
RI News Portal. Semarang, 25 Agustus 2025 – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dalam memperluas akses Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan progres positif. Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menegaskan bahwa pembangunan dapur untuk mendukung program ini sedang berjalan, dengan harapan penambahan dapur MBG akan terealisasi dalam waktu dekat.
“Hingga saat ini, baru delapan dapur MBG yang aktif beroperasi di Kabupaten Semarang. Kami menargetkan di akhir September 2025 jumlahnya akan bertambah,” ungkap Bupati Ngesti di Ungaran, Senin (25/8/2025).
Dalam perspektif kebijakan publik, program MBG tidak hanya berfokus pada penyediaan nutrisi bagi kelompok rentan, tetapi juga menekankan keterlibatan multi-pihak. Pemkab Semarang berperan sebagai fasilitator dalam pembangunan dapur MBG, sementara Badan Gizi Nasional (BGN) menyediakan dukungan teknis dan sarana fisik untuk sejumlah dapur tertentu. Saat ini, BGN telah membantu pembangunan tiga dapur MBG yang sepenuhnya menjadi aset Pemkab Semarang, berlokasi di:
- Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen
- Kelurahan Wujil, Kecamatan Ungaran Barat
- Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur

Bupati Ngesti menekankan bahwa efektivitas operasional dapur MBG sangat bergantung pada koordinasi antara Pemkab, BGN, dan mitra pihak ketiga. “Kami ingin dapur MBG segera dapat beroperasi secara maksimal. Namun keberhasilan ini juga menuntut kerjasama yang erat dengan mitra dan BGN,” jelasnya.
Dari sisi analisis program, keterlibatan pihak ketiga dalam pembangunan dapur MBG menunjukkan model kolaborasi publik–nasional yang berorientasi pada peningkatan kualitas gizi masyarakat. Model ini memperlihatkan bahwa peran pemerintah lokal dapat difokuskan pada fasilitasi, sementara badan nasional mengintervensi penyediaan infrastruktur dan standar operasional, sehingga program dapat berjalan efisien dan berkelanjutan.
Baca juga : DPRD Soroti Dampak Penghapusan Tunggakan PBB-P2: Perlu Selektivitas Agar PAD Tak Terganggu
Dengan tambahan dapur MBG, Kabupaten Semarang diharapkan dapat meningkatkan cakupan dan kualitas layanan makan bergizi bagi anak-anak sekolah dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah, sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang 2023–2028.
Pewarta : Miftahkul Ma’na
