Skip to content
04/12/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Regional
  • Longsor Dahsyat Way Robok: Ancaman Ekologis di Balik Kerapuhan Infrastruktur Lampung Barat

Longsor Dahsyat Way Robok: Ancaman Ekologis di Balik Kerapuhan Infrastruktur Lampung Barat

Jurnalis RI News Portal Posted on 3 bulan ago 3 min read
Longsor Dahsyat Way Robok
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Lampung Barat, 19 September 2025 – Di lereng hijau yang biasanya menjadi saksi bisu perjalanan harian warga, guyuran hujan deras Jumat sore ini justru membuka luka lama: longsor dahsyat yang menggerus badan jalan penghubung vital antara Pasar Liwa di Kecamatan Balikbukit dan Pekon Tanjung Raya di Kecamatan Sukau. Lokasi bencana, tepat di turunan Way Robok di bawah Perumahan Seranggas, bukan sekadar insiden alam biasa—ia menjadi peringatan mendesak tentang bagaimana perubahan iklim dan kurangnya adaptasi infrastruktur mengancam kehidupan masyarakat pedesaan Lampung Barat.

Hujan yang mengamuk sejak pukul 14.00 hingga 16.00 WIB tak hanya membasahi tanah, tapi juga merendam badan jalan dan menyusup ke pemukiman warga di sekitar. Air deras yang meluap membawa serta tanah gembur, meninggalkan parit longsor selebar separuh lebar jalan. “Ini seperti bumi yang marah, separuh badan jalan sudah lenyap, terbawa arus ke jurang di sisi kiri,” ungkap Marni, seorang pedagang sayur yang sering melintasi rute ini untuk menyuplai kebutuhan Tanjung Raya. Pengalamannya sebagai saksi mata menggambarkan kekacauan: kendaraan roda empat berjuang merayap, sementara truk besar roda enam terpaksa berhenti total, memaksa pengemudi mencari jalur alternatif yang berliku dan berbahaya.

Penyebabnya, menurut Marni, bukan hanya intensitas hujan yang ekstrem, tapi juga desain jalan yang rentan. “Konstruksi jalan menurun curam, ditambah jurang dalam di sisi kiri dari arah Pasar Liwa. Air hujan yang deras langsung mengalir deras ke jurang, menggerus fondasi tanah hingga amblas,” jelasnya dengan nada khawatir. Kisahnya mencerminkan realitas yang lebih luas di wilayah pegunungan Lampung Barat, di mana curah hujan tahunan yang meningkat—seperti dicatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) naik 15% dibandingkan dekade sebelumnya—sering kali bertabrakan dengan infrastruktur yang dibangun puluhan tahun lalu, tanpa mempertimbangkan dinamika erosi tanah vulkanik khas daerah ini.

Dalam perspektif yang lebih akademis, longsor Way Robok ini bukan fenomena terisolasi, melainkan manifestasi dari degradasi lingkungan yang dipercepat oleh aktivitas manusia. Penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2024 menyoroti bagaimana deforestasi di lereng Way Robok—akibat ekspansi perumahan seperti Seranggas—mengurangi daya serap air tanah hingga 30%, sehingga meningkatkan risiko longsor saat musim hujan. “Erosi ini seperti efek domino: hilangnya vegetasi akar membuat tanah longgar, hujan ekstrem menjadi pemicu, dan infrastruktur usang menjadi korban utama,” demikian analisis singkat dari Dr. Rina Susanti, pakar hidrologi dari Universitas Lampung, yang sering meneliti pola banjir di wilayah Sukau. Meski belum ada korban jiwa dilaporkan, dampak ekonomi sudah terasa: petani Tanjung Raya kesulitan mengirim hasil panen ke pasar, berpotensi merugikan hingga puluhan juta rupiah per hari, sementara anak sekolah terancam terlambat belajar akibat akses terputus.

Harapan Marni pun bergema di antara hembusan angin sore yang masih lembab: “Pemkab harus gerak cepat melalui BPBD dan Dinas PU. Perbaikan darurat esensial, atau longsor ini bisa membesar saat hujan berikutnya—air akan kembali mengalir ke parit longsor, memperlemah struktur lebih jauh.” Ia menekankan pentingnya bukan hanya tambal sulam, tapi intervensi holistik: penanaman vegetasi penahan erosi dan drainase modern yang bisa menyalurkan air tanpa menggerus tepi jalan.

Baca juga : Tragedi Bengawan Solo: Pria Tenggelam Ditemukan Meninggal Dunia

Respons pemerintah tampak sigap, meski masih dalam tahap awal. Mia Miranda, Pelaksana Harian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Barat, membenarkan kejadian longsor di Way Robok. “Kami sudah menurunkan tim untuk memasang rambu peringatan dan police line, memastikan pengguna jalan waspada terhadap zona bahaya,” katanya saat dikonfirmasi via telepon. Miranda menjanjikan tinjauan mendalam: “Besok pagi, tim teknis akan melakukan survei detail, menghitung volume kerusakan, dan merancang penanganan sementara. Prioritas utama adalah membuka akses darurat sambil menyiapkan solusi jangka panjang, termasuk kajian geoteknik untuk mencegah rekurensi.”

Longsor Way Robok ini, di tengah musim hujan yang diprediksi BMKG berlanjut hingga Oktober, menjadi panggilan bagi kebijakan yang lebih adaptif. Bagi warga seperti Marni, ini bukan hanya soal jalan yang rusak, tapi masa depan komunitas yang bergantung pada harmoni antara alam dan pembangunan. Saat matahari terbenam di balik awan hitam, pertanyaan menggantung: akankah Lampung Barat belajar dari luka ini, atau longsor berikutnya akan datang lebih ganas? Hanya waktu—dan komitmen kita—yang akan menjawab.

Pewarta : IF


Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Tragedi Bengawan Solo: Pria Tenggelam Ditemukan Meninggal Dunia
Next: Kerusakan Dini pada Infrastruktur Jalan Sanggau-Sekadau: Analisis Dugaan Ketidaksesuaian Spesifikasi Teknis di Kawasan Semuntai

Related Stories

Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
2 min read

Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung

Jurnalis RI News Portal Posted on 10 jam ago
Langkah Konkret Pemda Dekatkan Instansi dengan Warga
2 min read

Trenggalek Gelar Pelayanan Terpadu Gratis di Pasar Ngasem Kampak: Langkah Konkret Pemda Dekatkan Instansi dengan Warga

Jurnalis RI News Portal Posted on 10 jam ago
Keresahan Masyarakat Padangsidimpuan Akibat Kelangkaan BBM di Tengah Bencana
2 min read

Keresahan Masyarakat Padangsidimpuan Akibat Kelangkaan BBM di Tengah Bencana

Jurnalis RI News Portal Posted on 15 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli

Komentar

  1. Sami.s mengenai Bara Progib 08 Laporkan Akun @AnakIsrael7828 ke Bareskrim Polri atas Dugaan Penyebaran Hoaks Terhadap Presiden Prabowo
  2. rendro mengenai Penodaan Bendera Merah Putih di Jembrana: Protes Mabuk RKUHP Berujung Ancaman 5 Tahun Penjara
  3. Tukino gaul gaul mengenai POSCO International Capai Integrasi Vertikal Penuh pada Industri Minyak Sawit Indonesia
  4. Sami.s mengenai Masyarakat Indrapura Bersatu Akhiri Blokade Jalan setelah Bupati Pesisir Selatan Nyatakan Dukungan Penuh atas Tuntutan Plasma 20%
  5. Sugeng Rudianto mengenai Dugaan Penyimpangan Berat pada Proyek Rabat Beton Sironcitan, Angkola Selatan: Anggaran Rp200 Juta Hanya Terealisasi Rp17 Juta Sebagai Upah Tukang

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.