
RI News Portal. Pangkal Pinang, 6 Oktober 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada Senin siang untuk menghadiri acara penyerahan enam unit smelter beserta sejumlah barang rampasan negara dari kasus tambang ilegal kepada PT Timah Tbk. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat tata kelola sumber daya alam dan mendukung pengelolaan aset negara secara transparan.
Setibanya di Bandara Depati Amir, Presiden Prabowo yang menggunakan Maung Garuda Limousine disambut antusias oleh ratusan siswa sekolah dasar setempat. Sorak sorai dan lambaian tangan mengiringi kedatangan Kepala Negara, mencerminkan sambutan hangat masyarakat Bangka Belitung.
Kunjungan kerja Presiden diawali dengan peninjauan di lokasi smelter PT Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkal Pinang. Dalam acara ini, Presiden menyaksikan penyerahan simbolis aset Barang Rampasan Negara (BRN) dari kasus tambang ilegal. Proses penyerahan diawali oleh Jaksa Agung yang menyerahkan aset kepada Kementerian Keuangan, yang kemudian diteruskan kepada CEO Danantara, sebelum akhirnya diserahkan kepada Direktur Utama PT Timah Tbk.

Aset-aset tersebut, yang telah melalui proses hukum, menjadi wujud komitmen pemerintah dalam menangani praktik tambang ilegal yang merugikan negara. Penyerahan ini tidak hanya menegaskan supremasi hukum, tetapi juga memperkuat kapasitas PT Timah Tbk sebagai perusahaan tambang milik negara.
Usai kegiatan di PT Tinindo Internusa, Presiden melanjutkan agenda ke kantor PT Timah Tbk, didampingi oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) serta sejumlah pejabat terkait. Dalam kunjungan ini, Presiden meninjau operasional perusahaan dan berdialog dengan jajaran direksi untuk membahas strategi pengelolaan sumber daya timah yang berkelanjutan.
Sebagai puncak acara, Presiden Prabowo memberikan arahan mengenai pentingnya tata kelola sumber daya alam yang transparan dan berkeadilan. Dalam pidatonya, ia menekankan perlunya sinergi lintas lembaga untuk menjaga kedaulatan ekonomi nasional. “Sumber daya alam kita harus dikelola dengan penuh tanggung jawab, tidak hanya untuk keuntungan sesaat, tetapi untuk kesejahteraan generasi mendatang,” ujar Presiden.
Baca juga : Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung, Dievakuasi Setelah Tiga Jam
Kunjungan ini menjadi sinyal kuat dari pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap aktivitas pertambangan ilegal, sekaligus mendorong pemanfaatan aset negara secara optimal. Penyerahan smelter dan barang rampasan negara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi PT Timah Tbk, sekaligus memperkuat posisinya dalam pasar global.
Masyarakat setempat menyambut baik kehadiran Presiden dan komitmen pemerintah dalam menangani isu tambang ilegal. Dengan pengelolaan yang lebih baik, Bangka Belitung berpotensi menjadi pusat industri timah yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Pangkal Pinang ini menegaskan visi pemerintah untuk menjadikan sumber daya alam sebagai pilar kedaulatan ekonomi, dengan menitikberatkan pada transparansi, keadilan, dan sinergi antarlembaga.
Pewarta : Adi Tanjoeng
