RI News Portal. Jatiroto, 2 November 2025 – Pemerintah Desa (Pemdes) Sugihan, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, meresmikan Pasar Rakyat Desa Sugihan pada Minggu (2/11/2025). Pasar ini difungsikan untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui aktivitas perdagangan sehari-hari.
Acara peresmian Pasar Sembada tersebut dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jatiroto, seluruh kepala desa se-Kecamatan Jatiroto, serta perangkat Desa Sugihan. Camat Jatiroto, Miran S.Sos., MM., menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Pemdes Sugihan yang membangun pasar rakyat sebagai terobosan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Pemdes Sugihan telah mengaplikasikan trobosan pasar rakyat guna mendongkrak perekonomian masyarakat menjadi lebih mapan, sekaligus memberi ruang dan peluang usaha perdagangan lokal di wilayah Kecamatan Jatiroto dan sekitarnya,” ujar Miran.

Pasar Rakyat Desa Sugihan berdiri di atas tanah kas desa seluas 1.200 meter persegi. Pembangunannya dilakukan secara bertahap pada 2021–2023 dengan anggaran Dana Desa (DD) dan bantuan keuangan provinsi (bankeu). Meski telah selesai dibangun, pasar ini belum pernah difungsikan sejak berdirinya. Kini, setelah resmi diresmikan pada 2 November 2025, pasar tersebut mulai membuka jejaring bagi calon pedagang dan pembeli.
Kepala Desa Sugihan, Santosa, menyampaikan bahwa peluncuran sekaligus peresmian pasar ini diharapkan membuat pedagang dapat berjualan lebih nyaman. Masyarakat juga dapat memperoleh barang kebutuhan di tempat yang nyaman tanpa harus jauh-jauh ke kota.
“Pasar rakyat ini akan ditopang oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) pada 2025 setelah badan hukum diterbitkan. BUMDesa menjadi penopang utama pembukaan pasar rakyat di Desa Sugihan,” kata Santosa.
Sugiyanto, yang akrab disapa Ghin selaku Direktur BUMDesa Sugihan, menjelaskan kepada RI NEWS saat ditemui pada Minggu (2/11/2025) bahwa pasar desa dibangun secara bertahap sejak 2021 hingga 2023 dengan biaya Rp300 juta. Awalnya, bangunan ini berupa ruko dan lapak-lapak kosong tanpa penghuni.
“Setelah BUMDesa secara sah menerima badan hukum pada 2025, ini menjadi titik awal beroperasinya Pasar Desa Sugihan,” ungkap Sugiyanto.
Dengan dibukanya pasar ini, diharapkan roda perekonomian masyarakat setempat dapat bergerak lebih cepat sekaligus mengendalikan laju inflasi. Pasar memiliki peran strategis sebagai pendukung perekonomian rakyat Desa Sugihan dan motor penggerak minat warga untuk berusaha di bidang perdagangan.
Santosa, yang akrab disapa Seno, menambahkan bahwa revitalisasi dan penyempurnaan pembangunan pasar rakyat merupakan bentuk perhatian Pemdes terhadap pedagang agar peningkatan ekonomi berjalan lancar dan cepat.
“Untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, kita harus melihat beberapa faktor. Pasar adalah hilir tempat transaksi penjualan produk dan hasil bumi kepada konsumen. Di sisi hulu, perlu perbaikan melalui berbagai upaya agar produksi barang dan hasil bumi meningkat, baik dari segi jumlah maupun kualitas, dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai. Hasil itu kemudian dapat dijualbelikan di pasar desa sebelum mendapatkan ruang picu trobosan lebih lanjut,” pungkas Santosa.
Pewarta : Nandar Suyadi

