
RI News Portal. Kyiv, Ukraina 02 Juni 2025 – Ukraina mengklaim telah menghancurkan sedikitnya 41 pesawat militer Rusia melalui serangan drone berskala besar di wilayah Rusia, Minggu (1/6). Operasi ini disebut sebagai salah satu serangan paling kompleks sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Menurut Dinas Keamanan Ukraina, operasi rahasia yang diberi nama sandi “Web” itu telah menargetkan pangkalan udara militer Rusia dan menghancurkan pesawat strategis jenis A-50, Tu-95, dan Tu-22M—yang selama ini digunakan Rusia untuk meluncurkan rudal ke wilayah Ukraina.
“Serangan ini memakan waktu lebih dari satu setengah tahun dalam perencanaannya dan diawasi langsung oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy,” ungkap seorang pejabat militer Ukraina yang tak disebutkan namanya kepada Associated Press.
Drone tipe FPV (first-person view) disebut diselundupkan ke wilayah Rusia dan disembunyikan dalam rumah-rumah kayu portabel yang ditempatkan di atas truk. Pada waktu yang telah ditentukan, atap rumah dibuka secara remote dan drone diluncurkan untuk menyerang target udara Rusia.

Rekaman yang beredar di media sosial Rusia memperlihatkan drone terbang dari kontainer serta upaya warga sipil yang berusaha menghentikannya dengan memanjat truk.
Dinas Keamanan Ukraina memperkirakan serangan ini telah menghancurkan sekitar 34 persen armada pesawat peluncur rudal milik Rusia, dengan kerugian ditaksir mencapai lebih dari 7 miliar dolar AS. Namun, klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Kementerian Pertahanan Rusia membenarkan bahwa serangan drone menimbulkan kerusakan di beberapa pangkalan udara, termasuk di wilayah Irkutsk dan Murmansk. Mereka juga mengklaim berhasil menggagalkan serangan di wilayah Amur, Ivanovo, dan Ryazan.
Baca juga : PBB Kecam Insiden Rafah: Insiden Mematikan di Gaza, Warga Tewas Saat Antre Bantuan
Serangan ini berlangsung hanya beberapa jam sebelum perundingan damai putaran baru antara Ukraina dan Rusia dijadwalkan dimulai di Istanbul pada Senin (2/6). Presiden Zelenskyy menyatakan bahwa delegasi Ukraina akan dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov.
“Kami melakukan segalanya untuk melindungi kemerdekaan, negara, dan rakyat kami,” tulis Zelenskyy melalui Telegram.
Di saat yang sama, Rusia melancarkan serangan drone terbesar sejak invasi penuh dimulai—472 drone dalam satu hari, menurut Angkatan Udara Ukraina. Rusia juga menembakkan tujuh rudal dalam serangan terpisah yang menewaskan sedikitnya 12 tentara Ukraina dan melukai lebih dari 60 orang di sebuah unit pelatihan.

Menanggapi serangan itu, Panglima Angkatan Darat Ukraina, Jenderal Mykhailo Drapatyi, menyatakan mengundurkan diri. Ia dikenal luas karena keberhasilannya memimpin serangan balasan Ukraina pada 2022.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukannya telah menguasai desa Oleksiivka di wilayah Sumy, Ukraina utara. Pemerintah Ukraina pun mengeluarkan perintah evakuasi wajib bagi warga di 11 permukiman lainnya.
Kepala Staf Umum Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyebut Rusia kini memusatkan serangan di wilayah Pokrovsk, Toretsk, dan Lyman di Donetsk, serta memperkuat tekanan di sepanjang perbatasan wilayah Sumy.
Pewarta : Setiawan S.TH

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal