
RI News Portal. Jakarta, 31 Agustus 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama delapan ketua umum partai politik di DPR RI menyampaikan pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu, merespons perkembangan situasi demonstrasi yang terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah. Dalam pidatonya, Kepala Negara menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga keamanan nasional sambil menghormati kebebasan berpendapat, sekaligus mengutuk tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum.
Presiden didampingi tokoh-tokoh politik terkemuka, termasuk Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI Sultan Najamudin, serta pimpinan partai seperti Wakil Ketua Umum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen PKS Muhammad Khalid, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Kehadiran para pimpinan ini menandakan keseriusan lintas partai dalam merespons situasi terkini.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa tindakan anarkis, perusakan fasilitas umum, penjarahan, hingga upaya makar tidak dapat ditoleransi. Ia juga mengungkapkan bahwa Polri tengah memeriksa petugas yang melakukan pelanggaran selama penanganan demonstrasi. “Proses pemeriksaan dilakukan dengan cepat, transparan, dan dapat diikuti publik secara terbuka,” ujarnya.
Selain itu, para pimpinan partai politik sepakat untuk mengambil langkah tegas secara internal, termasuk mencabut keanggotaan DPR bagi anggota yang dianggap menyampaikan pernyataan keliru terkait situasi demonstrasi. Langkah ini diambil untuk memastikan tanggung jawab politik dan menjaga integritas legislatif.
Pimpinan DPR juga menyetujui sejumlah kebijakan reformasi, seperti pencabutan tunjangan anggota DPR yang dianggap berlebihan dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri. Keputusan ini diharapkan dapat meredam ketegangan sosial dan menunjukkan komitmen DPR untuk lebih mendengar aspirasi rakyat.
Presiden Prabowo meminta DPR segera membuka ruang dialog dengan tokoh masyarakat, mahasiswa, dan kelompok sipil. “Aspirasi harus disampaikan secara damai. Kami ingin mendengar suara rakyat tanpa kekerasan atau kerusuhan,” tegasnya. Langkah ini dianggap penting untuk mencegah eskalasi konflik dan memastikan stabilitas nasional.
Baca juga : Presiden Prabowo Subianto Perintahkan Tindakan Tegas Terhadap Kerusuhan dan Penjarahan di Indonesia
Di akhir pernyataannya, Presiden mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan nasional di tengah dinamika politik yang berkembang. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang berupaya memecah belah bangsa. “Indonesia sedang di ambang kebangkitan. Jangan sampai kita diadu domba. Suarakan aspirasi dengan baik, tanpa merusak, tanpa kekerasan, tanpa penjarahan,” katanya.
Pernyataan bersama ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah dan pimpinan partai politik berkomitmen untuk menangani situasi demonstrasi dengan pendekatan yang tegas namun dialogis, demi menjaga stabilitas dan persatuan bangsa. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan menyampaikan aspirasi secara konstruktif, sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan konstitusi.
Pewarta : Albertus Parikesit
