Skip to content
17/08/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Budaya
  • Jejak Sejarah Kota Depok: Warisan Kolonial, Identitas Budaya, dan Transmisi Agama di Pinggiran Batavia

Jejak Sejarah Kota Depok: Warisan Kolonial, Identitas Budaya, dan Transmisi Agama di Pinggiran Batavia

Jurnalis RI News Portal Posted on 3 bulan ago 3 min read
Jejak Sejarah Kota Depok
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Jakarta 27 Mei 2025 – Nama Depok yang kini identik sebagai kota penyangga Jakarta ternyata menyimpan sejarah panjang yang sarat dengan muatan kolonialisme, penyebaran agama, dan pembebasan budak. Tak banyak yang mengetahui bahwa sebutan Depok berasal dari frasa dalam Bahasa Belanda: De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang berarti Organisasi Kristen Protestan Pertama. Sejarah ini berakar dari inisiatif seorang tokoh kolonial Belanda bernama Cornelis Chastelein, yang dikenal sebagai eks pegawai tinggi VOC serta dermawan yang membebaskan budak-budaknya.

Cornelis Chastelein (1658–1714) adalah seorang Kristen Protestan yang memiliki jabatan tinggi dalam struktur VOC, dengan karier yang menanjak dari pengawas gudang hingga menjadi anggota Raad van Indië (Dewan Kota Batavia). Catatan dalam buku Depok Tempo Doeloe (2011) menunjukkan bahwa setelah dua dekade bekerja di VOC, ia membeli tanah di Weltevreden (kini kawasan Gambir) pada 1693. Dua tahun berselang, ia memutuskan pensiun dan membeli tanah di Srengseng (sekarang Lenteng Agung), lalu membangun sebuah rumah besar di sana dan memulai kehidupan sebagai tuan tanah.

Di sinilah kisah Depok bermula. Chastelein membawa serta keluarganya dan lebih dari 150 orang budak yang sebagian besar berasal dari luar Jawa. Sebagai seorang Kristen yang saleh, ia menaruh perhatian besar pada hak asasi manusia dan perlakuan terhadap budak. Ia bukan hanya memberi mereka tempat tinggal, tetapi juga mendidik mereka dalam ajaran Kristen dan mempersiapkan mereka untuk hidup merdeka.

Menurut catatan Tri Wahyuning M. Irsyam dalam Berkembang dalam Bayang-bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950–1990-an (2017:41), “Ketika pindah ke Seringsing (Srengseng), Chastelein bukan hanya membawa keluarganya melainkan juga budak-budaknya.” Komunitas ini kemudian dikenal sebagai De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang dalam perkembangan fonetik dan sosial, melahirkan nama Depok.

Tindakan Chastelein memerdekakan budaknya memiliki implikasi sosial dan hukum yang luar biasa untuk masa itu. Dalam surat wasiat tertanggal 13 Maret 1714—tiga bulan sebelum wafat pada 28 Juni 1714—Chastelein menuliskan bahwa seluruh kekayaannya akan diwariskan kepada bekas budak-budaknya yang telah ia merdekakan. Tanah di wilayah Mampang, Srengseng, hingga Depok menjadi warisan bersama. Para mantan budak diberi wewenang untuk mengelola perkebunan tebu, pala, kopi, dan lada—komoditas yang sangat bernilai pada masa kolonial.

Baca juga : Pelepasan Jemaah Haji Tangerang Selatan 2025: Pilar Saga Ichsan Tekankan Nilai Spiritualitas dan Kebangsaan

Langkah ini menjadikan komunitas Depok sebagai salah satu komunitas pribumi merdeka pertama yang memiliki hak atas tanah dan organisasi sosial keagamaan sendiri. Hal ini menandai terbentuknya sebuah komunitas Protestan independen di luar sistem VOC, yang tetap bertahan bahkan hingga masa pascakolonial.

Walau asal-usul nama Depok telah ditelusuri oleh banyak sejarawan ke akar Protestan Belanda tersebut, beberapa versi lain terus bermunculan di ruang publik. Salah satu versi populer menyebut Depok sebagai akronim dari “Daerah Permukiman Orang Kota”. Meski tidak memiliki dasar historis kuat, versi semacam ini menjadi bagian dari dinamika linguistik dan identitas lokal kontemporer.

Stasiunt Depok. Kota Depok yang berpisah dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999 ini ternyata dulunya sempat memiliki Presiden

Namun, sebagaimana ditegaskan oleh banyak kajian, nama Depok pada awalnya adalah simbol dari resistensi budaya dan warisan kebebasan beragama yang dirintis oleh komunitas eks-budak. Dalam konteks ini, Depok tidak sekadar nama wilayah, melainkan juga simbol dari mobilitas sosial, warisan kolonial yang unik, dan jejak pluralisme agama dalam sejarah Indonesia.

Kini, Depok menjadi kota modern yang terus berkembang di tengah arus urbanisasi dan modernisasi Jabodetabek. Namun, memahami sejarah Depok bukan hanya sekadar menelusuri akar kata, melainkan menyelami kisah kemanusiaan, keimanan, dan transformasi sosial dari masa kolonial menuju Indonesia modern.

Di balik bangunan dan jalan-jalan yang padat di Depok hari ini, tersimpan warisan penting tentang bagaimana satu komunitas kecil, yang dibangun atas dasar kebebasan dan kesetaraan, dapat memberi kontribusi besar pada sejarah sosial dan religius di tanah Jawa.

Pewarta : Yudha Purnama

Baca Berita lain >>>>>>>>>>>
#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal

Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Pelepasan Jemaah Haji Tangerang Selatan 2025: Pilar Saga Ichsan Tekankan Nilai Spiritualitas dan Kebangsaan
Next: Prabowo Tegaskan Tiga Pilar Strategis ASEAN-GCC: Visi Masa Depan Kawasan dalam Perspektif Ekonomi, Industri Halal, dan Perlindungan Migran

Related Stories

Menggugah Warisan Sunan Kalijaga
3 min read

Menggugah Warisan Sunan Kalijaga: Purwoharjo Hidupkan Lagi Tari Tayub

Jurnalis RI News Portal Posted on 3 hari ago
Tentara Pelajar dan Pahlawan Pendidikan yang Terlupakan di Wonogiri
2 min read

Jejak Surachman: Tentara Pelajar dan Pahlawan Pendidikan yang Terlupakan di Wonogiri

Jurnalis RI News Portal Posted on 1 minggu ago
Monumen Perjuangan Nilai-Nilai 45 Jatisrono
2 min read

Monumen Perjuangan Nilai-Nilai 45 Jatisrono: Jejak Gerilya dan Ingatan yang Terhapus

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 minggu ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News

Recent Posts

  • Semarak Tirakatan dan Merti Dusun di Kabupaten Semarang: Merajut Syukur, Budaya, dan Nasionalisme
  • Padang Lawas: Dugaan Perilaku Asusila Oknum Kepala Desa Picu Resah Masyarakat
  • DPRD Badung Dorong Penegakan Hukum Terukur atas Pelanggaran Usaha di Pantai Balangan dan Melasti
  • Pemkab Klaten Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB-P2, Fokus Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak
  • Kecelakaan Lalu Lintas di Wonogiri: Mobil Tertabrak Kereta Api Batara Kresna, Satu Penumpang Tewas

Komentar

  1. Sami.s mengenai Pemeriksaan Mantan Bupati Karanganyar Terkait Dugaan Korupsi Masjid Agung Madaniyah: Kajari Ungkap Detail Proses
  2. Tukino gaul gaul mengenai Investigasi Kecelakaan Tunggal di Padangsidimpuan: Polisi Temukan Kejanggalan pada Korban
  3. rendro mengenai Potensi Hortikultura di Kelam Permai: Terong Ungu dan Cabai Rawit Menjanjikan Hasil Ekonomi Baru di Sintang
  4. Sugeng Rudianto mengenai Pemerintah Tegas Tolak Pembakaran Hutan: Menko Polkam Dorong Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pembukaan Lahan
  5. Wisnu mengenai Perbedaan Regulasi BPJS Kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas Jadi Sorotan Warga Lampung Utara

Arsip

  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Semarak Tirakatan dan Merti Dusun di Kabupaten Semarang: Merajut Syukur, Budaya, dan Nasionalisme
  • Padang Lawas: Dugaan Perilaku Asusila Oknum Kepala Desa Picu Resah Masyarakat
  • DPRD Badung Dorong Penegakan Hukum Terukur atas Pelanggaran Usaha di Pantai Balangan dan Melasti
  • Pemkab Klaten Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB-P2, Fokus Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak
  • Kecelakaan Lalu Lintas di Wonogiri: Mobil Tertabrak Kereta Api Batara Kresna, Satu Penumpang Tewas
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.