
“Literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga cara suatu komunitas mentransmisikan nilai-nilai budaya dan pengetahuan lokal kepada generasi berikutnya. Ketika masyarakat menulis tentang tradisinya sendiri, mereka tidak hanya merekam sejarah, tetapi juga menegosiasikan identitas kolektif di tengah arus modernisasi.”
RI News Portal. Gunungkidul, 14 Mei 2025 — Dalam upaya strategis meningkatkan keterampilan menulis sekaligus merawat nilai-nilai kearifan lokal, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal bagi para pengelola perpustakaan, pegiat literasi, dan pustakawan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 14–16 Mei 2025 dan dibuka secara resmi oleh Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, di aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Kegiatan Bimtek ini merupakan langkah konkret dalam menjawab tantangan pelestarian budaya lokal melalui pendekatan literasi. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kisworo, menjelaskan bahwa peserta bimtek berasal dari beragam latar belakang, termasuk guru, akademisi, dan masyarakat umum yang memiliki komitmen terhadap dunia kepenulisan dan pelestarian budaya.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah menggali potensi daerah Gunungkidul melalui muatan lokal, supaya literasi budaya lokal dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ujar Kisworo.

Secara substansial, bimtek ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis tentang penulisan yang baik dan benar, tetapi juga memfasilitasi peserta dalam mengelaborasi kekayaan budaya lokal Gunungkidul ke dalam bentuk tulisan yang dapat diterbitkan dan diakses publik. Dalam konteks kebijakan publik, kegiatan ini merepresentasikan sinergi antara penguatan literasi dan pengembangan kebudayaan daerah.
Bupati Gunungkidul dalam sambutannya menekankan pentingnya membaca dan menulis sebagai bagian integral dari pembangunan peradaban.
“Kegiatan ini bukan hanya pelatihan teknis menulis, tetapi juga bagian dari perjuangan membangun peradaban. Anda semua adalah agen literasi dan pelestari nilai-nilai lokal,” tegas Endah.
Lebih lanjut, Bupati menyatakan bahwa hasil dari bimtek ini tidak akan berhenti pada pelatihan semata, tetapi diarahkan hingga ke penerbitan buku karya peserta. Hal ini menunjukkan keberlanjutan program sebagai ekosistem literasi yang produktif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Baca juga : Dugaan Penipuan dan Penggelapan Terkait Perekrutan TKI di Wilayah Hukum Polres Lampung Timur
Gumbregan dan Ngguyang Sapi
Salah satu bentuk konkret pelibatan budaya lokal dalam kegiatan ini ialah ketika Bupati secara langsung memberikan materi dan mendorong peserta menulis dengan topik “Menggali Filosofi Gumbregan dan Ngguyang Sapi di Telaga”. Tradisi agraris ini dipilih sebagai tema sentral karena mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Gunungkidul yang erat dengan siklus alam, spiritualitas lokal, dan solidaritas sosial.
Penggalian dan penulisan tema-tema seperti ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjadikan budaya sebagai sumber daya epistemik yang layak dikaji dan didokumentasikan secara ilmiah maupun populer.
Dalam perspektif akademik, kegiatan ini dapat dilihat sebagai bentuk implementasi kebijakan literasi berbasis budaya yang selaras dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan dan juga penguatan ekosistem literasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Ke depan, disarankan agar kegiatan semacam ini disertai dengan:
- Pendampingan pasca-pelatihan untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan karya peserta.
- Kemitraan dengan perguruan tinggi dalam rangka kajian akademik terhadap budaya lokal.
- Penerbitan berseri terhadap karya-karya terbaik sebagai bagian dari dokumentasi warisan budaya Gunungkidul.
Bimbingan teknis kepenulisan berbasis konten budaya lokal di Gunungkidul merupakan contoh baik dari sinergi antara literasi, kebudayaan, dan tata kelola pemerintahan yang progresif. Dengan memperkuat kapasitas menulis masyarakat sekaligus merekam nilai-nilai lokal, Gunungkidul sedang membangun jembatan antara tradisi dan masa depan melalui tulisan. Sebuah langkah kecil dengan dampak yang potensial besar bagi peradaban lokal dan nasional.
Pewarta : Lee Ano

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal