RI News Portal. Semarang, 11 Desember 2025 – Puluhan warga Pucung RT 02 RW III, Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, bersama Gerakan Jalan Lurus (GJL) Kota Semarang menggelar aksi damai di depan gerbang utama PT Petropack Agro Industries, Kawasan Industri Candi Krapyak, Rabu pagi (11/12). Mereka menuntut perusahaan segera memberikan ganti rugi atas puluhan rumah dan lahan warga yang rusak berat akibat longsor yang diduga dipicu aktivitas penggalian tanah perusahaan sejak beberapa bulan terakhir.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.30 WIB tersebut berjalan tertib dan kondusif. Kehadiran langsung Kasat Intelkam Polrestabes Semarang, Kasat Binmas, Kapolsek Ngaliyan, Danramil Ngaliyan, serta Lurah Bambankerep menunjukkan perhatian serius aparat dan pemerintah setempat terhadap aspirasi warga. Para pejabat tersebut tidak hanya mengamankan jalannya unjuk rasa, tetapi juga menyatakan kesiapan memfasilitasi dialog antara warga dan perusahaan.

Ketua GJL Kota Semarang, Budi Priyono, dalam orasinya menegaskan bahwa bencana longsor yang merusak sedikitnya 27 rumah warga bukan semata karena curah hujan tinggi, melainkan akibat galian perusahaan yang membuat lereng menjadi labil. “Sudah berbulan-bulan warga menunggu itikad baik perusahaan. Sampai hari ini belum ada kepastian kapan dan berapa besaran ganti rugi yang akan diberikan. Kami hanya meminta keadilan yang seadil-adilnya,” tegas Budi di hadapan massa dan aparat.
Warga membentangkan spanduk bertuliskan “PT Petropack Harus Bertanggung Jawab atas Kerusakan Rumah Warga”, “Lindungi Hak Warga atas Tempat Tinggal yang Layak”, serta “Jangan Biarkan Musim Hujan Menjadi Petaka bagi Kami”. Beberapa ibu rumah tangga yang rumahnya retak parah terlihat menangis sambil memegang foto-foto kerusakan bangunan mereka.
Kapolsek Ngaliyan AKP M. Arief Budiman, saat ditemui di lokasi, menyatakan bahwa pihak kepolisian akan terus mendampingi proses penyelesaian secara hukum dan musyawarah. “Kami sudah meminta perusahaan untuk segera duduk bersama dengan warga dan pemerintah kelurahan. Tidak boleh ada yang dirugikan, apalagi menjelang musim hujan yang diprediksi ekstrem tahun ini,” ujarnya.
Hingga aksi bubar, belum ada perwakilan resmi PT Petropack Agro Industries yang menemui massa. Pihak perusahaan hanya mengeluarkan pernyataan singkat melalui satpam bahwa manajemen sedang mengupayakan pertemuan dalam waktu dekat.
Gerakan Jalan Lurus dan warga Pucung menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga ada keputusan tertulis yang memastikan ganti rugi layak serta langkah pencegahan longsor di masa mendatang. Mereka juga mengancam akan kembali menggelar aksi yang lebih besar jika dalam dua pekan ke depan tidak ada respons konkret dari perusahaan.
Pewarta: Sriyanto

