
RI News Portal. Jakarta, 25 Mei 2025 — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menyambut Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Qiang, dalam sebuah upacara kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda diplomatik tingkat tinggi yang menandai komitmen berkelanjutan kedua negara dalam memperdalam kemitraan strategis komprehensif di berbagai bidang.
Upacara penyambutan yang dilaksanakan pada Minggu pagi (25/5) tersebut mencerminkan penghormatan diplomatik tertinggi yang diberikan Indonesia kepada pemimpin negara mitra strategis. Prosesi diawali dengan pengibaran bendera, lagu kebangsaan kedua negara, serta inspeksi pasukan kehormatan. Setelahnya, kedua kepala pemerintahan memperkenalkan delegasi masing-masing, menandai dimulainya komunikasi lintas sektor yang lebih mendalam.
Selanjutnya, Presiden Prabowo dan PM Li Qiang melanjutkan agenda pertemuan bilateral di Ruang Oval Istana Merdeka. Pertemuan ini membahas sejumlah bidang kerja sama strategis yang mencakup sektor ekonomi, investasi, infrastruktur, pertahanan, dan teknologi. Dalam konteks global yang semakin multipolar dan kompetitif, hubungan Indonesia–Tiongkok dinilai memiliki posisi kunci dalam memperkuat stabilitas kawasan Asia Tenggara dan memperluas jejaring kerja sama Selatan–Selatan.

Indonesia dan Tiongkok telah menjalin hubungan historis yang berlangsung selama berabad-abad, ditandai oleh interaksi dagang, budaya, dan politik sejak masa pra-kolonial. Dalam era modern, kedua negara secara resmi meningkatkan hubungan menjadi comprehensive strategic partnership pada 2013, dan sejak itu hubungan bilateral terus berkembang secara signifikan, baik melalui proyek infrastruktur seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung maupun dalam kerangka kerja sama ASEAN–Tiongkok.
Kunjungan PM Li Qiang juga menjadi sinyal politik penting terkait kontinuitas arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, yang meskipun baru menjabat, telah menunjukkan kehendak untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan regional dengan pendekatan pragmatis dan terbuka terhadap investasi asing, terutama dari Tiongkok.
Baca juga : Puan Maharani: Pemerintah Wajib Sediakan Ruang Aman Remaja untuk Edukasi Seksual dan Pencegahan Narkoba
Kegiatan diplomatik hari itu diakhiri dengan jamuan makan siang kenegaraan di Istana Negara, sebagai simbol persahabatan dan keakraban antarbangsa. Tradisi jamuan ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk penghormatan protokoler, tetapi juga merepresentasikan nilai-nilai budaya ketimuran yang menjunjung tinggi musyawarah dan hubungan personal sebagai bagian dari diplomasi lunak (soft diplomacy).
Kunjungan PM Li Qiang diharapkan menjadi fondasi baru bagi peningkatan kualitas kerja sama bilateral di tengah dinamika global yang kompleks, serta membuka jalan bagi penyelarasan kepentingan nasional Indonesia dengan agenda pembangunan global yang inklusif dan berkelanjutan.
Pewarta : Diki Eri S

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal