikritik keras oleh Wali Kota Los Angeles Karen Bass dan Gubernur Newsom sebagai berlebihan dan tidak mencerminkan kenyataan.
Gelombang demonstrasi menyebar ke berbagai kota besar seperti New York, Chicago, Dallas, dan Austin. Di New York, polisi menangkap 86 orang dalam aksi damai di Manhattan. Di Texas, pasukan Garda Nasional disiagakan di berbagai titik strategis, sementara aksi massa di San Antonio masih menunggu perkembangan.

Protes bermula dari penggerebekan federal terhadap puluhan pekerja imigran di Los Angeles, yang memicu kemarahan publik. Aksi massa memblokir jalan bebas hambatan, membakar kendaraan, dan mengepung gedung-gedung federal. Ribuan orang juga menggelar aksi damai di depan Balai Kota dan pusat penahanan imigrasi.
Meski protes terus berlangsung, operasi imigrasi oleh ICE (Imigration and Customs Enforcement) tetap berlanjut di tempat umum seperti perpustakaan, tempat cuci mobil, dan toko-toko besar. Beberapa sekolah di Los Angeles bahkan meningkatkan pengamanan saat wisuda karena kekhawatiran akan kehadiran ICE.
Wali Kota Karen Bass menyatakan keadaan darurat dan menetapkan jam malam mulai pukul 20.00 hingga 06.00 pagi, yang diperkirakan akan berlangsung beberapa hari ke depan.
“Ini adalah respons terhadap situasi yang sangat serius. Sebanyak 23 toko dijarah. Kami telah mencapai titik kritis,” ujar Bass.
Jam malam tidak berlaku bagi penduduk lokal, tunawisma, awak media, serta petugas keselamatan dan darurat.
Pewarta : Setiawan S.TH

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita
Assalamualaikum…
Salam sapa satu pena