
RI News Portal. Seoul, Korea Selatan 18 Juni 2025 — Korea Utara akan mengirim ribuan pekerja konstruksi militer dan penjinak ranjau ke wilayah Kursk, Rusia, untuk membantu upaya rekonstruksi pascaperang. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat tinggi Rusia pada Selasa (17/6), menandai penguatan terbaru kerja sama strategis antara kedua negara.
Menurut laporan, Korea Utara sebelumnya telah mengirim ribuan tentara dan sejumlah besar senjata konvensional untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Pada April lalu, Pyongyang dan Moskow mengklaim bahwa tentara mereka bertempur bersama dalam menghadapi serangan Ukraina di wilayah perbatasan Kursk. Namun, Ukraina membantah klaim tersebut dan menegaskan masih memiliki pasukan aktif di wilayah tersebut.
Dalam kunjungannya ke Pyongyang, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan bahwa Korea Utara akan mengirim 1.000 penjinak ranjau dan 5.000 pekerja konstruksi militer ke Kursk, sebagaimana dilaporkan kantor berita Rusia RIA Novosti. “Setelah berhasil mengusir penjajah dari tanah Rusia, kami sepakat untuk melanjutkan kerja sama konstruktif. Korea akan memberikan bantuan dalam proses pemulihan wilayah Kursk,” kata Shoigu. Ia menambahkan, “Ini adalah bentuk bantuan persaudaraan dari rakyat Korea dan pemimpin mereka, Kim Jong Un, kepada negara kami.”

Kantor berita Rusia lainnya, Tass, melaporkan bahwa Shoigu juga bertemu langsung dengan Kim Jong Un, meskipun media pemerintah Korea Utara belum merilis laporan resmi mengenai pertemuan tersebut.
RIA Novosti juga menyebutkan bahwa Shoigu dan Kim sepakat untuk membangun tugu peringatan di kedua negara, guna menghormati tentara Korea Utara yang gugur saat bertempur di Kursk.
Meski jumlah pasti pasukan Korea Utara yang dikerahkan belum diumumkan secara resmi oleh Pyongyang maupun Moskow, badan intelijen Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Ukraina memperkirakan sekitar 15.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia. Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan melaporkan bahwa sekitar 600 di antaranya tewas dalam pertempuran di garis depan.
Baca juga : Movie Review: Brad Pitt Ngebut di Sirkuit! “F1” Sajikan Aksi Balap Memadukan Adrenalin dan Emosi
Ini merupakan kunjungan kedua Shoigu ke Korea Utara dalam bulan ini. Dalam kunjungan sebelumnya, Kim Jong Un menyatakan dukungan penuh terhadap perang Rusia melawan Ukraina, sebagaimana diberitakan media pemerintah Korea Utara.
Menguatnya hubungan militer dan diplomatik antara Korea Utara dan Rusia memicu kekhawatiran dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan sekutu-sekutunya. Mereka khawatir bahwa Rusia akan menukar dukungan tersebut dengan memberikan teknologi canggih yang dapat mempercepat pengembangan program senjata nuklir dan rudal Korea Utara.

Kedua negara yang sama-sama berada dalam konfrontasi dengan AS dan sekutunya ini semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, Kim Jong Un dan Vladimir Putin menandatangani perjanjian pertahanan penting yang mewajibkan masing-masing pihak untuk saling membantu jika salah satu diserang.
Dalam pengarahan tertutup kepada parlemen Korea Selatan, NIS mengungkapkan bahwa Rusia telah memberikan berbagai dukungan kepada Korea Utara, termasuk rudal pertahanan udara, perangkat perang elektronik, pesawat nirawak, dan teknologi peluncuran satelit mata-mata. Selain itu, sekitar 15.000 pekerja Korea Utara dikabarkan telah dikirim ke Rusia melalui program kerja sama industri bilateral.
Pewarta : Setiawan S.TH

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita