RI News Portal. Jakarta, 6 November 2025 – Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan ibu kota, Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 1.464 personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengawal demonstrasi buruh di kawasan Gedung DPR/MPR RI, Senayan. Langkah ini mencerminkan pendekatan proaktif aparat dalam mengantisipasi potensi eskalasi selama penyampaian aspirasi publik.
Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, menegaskan komitmen institusinya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. “Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” ujarnya dalam pernyataan resmi di Jakarta pada Kamis pagi. Aksi tersebut melibatkan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), yang memilih lokasi strategis di depan kompleks legislatif nasional sebagai titik utama penyampaian tuntutan.
Selain pengamanan di Senayan, aparat juga menyiagakan 734 personel tambahan untuk mengawasi demonstrasi serentak di wilayah Jakarta Pusat. Titik-titik tersebut mencakup kawasan Monumen Nasional (Monas) dan gedung Kementerian Haji dan Umrah, di mana aliansi mahasiswa dijadwalkan menggelar aksi paralel. Distribusi personel ini menunjukkan strategi pengamanan berlapis yang mempertimbangkan dinamika multi-lokasi, dengan fokus pada pencegahan gangguan ketertiban umum.

Susatyo menekankan pentingnya pelaksanaan demonstrasi yang damai dan tertib. Ia secara eksplisit melarang peserta aksi untuk melakukan tindakan destruktif, seperti membakar ban, merusak fasilitas publik, atau memblokade akses jalan. “Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban,” katanya, seraya mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi harus selaras dengan prinsip hukum yang berlaku.
Mengenai pengelolaan lalu lintas, Susatyo menyatakan bahwa skenario pengalihan bersifat situasional, disesuaikan dengan perkembangan di lapangan. Namun, ia mengimbau masyarakat untuk menghindari rute di sekitar DPR/MPR selama aksi berlangsung dan memanfaatkan jalur alternatif guna meminimalisir kemacetan. “Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” tambahnya, menyoroti aspek kolaboratif antara aparat dan warga dalam menjaga kelancaran aktivitas sehari-hari.
Di tengah maraknya informasi digital, Susatyo juga mengingatkan publik untuk waspada terhadap hoaks yang beredar di ruang daring, yang berpotensi memprovokasi kegaduhan sosial. Ia menjamin bahwa seluruh personel pengamanan tidak dilengkapi senjata api, serta akan bertindak dengan pendekatan humanis dan profesional dalam melayani peserta demonstrasi.
Penggelaran personel gabungan ini tidak hanya mencerminkan koordinasi antarlembaga, tetapi juga komitmen terhadap hak konstitusional warga negara dalam menyampaikan aspirasi. Analis keamanan urban menilai bahwa pendekatan ini dapat menjadi model dalam mengelola kerumunan besar di kawasan metropolitan, di mana keseimbangan antara kebebasan berpendapat dan stabilitas sosial menjadi krusial. Hingga berita ini diturunkan, situasi di lapangan dilaporkan terkendali, dengan aparat terus memantau perkembangan untuk mencegah eskalasi yang tidak diinginkan.
Pewarta : Yudha Purnama

