
RI News Portal. Jakarta 5 Juli 2025 — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Bandar Udara Galeão, Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu (5/7/2025) pukul 06.30 waktu setempat. Kedatangan Presiden di Brasil dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 menandai tonggak penting bagi Indonesia sebagai anggota baru forum kerja sama ekonomi-politik tersebut.
Setibanya di pangkalan udara militer Galeão, Presiden Prabowo disambut dengan upacara kehormatan militer. Sejumlah pejabat Brasil turut hadir dalam penyambutan, antara lain Duta Besar Laudemar Gonçalves de Aguiar Neto dan Komandan Pangkalan Kolonel Marcell Barros de Paula. Dari pihak Indonesia, turut menyambut Duta Besar RI untuk Brasilia, Edi Yusup, beserta Atase Pertahanan Kolonel Rizal Ashwam. Seusai prosesi penyambutan, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan menuju hotel tempatnya bermalam.
Berdasarkan keterangan resmi Sekretariat Presiden (Setpres), kehadiran Presiden Prabowo di KTT BRICS 2025 merupakan penampilan perdana Indonesia setelah resmi bergabung sebagai anggota organisasi ini pada awal 2025. Momentum ini dinilai strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global, terutama di tengah dinamika multipolarisme yang berkembang di berbagai kawasan.

Forum BRICS sendiri berawal dari kerja sama negara-negara berkembang, yakni Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok (BRIC) pada 2009. Setelah Afrika Selatan bergabung pada 2010, nama forum tersebut berubah menjadi BRICS, di mana huruf ‘S’ mewakili South Africa. Dalam perkembangannya, kelompok ini semakin meluas dengan bergabungnya Iran, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Etiopia. Jika dihitung secara keseluruhan, negara-negara anggota BRICS mencakup hampir 45% populasi dunia.
Awalnya berfokus pada kerja sama ekonomi dan pembangunan, BRICS kemudian bertransformasi menjadi forum politik dengan kapasitas geopolitik yang signifikan. Kelompok ini sering dipandang sebagai penyeimbang atau bahkan pesaing blok negara maju yang tergabung dalam Group of Seven (G-7). Dengan basis populasi besar serta potensi sumber daya alam yang melimpah, BRICS berupaya menawarkan paradigma pembangunan alternatif di luar tatanan global berbasis Barat.
Baca juga : Tiga Pria Ditangkap Usai Bobol Warung di Wonogiri: Fenomena Kriminalitas Akomodatif di Wilayah Rural
Masuknya Indonesia ke BRICS menegaskan konsistensi politik luar negeri Indonesia yang berprinsip bebas dan aktif. Sebagai negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berupaya memaksimalkan peran diplomatiknya untuk menjembatani kepentingan negara-negara Global South dengan kekuatan global lain.
Melalui partisipasi dalam KTT BRICS 2025, Indonesia diharapkan mampu memperluas akses perdagangan, investasi, dan transfer teknologi di tengah tren deglobalisasi dan rivalitas kekuatan besar. Selain itu, Indonesia juga berpeluang memperkuat posisinya dalam agenda reformasi tata kelola ekonomi dunia agar lebih inklusif dan berkeadilan.
Kehadiran Presiden Prabowo di Rio de Janeiro menjadi simbol tekad Indonesia untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut berkontribusi aktif dalam pembentukan arsitektur global yang lebih seimbang, adil, dan berkelanjutan.
Pewarta : Vie

