RI News Portal. Jembrana, 15 Desember 2025 – Di tengah upaya berkelanjutan untuk membangun generasi muda yang berkarakter kuat dan peduli sosial, sebuah kegiatan pembukaan pelatihan dasar Palang Merah Remaja (PMR) digelar di SMKN 3 Negara, Bali. Acara yang berlangsung pada Jumat, 13 Desember 2025, di Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, ini menandai komitmen bersama antara institusi keamanan dan pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan.
Kehadiran Serda Yudi Siswanto, Babinsa Kelurahan Tegalcangkring dari Kodim 1617/Jembrana, bersama Aiptu I Ketut Bagus Sarjana sebagai Bhabinkamtibmas, menjadi sorotan utama. Mereka bergabung dengan Kepala Sekolah SMKN 3 Negara, I Putu Sucintia, S.Pd., serta perwakilan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jembrana, termasuk Subandi dan dua anggota pendamping, beserta guru pembina PMR. Sinergi ini tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memastikan kelancaran dan keamanan acara.
Pelatihan dasar PMR ini dirancang berlangsung selama tiga hari, dari 12 hingga 14 Desember 2025, dengan melibatkan 25 peserta siswa baru. Program tersebut bertujuan untuk membekali remaja dengan keterampilan dasar kepalangmerahan, sekaligus menanamkan prinsip-prinsip kemanusiaan, kedisiplinan, dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks pendidikan vokasi seperti di SMKN 3 Negara, inisiatif semacam ini relevan untuk membentuk siswa yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki empati dan kesiapan menghadapi situasi darurat di masyarakat.

Serda Yudi Siswanto menekankan pentingnya kedekatan aparat dengan masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan. “Kegiatan seperti ini sangat kami dukung karena mengajarkan kepedulian, tanggung jawab, dan disiplin yang esensial bagi pembentukan karakter generasi penerus,” katanya. Pernyataan ini mencerminkan peran Babinsa sebagai pembina territorial yang aktif dalam program non-militer, seperti pendidikan karakter dan kesiapsiagaan bencana.
Dari perspektif akademis, kolaborasi antara TNI, Polri, dan institusi pendidikan seperti ini dapat dilihat sebagai bentuk implementasi pendidikan holistik. Di era di mana tantangan sosial semakin kompleks, pelatihan PMR tidak hanya meningkatkan keterampilan praktis seperti pertolongan pertama, tetapi juga memperkuat nilai-nilai universal gerakan Palang Merah, seperti netralitas dan kemanusiaan. Kehadiran aparat keamanan turut memberikan dimensi tambahan: penguatan rasa aman dan tertib, yang menjadi fondasi bagi proses belajar-mengajar yang efektif.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi lintas sektor dapat menghasilkan dampak positif jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia di daerah. Dengan remaja yang terlatih dalam nilai kemanusiaan, diharapkan tercipta generasi yang lebih resilien dan berkontribusi aktif terhadap masyarakat yang harmonis.
Pewarta : Kade NAL

