
RI News Portal. Padangsidimpuan, 4 September 2025 – Suasana unjuk rasa di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, berubah hangat dan penuh keakraban berkat inisiatif Rusydi Nasution, Wakil Ketua II DPRD Kota Padangsidimpuan sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra. Dalam sebuah momen yang tidak biasa, Rusydi mengajak seluruh peserta unjuk rasa, petugas keamanan, hingga pedagang dan wartawan untuk menikmati kopi bersama di gerobak kopi bermerek “Ketabo Mangopi”. Ajakan ini disampaikan dengan bahasa khas Sidimpuan yang kental, “Ketabo mangopi don! Adong jagal kopi gerobak maloja ita nakkin na mar-orasi i!” ujar Rusydi dengan penuh semangat.
Acara yang berlangsung di lokasi unjuk rasa ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari masyarakat, petugas kepolisian, anggota TNI, Brimob, Satpol PP, hingga wartawan. Rusydi dengan ramah mengundang semua yang hadir, termasuk Kapolres Padangsidimpuan dan Kasdim, untuk bersama-sama menikmati kopi di tengah suasana yang mulai mendung menjelang sore. Inisiatif ini tidak hanya mencairkan suasana, tetapi juga menciptakan ruang dialog yang santai dan inklusif.

Salah seorang peserta unjuk rasa merespons ajakan Rusydi dengan candaan khas Sidimpuan, “Oh, cocok, Katua! Madung loja nakkin jongjong na mar-aspirasi i!” ungkapnya, merujuk pada semangat menyampaikan aspirasi yang tetap terjaga meski diselingi momen santai. Tawa dan obrolan ringan pun mengalir, menjadikan suasana unjuk rasa lebih humanis dan bersahabat.
Momen “ngopi bersama” ini ternyata membawa berkah tak terduga bagi pedagang kopi gerobak “Ketabo Mangopi”. Penjual kopi, yang awalnya khawatir dagangannya tidak laku karena cuaca mendung dan waktu yang sudah sore, mengaku dagangannya habis terjual. “Saya sangat bersyukur kepada Bapak Rusydi yang mengajak semua untuk minum kopi bersama. Rezeki ini tak saya duga,” ujar pedagang kopi dengan penuh rasa terima kasih.
Baca juga : KPAI Soroti Eksploitasi Anak dalam Unjuk Rasa Berujung Kerusuhan di Indonesia
Tak hanya pedagang kopi, seorang penjual air mineral kemasan juga merasakan kebahagiaan serupa. Rusydi memborong seluruh stok air mineral miliknya, memungkinkan pedagang tersebut pulang tanpa membawa sisa dagangan. “Moga Bapak sehat selalu. Terima kasih atas rezeki yang diberikan kepada kami,” ucap penjual air mineral dengan tulus.
Inisiatif Rusydi Nasution ini bukan sekadar ajakan untuk menikmati kopi, tetapi juga simbol dari upaya membangun kebersamaan dan solidaritas di tengah dinamika sosial masyarakat Padangsidimpuan. Dengan memanfaatkan budaya lokal “mangopi” yang sudah mendarah daging, Rusydi berhasil menciptakan ruang di mana aspirasi masyarakat dapat disampaikan dalam suasana yang lebih santai dan akrab. Pendekatan ini sejalan dengan peran DPRD sebagai wakil rakyat yang tidak hanya mendengar, tetapi juga hadir secara nyata di tengah masyarakat.
Kegiatan ini juga menunjukkan bagaimana seorang pemimpin lokal dapat memanfaatkan budaya sederhana seperti minum kopi untuk mempererat hubungan antarwarga, aparat keamanan, dan awak media. Dalam konteks akademis, pendekatan ini mencerminkan komunikasi politik yang inklusif, di mana interaksi langsung dengan masyarakat menjadi jembatan untuk memahami kebutuhan dan aspirasi mereka.
Budaya “mangopi” di Padangsidimpuan bukanlah hal baru. Kopi telah lama menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat setempat, menjadi medium untuk berdiskusi, berbagi cerita, dan menyelesaikan masalah. Dengan memanfaatkan budaya ini, Rusydi Nasution tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi pedagang kecil.
Pewarta : Indra Saputra
