RI News Portal. Jakarta, 28 November 2025 – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong bersama Satuan Tugas Pelindungan Warga Negara Indonesia kembali mendatangi lokasi kebakaran besar di kompleks perumahan Wang Fuk Court, Distrik Tai Po, Hong Kong, pada Jumat pagi waktu setempat. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut pasca-tragedi yang terjadi pada Rabu malam, 26 November 2025, yang menewaskan sedikitnya dua pekerja migran Indonesia (PMI) dan melukai dua lainnya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Yvonne Mewengkang mengatakan, Konsul Jenderal RI dan puluhan personel Satgas Pelindungan WNI secara langsung mengunjungi sejumlah tempat penampungan sementara (shelter) yang menampung ratusan warga terdampak, termasuk puluhan WNI.
“Hari ini Konjen RI bersama tim Satgas kembali ke lokasi untuk menemui langsung warga kita yang masih berada di shelter-shelter sekitar Wang Fuk Court. Mereka membawa serta bantuan makanan siap saji, air minum, selimut, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya, tidak hanya untuk WNI tetapi juga untuk warga Hong Kong lain yang turut menjadi korban,” ungkap Yvonne dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat siang.

Menurutnya, pendistribusian bantuan dilakukan secara door-to-door di beberapa shelter agar lebih tepat sasaran. Tim KJRI juga terus memantau kondisi kesehatan dan psikologis para penyintas WNI, khususnya keluarga dari dua korban meninggal dunia.
Hingga Jumat sore ini, jumlah korban WNI tidak bertambah. Dua PMI perempuan masih dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara dua korban luka lainnya menunjukkan perkembangan positif.
“Salah satu korban luka yang sempat dirawat intensif sudah diperbolehkan pulang sejak kemarin dan kini tinggal bersama majikannya. Satu korban lagi kondisinya sudah stabil dan tinggal menunggu izin medis untuk keluar dari rumah sakit dalam satu-dua hari mendatang,” jelas Yvonne.
KJRI Hong Kong, lanjutnya, terus berkoordinasi intensif dengan otoritas setempat, termasuk Social Welfare Department dan Hospital Authority Hong Kong, serta dengan berbagai organisasi masyarakat Indonesia di Hong Kong, serikat pekerja migran, dan jaringan diaspora.
Baca juga : Polsek Ngadirojo Salurkan Bantuan Semen untuk Renovasi Musholla Sekolah Dasar di Wonogiri
Sementara itu, penyelidikan polisi Hong Kong terus berjalan. Aparat kepolisian setempat telah menangkap tiga pria terkait dugaan pembunuhan (murder) sehubungan dengan kebakaran tersebut. Api yang pertama kali terdeteksi di salah satu unit di menara ketiga kompleks Wang Fuk Court dengan cepat merembet ke tujuh dari delapan menara yang ada, memaksa lebih dari 800 warga dievakuasi dalam kondisi darurat.
Kebakaran di kawasan Tai Po ini menjadi salah satu insiden kebakaran perumahan terbesar di Hong Kong dalam satu dekade terakhir, terutama karena mayoritas penghuni adalah keluarga pekerja migran Asia Tenggara yang tinggal di unit-unit subdivided flat berukuran kecil.
KJRI Hong Kong menyatakan akan tetap berada di lapangan selama beberapa hari ke depan untuk memastikan seluruh WNI terdampak mendapatkan pendampingan hukum, medis, dan logistik yang memadai, termasuk rencana pemulangan jenazah kedua korban meninggal ke tanah air jika keluarga menghendaki.
Pewarta : Vie

