
RI News Portal. Semarang, 4 Juli 2025 — Insiden kekerasan kembali mencederai ruang publik di Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Raya Bale Padi, Dukuh Gondang, Desa Bakipandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, pada Jumat (4/7/2025) pukul 04.20 WIB. Peristiwa tersebut menyebabkan empat anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Kartasura mengalami luka-luka, serta dua sepeda motor terbakar.
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, yakni Ihsan Rakha Wicaksono dan Ardiyan Cesar Darmadi, kejadian bermula ketika rombongan PSHT berjumlah sekitar sepuluh orang mengendarai lima sepeda motor dalam perjalanan pulang dari wilayah Polokarto menuju Kartasura. Saat melintasi lokasi kejadian, salah satu anggota rombongan, Ihsan Rakha Wicaksono, tiba-tiba diserang dari belakang oleh pengendara tak dikenal yang menggunakan sepeda motor jenis Yamaha N-Max. Pelaku diketahui berboncengan, mengenakan penutup wajah, helm, celana jeans, dan sepatu, serta menyerang menggunakan stik kayu.
Serangan tersebut memicu kepanikan di antara anggota rombongan. Dua kendaraan, yakni Honda Beat dan Honda Scoopy merah, terjatuh dan terbakar di lokasi. Pelaku kemudian melarikan diri meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Adapun para korban yang mengalami luka-luka telah mendapatkan penanganan medis di sejumlah rumah sakit, yaitu:
- Wisnu Haryono, luka robek pada lutut kiri dan patah tulang terbuka di kaki kanan (dirawat di RS Indriati Soba).
- Marlin Ahmad Tontowi, luka gores pada lengan kanan akibat terjatuh (dirawat di RS Indriati Soba).
- Afghan Bagas Pamungkas, luka robek pada pipi kanan dan punggung kanan (dirawat di RS UNS).
- Cindy Khania Wulandari Luti, luka robek di atas pinggang (dirawat di RS Yarsis).
Baca juga : Skandal Sertifikat Ilegal di Hutan Lindung Lampung Barat: Dugaan Kejahatan Agraria Terstruktur
Aparat kepolisian dari Polres Sukoharjo telah melakukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi untuk mendalami motif dan identitas pelaku penyerangan. Hingga saat ini, polisi belum merilis kesimpulan resmi terkait motif kekerasan, apakah terkait perselisihan antar kelompok perguruan silat, kriminal murni, atau faktor lain.
Secara sosiologis, kejadian semacam ini menyoroti kerentanan relasi antar komunitas beladiri di wilayah Jawa Tengah, di mana solidaritas kelompok yang tinggi terkadang berpotensi memicu benturan horizontal. Kekerasan terhadap rombongan PSHT di Sukoharjo menjadi cermin bahwa tindakan preventif dan pendekatan dialog lintas perguruan perlu terus diperkuat oleh stakeholder keamanan, pemerintah daerah, serta unsur masyarakat sipil.
Polisi menyatakan akan menyampaikan perkembangan hasil penyelidikan lebih lanjut dalam waktu dekat. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terprovokasi, sembari menunggu kejelasan motif dan penegakan hukum atas kasus ini.
Pewarta : Miftahkul Ma’na
