
RI News Portal. Ngawi, 24 Mei 2025 — Upaya penguatan ketahanan pangan nasional kembali menunjukkan hasil signifikan dengan kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka didampingi Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Wapres bersama Mentan melakukan penanaman padi di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, serta meninjau operasional pabrik beras PT Daya Tani Sembada di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng, sebagai bagian dari program percepatan produksi dan distribusi pangan nasional.
Kegiatan ini turut dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur, serta Bupati Ngawi dan jajaran perangkat daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menggarisbawahi keunggulan produktivitas padi Kabupaten Ngawi yang secara konsisten menjadi daerah dengan hasil panen tertinggi secara nasional. “Ngawi ini dari tahun ke tahun selalu produktivitas padinya tertinggi se-Indonesia. Dan Jawa Timur tercatat mulai tahun 2020 merupakan produsen padi terbesar di Indonesia,” tegas Khofifah.

Capaian tersebut tidak terlepas dari integrasi kebijakan di sektor pertanian, termasuk optimalisasi serapan hasil panen oleh Perum Bulog. Berdasarkan data Bulog Kanwil Jatim, hingga 22 Mei 2025 telah terserap 478.757 ton setara beras atau 81,76% dari target serapan Februari–Mei 2025 sebesar 585.581 ton. Adapun total cadangan beras nasional yang dikelola Bulog di Kanwil Jatim per 23 Mei 2025 mencapai 868.208 ton atau 22,45% dari total stok nasional, menjadikan Jawa Timur sebagai pemegang cadangan terbesar di Indonesia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengapresiasi capaian ini sebagai hasil dari kerja kolektif petani dan pemerintah. “Alhamdulillah, hari ini stok Bulog telah mencapai 3,9 juta ton. Ini luar biasa. Terima kasih untuk petani seluruh Indonesia. Mudah-mudahan bisa kita pertahankan dan tingkatkan,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Wapres Gibran menyatakan bahwa keberhasilan ini mencerminkan soliditas semua pihak dalam menjaga ketahanan pangan. “Kita 3,9 (juta ton), itu luar biasa dan tertinggi sepanjang sejarah ya. Ini luar biasa sekali. Terima kasih sekali atas kerja keras dari Pak Menteri Pertanian, para kepala daerah. Dan seperti yang diceritakan Pak Menteri tadi, semua negara berkunjung ke kita, tanya apa rahasianya. Yang lain kekurangan, kita sangat-sangat berlimpah,” ujar Gibran.
Wapres juga menekankan bahwa pencapaian ini bukan sekadar hasil administratif, tetapi buah dari kepemimpinan lapangan dan kebijakan yang menyentuh kebutuhan riil petani. Ia menyebut Menteri Pertanian sebagai pemimpin yang tidak hanya bekerja dari balik meja, tetapi juga turun langsung ke sawah.
Dalam konteks keberlanjutan, Wapres menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian problem struktural di sektor pertanian, seperti kelangkaan pupuk, distribusi benih unggul, serta peningkatan infrastruktur irigasi. “Langkah-langkah percepatan sangat penting untuk menjaga momentum ketahanan pangan jangka panjang,” tandasnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan terhadap petani, dalam kunjungan ini diserahkan pula sejumlah alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk para kelompok tani di Kabupaten Ngawi, yang diharapkan dapat memperkuat efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di tingkat lokal.
Pewarta : Wisnu

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal