
RI News Portal. Naypyidaw, Militer Myanmar telah mengumumkan gencatan senjata sementara untuk mendukung upaya bantuan dan rekonstruksi setelah gempa. Gencatan senjata ini berlaku mulai 2 April hingga 22 April, dengan harapan dapat mempercepat penyaluran bantuan kepada para korban.
Kelompok pemberontak yang berperang melawan militer sudah mengumumkan gencatan senjata sepihak untuk mendukung upaya bantuan. Namun, militer baru mengumumkan gencatan senjata mereka pada hari Rabu (2/4/2025).

Gempa berkekuatan 7,7 yang terjadi pada Jumat (28/3/2025) lalu telah menewaskan 2.886 orang, dan ratusan lainnya masih hilang. Gempa tersebut juga dirasakan di negara-negara tetangga, termasuk Thailand, di mana korban tewas mencapai 21 orang.
Myanmar tengah dilanda kekerasan akibat perang saudara antara junta yang merebut kekuasaan dalam kudeta 2021. Kelompok perlawanan bersenjata beroperasi di berbagai wilayah, memperburuk situasi.
Pada Selasa (1/4/2025) malam, militer Myanmar menembaki konvoi bantuan Palang Merah Tiongkok yang membawa bantuan untuk korban gempa. Konvoi yang terdiri dari sembilan kendaraan itu sedang menuju Mandalay, salah satu kota yang paling terdampak gempa.
Baca juga : ASN Bekasi Diingatkan Agar Tidak Membolos Kerja Usai Libur
Tentara Nasional Pembebasan Ta’ang (TNLA), sebuah kelompok pemberontak, mengklaim bahwa pasukan militer menembaki konvoi tersebut dengan senapan mesin. Meskipun demikian, tidak ada korban luka dalam insiden itu.
Junta Myanmar membantah menembaki kendaraan secara langsung. Mereka menyatakan bahwa tembakan dilakukan sebagai peringatan setelah konvoi tidak berhenti meskipun sudah diberikan isyarat untuk berhenti.
“Ketika kami melihat konvoi, kami menghentikannya. Tetapi mereka melanjutkan perjalanan. Kami melepaskan tembakan dari jarak sekitar 200 meter, namun mereka tidak berhenti,” katanya.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Rabu (2/4/2025) mengonfirmasi bahwa tim penyelamat dan bantuan mereka aman. Juru bicara militer Myanmar menambahkan lembaga internasional yang ingin memberikan bantuan harus memberi tahu pemerintah Myanmar terlebih dahulu.
TNLA, yang mengawal konvoi bantuan Palang Merah Tiongkok, menyatakan mereka telah memberi tahu Dewan Militer mengenai perjalanan menuju Mandalay. Dengan adanya gencatan senjata sementara ini, diharapkan upaya penyelamatan dan bantuan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.
Pewarta : Setiawan S.Th

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
Asalamualaikum…
Slamat malam untuk kita semua..jurnalis ..RInews portal…
Salam sapa dari Pessel..
..salam satu pena..
indahnya suatu kebersamaan
salam satu pena rinews
wow