RI News Portal. Jakarta, 15 Desember 2025 – Kebakaran besar melanda kawasan Pasar Induk Kramat Jati di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin pagi. Insiden ini diduga bermula dari korsleting listrik pada sebuah toko plastik, yang kemudian dengan cepat merambat ke area los buah dan sayur akibat dominasi material mudah terbakar seperti kayu dan plastik.
Menurut kesaksian seorang sopir truk bernama Ridwan yang berada di lokasi saat kejadian, api bermula dari toko plastik di sekitar area tersebut. “Awalnya dari korsleting di toko plastik. Saya mendengar suara ledakan cukup keras saat sedang istirahat di warung, sementara truk saya sedang dibongkar muat,” ungkap Ridwan. Ia menambahkan bahwa penyebaran api terjadi sangat cepat, hanya dalam hitungan menit, dipicu oleh angin kencang serta tumpukan material kayu dan plastik yang melimpah di depan los-los dagang.
Kepanikan segera melanda para pedagang. Banyak di antara mereka berusaha menyelamatkan barang dagangan yang masih bisa dijangkau, sementara yang lain berlarian menjauh dari titik api. Asap hitam pekat membubung tinggi, terlihat dari kejauhan, disertai suara ledakan sporadis yang semakin meningkatkan ketegangan di area pasar yang biasanya ramai sejak subuh.

Respon darurat dari otoritas setempat tergolong cepat. Laporan kebakaran diterima melalui telepon masyarakat pada pukul 07.24 WIB. Petugas tiba di lokasi hanya empat menit kemudian, pada pukul 07.28 WIB, dan operasi pemadaman dimulai segera pada pukul 07.29 WIB. Sebanyak 16 unit kendaraan pemadam dengan 80 personel dikerahkan untuk menangani insiden ini. Aparat kepolisian juga turut mengamankan perimeter, meminta warga dan pedagang menjauh guna memastikan kelancaran proses pemadaman dan menghindari risiko lebih lanjut.
Kejadian ini kembali menyoroti kerentanan pasar tradisional di wilayah urban terhadap risiko kebakaran, terutama akibat instalasi listrik yang usang dan penumpukan bahan mudah nyala. Pasar Induk Kramat Jati, sebagai pusat distribusi pangan utama di Jakarta Timur, memiliki struktur bangunan semi-permanen yang rawan terhadap faktor-faktor tersebut. Meskipun belum ada laporan korban jiwa, dampak ekonomi terhadap pedagang kecil diprediksi signifikan, mengingat banyaknya barang dagangan yang musnah.
Baca juga : Real Madrid Bangkit dari Tekanan dengan Kemenangan Tipis atas Alaves
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyatakan akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap penyebab pasti dan merumuskan langkah pencegahan di masa depan. Insiden serupa di pasar-pasar tradisional lainnya di Indonesia sering kali menunjukkan pola yang sama: kombinasi antara beban listrik berlebih, material konstruksi tidak tahan api, dan kurangnya protokol keselamatan rutin. Pencegahan yang lebih proaktif, seperti audit instalasi listrik berkala dan peningkatan standar bangunan, menjadi krusial untuk mengurangi frekuensi tragedi semacam ini.
Pewarta : Yogi Hilmawan

