RI News Portal. Salatiga, 7 November 2025 – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan langsung ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Ledok, Salatiga, Jawa Tengah, pada Jumat pagi untuk memantau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang terintegrasi dengan kegiatan vaksinasi anak sekolah. Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat akses layanan kesehatan preventif di tingkat dasar, khususnya di wilayah pedesaan dan perkotaan kecil seperti Salatiga.
Tiba di lokasi sekitar pukul 08.20 WIB, Wapres Gibran disambut hangat oleh ratusan warga setempat yang telah berkumpul di halaman sekolah sejak dini hari. Antusiasme masyarakat mencerminkan harapan tinggi terhadap inisiatif kesehatan yang langsung menyentuh kelompok rentan, yaitu anak usia sekolah. Tanpa banyak protokoler, Wapres segera memasuki ruang kelas untuk mengamati proses CKG yang sedang berlangsung.
Program CKG kali ini difokuskan pada pemeriksaan kesehatan dasar yang esensial bagi pertumbuhan anak. Dimulai dari pengukuran tinggi dan berat badan sebagai indikator nutrisi awal, dilanjutkan dengan skrining spesifik pada telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), mata, serta gigi. Pendekatan ini, menurut observasi lapangan, bertujuan mendeteksi dini potensi gangguan perkembangan yang sering terabaikan di kalangan siswa sekolah dasar. Sebanyak 21 siswa kelas 6 terlibat dalam sesi CKG ini, di mana tenaga medis dari puskesmas setempat dibantu relawan kesehatan sekolah memastikan proses berjalan lancar dan higienis.

Transisi kunjungan Wapres berlanjut ke ruang kelas lain yang dialokasikan khusus untuk vaksinasi. Tiga kelas menjadi pusat kegiatan: kelas 1, 2, dan 5, dengan total 71 siswa yang menerima suntikan. Siswa kelas 1 mendapatkan vaksin DT (Difteri Tetanus) sebagai bagian dari imunisasi dasar untuk melindungi dari infeksi bakteri yang dapat mengancam jiwa pada anak kecil. Sementara itu, siswa kelas 2 dan 5 divaksinasi dengan TD (Tetanus Difteri), yang menekankan perlindungan lanjutan terhadap tetanus—penyakit yang sering terkait dengan luka terbuka di lingkungan bermain anak.
Dalam interaksinya dengan siswa dan guru, Wapres Gibran menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia. “Program seperti ini bukan hanya tentang angka vaksinasi, tapi membangun kebiasaan sehat sejak dini agar anak-anak kita tumbuh kuat dan produktif,” ujarnya singkat kepada awak media di sela kunjungan. Ia juga berbagi cerita pribadi tentang pengalaman masa kecilnya di lingkungan sekolah, yang menambah nuansa humanis pada acara tersebut.
Baca juga : Menteri UMKM: Ekonomi Syariah Jadi Fondasi Kemitraan UMKM, Bukan Sekadar Pembiayaan
Kunjungan ini menjadi contoh model integrasi layanan kesehatan di sekolah dasar, di mana CKG dan vaksinasi digabung dalam satu hari untuk meminimalkan gangguan terhadap jadwal belajar. Data lapangan menunjukkan bahwa pendekatan semacam ini dapat meningkatkan tingkat partisipasi hingga 90 persen, dibandingkan program terpisah yang sering terkendala logistik. Di SDN 5 Ledok, misalnya, orang tua siswa dilibatkan melalui sosialisasi pagi hari, sehingga tidak ada kasus penolakan vaksin yang signifikan.
Secara lebih luas, inisiatif ini selaras dengan agenda nasional penguatan imunisasi pasca-pandemi, di mana cakupan vaksin DT/TD di Jawa Tengah masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target 95 persen pada 2026. Kunjungan Wapres diharapkan menjadi katalisator bagi daerah lain untuk mereplikasi model serupa, dengan penekanan pada kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan komunitas.
Hingga kunjungan berakhir sekitar pukul 10.00 WIB, suasana tetap kondusif dengan siswa yang antusias berfoto bersama Wapres. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi 92 siswa yang terlibat, tapi juga memperkuat narasi bahwa kesehatan anak adalah investasi jangka panjang bagi bangsa.
Pewarta : Dandi Setiawan

