
RI News Portal. Jakarta — Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, mengeluarkan kebijakan strategis dalam bentuk mutasi, rotasi, dan promosi jabatan terhadap 42 perwira tinggi (Pati) dari tiga matra, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1001/VII/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia, yang resmi diterbitkan pada Jumat, 31 Juli 2025.
Langkah mutasi ini mencerminkan proses pembinaan karier, penyegaran organisasi, serta kesinambungan kaderisasi dalam struktur komando militer nasional. Selain itu, mutasi juga mencerminkan pentingnya adaptasi organisasi terhadap kebutuhan strategis pertahanan negara dan dinamika geopolitik global.
Di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD), terjadi pergantian signifikan pada pucuk pimpinan Kodam III/Siliwangi. Mayjen TNI Dadang Arif Abdurachman dimutasi menjadi Perwira Tinggi Mabes TNI AD dalam rangka masa pensiun. Sebagai pengganti, Panglima TNI menunjuk Mayjen TNI Kosasih, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Pergantian Pangdam Siliwangi ini mencerminkan pentingnya kesinambungan dan profesionalisme dalam pengelolaan keamanan wilayah strategis di wilayah Jawa Barat dan Banten, mengingat posisi Pangdam memiliki peran sentral dalam koordinasi pertahanan wilayah darat.
Dari TNI Angkatan Laut (AL), Laksma TNI Liber Sihombing yang sebelumnya menjabat Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dimutasi menjadi Komandan Pusat Komando Pasukan Katak (Danpuskopaska), menggantikan Laksma TNI Monang Hatorangan. Adapun Laksma Monang kini menempati posisi baru sebagai Kepala Dinas Pemeliharaan dan Perawatan Material Senjata Angkatan Laut (Kadispamsanal).
Mutasi ini dinilai sebagai bagian dari upaya revitalisasi kekuatan pasukan elit AL, Puskopaska, yang selama ini memiliki peran kunci dalam operasi khusus maritim, baik dalam misi domestik maupun internasional.
Baca juga : Rivew Movie : “The Bad Guys 2” Sekuel Heboh yang Kehilangan Arah di Luar Angkasa
Sementara itu, di TNI Angkatan Udara (AU), Marsda TNI Jorry S. Koloay yang sebelumnya menjabat Kepala Pusat Pengkajian Strategi dan Litbang TNI (Kapusjianstralitbang TNI), dipercaya mengisi posisi Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Danseskoau). Ia menggantikan Marsda TNI I Made Susila A yang dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AU dalam rangka pensiun.
Pergantian ini menjadi penting dalam konteks reformasi sistem pendidikan perwira tinggi TNI AU, di mana Danseskoau memiliki peran vital dalam menyiapkan calon pemimpin strategis TNI AU di masa mendatang.
Dari perspektif akademis dan kebijakan pertahanan, mutasi perwira tinggi tidak hanya dipandang sebagai manajemen SDM militer, namun juga sebagai refleksi transformasi kelembagaan dan respons terhadap tantangan era baru. Dengan semakin kompleksnya ancaman siber, asimetri, dan konflik multidimensi, TNI dituntut memiliki struktur komando yang adaptif, lincah, dan berbasis pada kompetensi strategis.
Penguatan jabatan fungsional dan rotasi lintas peran juga menjadi indikator bahwa TNI mendorong kaderisasi berbasis meritokrasi, bukan semata berdasarkan masa kerja. Hal ini sejalan dengan agenda reformasi TNI pasca-reformasi 1998 yang mengedepankan profesionalisme, netralitas, dan modernisasi pertahanan.
Keputusan mutasi terhadap 42 Pati TNI ini bukan sekadar prosedur administratif, melainkan bagian integral dari upaya Panglima TNI membangun kekuatan militer yang profesional, responsif, dan siap menghadapi tantangan strategis masa depan. Dalam konteks keamanan nasional dan geopolitik yang dinamis, transformasi kelembagaan melalui rotasi jabatan menjadi pilar utama stabilitas militer Indonesia
Pewarta : Yudha Purnama
