
RI News Portal.Trenggalek, 23 Agustus 2025 – Dinamika politik lokal kembali mencatat peristiwa penting. Bertempat di Ngetal, Pogalan, Trenggalek, jajaran pengurus dan anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Indonesia mengikuti pelantikan pengurus secara serentak se-Indonesia melalui Zoom Meeting yang diinisiasi oleh Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora.
Untuk wilayah Trenggalek, kepemimpinan DPD resmi dikukuhkan dengan terpilihnya Ali Maskur (Ahlul) sebagai Ketua DPD Gelora Indonesia didampingi oleh Slamet Riyadi sebagai Wakil Ketua periode 2024–2029. Keduanya diharapkan menjadi ujung tombak perjuangan politik Gelora di tingkat daerah, dengan visi membangun tata kelola politik yang bersih sekaligus mendorong kemakmuran masyarakat Trenggalek.
Dalam wawancara usai pelantikan, Ali Maskur menegaskan pentingnya konsolidasi organisasi sebagai dasar penguatan struktur partai.
“Ke depan, Partai Gelora Trenggalek harus lebih solid, penuh semangat, dan mendukung terwujudnya pemerintahan yang bersih,” ungkapnya.

Pernyataan ini menunjukkan orientasi partai untuk memposisikan diri bukan hanya sebagai peserta elektoral, tetapi juga mitra kritis dalam penguatan tata kelola pemerintahan daerah.
Seorang warga yang turut hadir dalam prosesi pelantikan menambahkan dukungannya dengan menekankan harapan masyarakat terhadap Gelora.
“Kami siap mendukung partai Gelora untuk memperjuangkan pemerintahan yang bersih dan kemakmuran bagi Trenggalek,” ujar salah satu masyarakat yang ditemui.
Partai Gelora Indonesia yang dikenal dengan simbol “gelombang” kerap menekankan narasi perubahan dan kebangkitan politik nasional. Optimisme ini tercermin dalam struktur organisasi di daerah, termasuk Trenggalek, yang berusaha mengartikulasikan isu-isu publik ke dalam agenda politik partai.
Baca juga : Polres Wonogiri Gelar Simulasi Unjuk Rasa: Antara Latihan Kesiapsiagaan dan Pendidikan Demokrasi
Secara akademis, kehadiran Gelora di Trenggalek memperlihatkan dua hal penting. Pertama, partisipasi politik lokal tidak lagi dimonopoli oleh partai-partai mapan, melainkan terbuka bagi kekuatan politik baru. Kedua, peran masyarakat dalam memberi legitimasi dan motivasi politik sangat menentukan arah perkembangan partai.
Pelantikan ini menegaskan bahwa dinamika politik daerah bukan hanya ritual administratif, tetapi juga arena reproduksi ide dan gagasan. Partai Gelora Trenggalek berpotensi menjadi laboratorium politik yang menarik, terutama dalam menguji sejauh mana gagasan “pemerintahan bersih” dan “kemakmuran rakyat” mampu diwujudkan dalam praktik kebijakan publik.
Apabila konsolidasi internal berjalan efektif, Gelora dapat memperkuat peran partisipatif masyarakat Trenggalek dalam proses demokrasi lokal. Namun, tantangan tetap ada: dari sekadar simbol politik menuju implementasi nyata yang dapat diukur dampaknya bagi masyarakat.
Pewarta : Sugeng Rudianto
