RI News Portal. Lampung Barat 24 Oktober 2025 – Jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah video tidak senonoh yang diduga melibatkan dua pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Lampung Barat. Video tersebut menyebar dengan cepat melalui berbagai kanal digital dan memicu perbincangan hangat di kalangan masyarakat, khususnya di wilayah Liwa, tempat peristiwa ini diduga terjadi.
Berdasarkan informasi yang berkembang, peristiwa tersebut berlangsung di sebuah kontrakan yang berlokasi tidak jauh dari lingkungan sekolah di kota Liwa. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang atau institusi pendidikan terkait, kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan warga setempat.
Rudi (42), seorang warga Liwa, mengungkapkan kekecewaannya atas peristiwa ini. Menurutnya, pelajar yang masih berada dalam tahap pembentukan karakter seharusnya mendapatkan pengawasan lebih ketat. “Ini sangat disayangkan. Mereka masih di bawah bimbingan orang tua dan guru. Kejadian ini harus jadi pelajaran agar pengawasan terhadap remaja diperketat, baik di sekolah maupun di rumah,” ujarnya.

Pendapat serupa disampaikan oleh Nurhayati (38), seorang ibu rumah tangga yang juga orang tua siswa di salah satu sekolah di Liwa. Ia menekankan pentingnya pendekatan preventif melalui pembinaan moral. “Jangan hanya mengejar hukuman. Anak-anak perlu dibekali pemahaman tentang etika bermedia sosial. Pengaruh dunia maya saat ini sangat kuat,” katanya.
Tokoh masyarakat setempat juga mengimbau warga untuk tidak turut menyebarkan video tersebut. Selain berpotensi melanggar hukum, tindakan tersebut dapat memperparah dampak psikologis bagi para pelajar yang diduga terlibat. “Kita harus menahan diri. Menyebarkan konten seperti ini hanya akan memperburuk keadaan,” ujar seorang tokoh pemuda di Liwa.
Baca juga : Silaturahmi BKGKW dan Polres Wonogiri: Sinergi untuk Harmoni dan Keamanan Natal 2025
Peristiwa ini mencerminkan tantangan besar dalam mendidik generasi muda di tengah gempuran informasi digital. Masyarakat menilai bahwa kasus ini menjadi pengingat akan urgensi pendidikan karakter dan peran aktif keluarga serta sekolah dalam membimbing remaja. “Kita semua punya tanggung jawab untuk melindungi generasi muda. Jangan saling menyalahkan, tapi jadikan ini momentum untuk introspeksi bersama,” tambah tokoh pemuda tersebut.
Hingga saat ini, diskusi seputar video tersebut masih berlangsung sengit di ruang digital. Masyarakat berharap pihak berwenang segera mengambil langkah bijak untuk menangani kasus ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Pendekatan yang mengedepankan pembinaan, edukasi, dan penguatan nilai-nilai moral dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk menjawab tantangan serupa di era digital.
Pewarta: IF

