Skip to content
02/07/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Budaya
  • Jejak Sejarah Kota Depok: Warisan Kolonial, Identitas Budaya, dan Transmisi Agama di Pinggiran Batavia

Jejak Sejarah Kota Depok: Warisan Kolonial, Identitas Budaya, dan Transmisi Agama di Pinggiran Batavia

Jurnalis RI News Portal Posted on 1 bulan ago 3 min read
Jejak Sejarah Kota Depok
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Jakarta 27 Mei 2025 – Nama Depok yang kini identik sebagai kota penyangga Jakarta ternyata menyimpan sejarah panjang yang sarat dengan muatan kolonialisme, penyebaran agama, dan pembebasan budak. Tak banyak yang mengetahui bahwa sebutan Depok berasal dari frasa dalam Bahasa Belanda: De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang berarti Organisasi Kristen Protestan Pertama. Sejarah ini berakar dari inisiatif seorang tokoh kolonial Belanda bernama Cornelis Chastelein, yang dikenal sebagai eks pegawai tinggi VOC serta dermawan yang membebaskan budak-budaknya.

Cornelis Chastelein (1658–1714) adalah seorang Kristen Protestan yang memiliki jabatan tinggi dalam struktur VOC, dengan karier yang menanjak dari pengawas gudang hingga menjadi anggota Raad van Indië (Dewan Kota Batavia). Catatan dalam buku Depok Tempo Doeloe (2011) menunjukkan bahwa setelah dua dekade bekerja di VOC, ia membeli tanah di Weltevreden (kini kawasan Gambir) pada 1693. Dua tahun berselang, ia memutuskan pensiun dan membeli tanah di Srengseng (sekarang Lenteng Agung), lalu membangun sebuah rumah besar di sana dan memulai kehidupan sebagai tuan tanah.

Di sinilah kisah Depok bermula. Chastelein membawa serta keluarganya dan lebih dari 150 orang budak yang sebagian besar berasal dari luar Jawa. Sebagai seorang Kristen yang saleh, ia menaruh perhatian besar pada hak asasi manusia dan perlakuan terhadap budak. Ia bukan hanya memberi mereka tempat tinggal, tetapi juga mendidik mereka dalam ajaran Kristen dan mempersiapkan mereka untuk hidup merdeka.

Menurut catatan Tri Wahyuning M. Irsyam dalam Berkembang dalam Bayang-bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950–1990-an (2017:41), “Ketika pindah ke Seringsing (Srengseng), Chastelein bukan hanya membawa keluarganya melainkan juga budak-budaknya.” Komunitas ini kemudian dikenal sebagai De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang dalam perkembangan fonetik dan sosial, melahirkan nama Depok.

Tindakan Chastelein memerdekakan budaknya memiliki implikasi sosial dan hukum yang luar biasa untuk masa itu. Dalam surat wasiat tertanggal 13 Maret 1714—tiga bulan sebelum wafat pada 28 Juni 1714—Chastelein menuliskan bahwa seluruh kekayaannya akan diwariskan kepada bekas budak-budaknya yang telah ia merdekakan. Tanah di wilayah Mampang, Srengseng, hingga Depok menjadi warisan bersama. Para mantan budak diberi wewenang untuk mengelola perkebunan tebu, pala, kopi, dan lada—komoditas yang sangat bernilai pada masa kolonial.

Baca juga : Pelepasan Jemaah Haji Tangerang Selatan 2025: Pilar Saga Ichsan Tekankan Nilai Spiritualitas dan Kebangsaan

Langkah ini menjadikan komunitas Depok sebagai salah satu komunitas pribumi merdeka pertama yang memiliki hak atas tanah dan organisasi sosial keagamaan sendiri. Hal ini menandai terbentuknya sebuah komunitas Protestan independen di luar sistem VOC, yang tetap bertahan bahkan hingga masa pascakolonial.

Walau asal-usul nama Depok telah ditelusuri oleh banyak sejarawan ke akar Protestan Belanda tersebut, beberapa versi lain terus bermunculan di ruang publik. Salah satu versi populer menyebut Depok sebagai akronim dari “Daerah Permukiman Orang Kota”. Meski tidak memiliki dasar historis kuat, versi semacam ini menjadi bagian dari dinamika linguistik dan identitas lokal kontemporer.

Stasiunt Depok. Kota Depok yang berpisah dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999 ini ternyata dulunya sempat memiliki Presiden

Namun, sebagaimana ditegaskan oleh banyak kajian, nama Depok pada awalnya adalah simbol dari resistensi budaya dan warisan kebebasan beragama yang dirintis oleh komunitas eks-budak. Dalam konteks ini, Depok tidak sekadar nama wilayah, melainkan juga simbol dari mobilitas sosial, warisan kolonial yang unik, dan jejak pluralisme agama dalam sejarah Indonesia.

Kini, Depok menjadi kota modern yang terus berkembang di tengah arus urbanisasi dan modernisasi Jabodetabek. Namun, memahami sejarah Depok bukan hanya sekadar menelusuri akar kata, melainkan menyelami kisah kemanusiaan, keimanan, dan transformasi sosial dari masa kolonial menuju Indonesia modern.

Di balik bangunan dan jalan-jalan yang padat di Depok hari ini, tersimpan warisan penting tentang bagaimana satu komunitas kecil, yang dibangun atas dasar kebebasan dan kesetaraan, dapat memberi kontribusi besar pada sejarah sosial dan religius di tanah Jawa.

Pewarta : Yudha Purnama

Baca Berita lain >>>>>>>>>>>
#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal

Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Pelepasan Jemaah Haji Tangerang Selatan 2025: Pilar Saga Ichsan Tekankan Nilai Spiritualitas dan Kebangsaan
Next: Prabowo Tegaskan Tiga Pilar Strategis ASEAN-GCC: Visi Masa Depan Kawasan dalam Perspektif Ekonomi, Industri Halal, dan Perlindungan Migran

Related Stories

Malam 1 Suro di Wonogiri
2 min read

Malam 1 Suro di Wonogiri: Ritual Doa, Semedi, dan Kolaborasi Budaya dalam Harmoni

Jurnalis RI News Portal Posted on 3 hari ago
Malam Satu Suro 2025
3 min read

Malam Satu Suro 2025: Antara Refleksi Budaya, Spiritualitas, dan Pelestarian Tradisi Jawa

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 minggu ago
Festival Permainan Rakyat Jawa Barat
3 min read

Festival Permainan Rakyat Jawa Barat: Strategi Pelestarian Budaya di Tengah Arus Modernisasi

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 minggu ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News

Recent Posts

  • Pemkot Gorontalo Kukuhkan Satgas Percepatan Peningkatan PAD, Fokus Garap Sektor Jasa
  • Pelestarian Musik Tradisional Papua: Kementerian Kebudayaan Gelar Pelatihan Lokop Ane di Jayapura
  • Kecelakaan Maut di Trans Kalimantan: Cermin Kerapuhan Keselamatan Jalan dan Tantangan Penegakan Etika Berkendara
  • Presiden Prabowo Subianto Lakukan Lawatan Kenegaraan ke Arab Saudi: Agenda Diplomasi dan Peningkatan Layanan Haji
  • Standarisasi Data Transaksi Digital: Strategi Dicky Kartikoyono untuk Mendorong Efisiensi Sistem Pembayaran Nasional

Komentar

  1. Sami.s mengenai MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, Akhiri “Perimpitan” Tahapan Demokrasi
  2. Sami.s mengenai Beijing Serukan AS Berhenti Sebarkan Persepsi Menyesatkan tentang China
  3. Sugeng Rudianto mengenai Kirab Gunungan Apem Desa Tanggulangin: Tradisi Religius dan Strategi Penguatan Destinasi Wisata Berbasis Budaya Lokal
  4. Tukino gaul gaul mengenai Desa Slogoretno Masuk 15 Besar Nasional: Model Inovasi Digitalisasi Desa dari Wonogiri
  5. Sami.s mengenai CBI SME Bureau Diresmikan: Langkah Strategis Meningkatkan Inklusi Pembiayaan UMKM Melalui Skema B2B Berbasis Data

Arsip

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu meninjau langsung tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Minggu (7/6), menyusul protes masyarakat setempat. Pemerintah memutuskan menghentikan sementara aktivitas tambang sambil menunggu evaluasi menyeluruh dari Kementerian ESDM.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sabtu (7/6), menyebut Uni Eropa telah menyepakati pemberian level playing field untuk produk ekspor perikanan Indonesia. Dengan demikian, produk perikanan RI mendapatkan perlakuan yang setara dengan negara-negara ASEAN lain seperti Thailand dan Filipina.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Pemkot Gorontalo Kukuhkan Satgas Percepatan Peningkatan PAD, Fokus Garap Sektor Jasa
  • Pelestarian Musik Tradisional Papua: Kementerian Kebudayaan Gelar Pelatihan Lokop Ane di Jayapura
  • Kecelakaan Maut di Trans Kalimantan: Cermin Kerapuhan Keselamatan Jalan dan Tantangan Penegakan Etika Berkendara
  • Presiden Prabowo Subianto Lakukan Lawatan Kenegaraan ke Arab Saudi: Agenda Diplomasi dan Peningkatan Layanan Haji
  • Standarisasi Data Transaksi Digital: Strategi Dicky Kartikoyono untuk Mendorong Efisiensi Sistem Pembayaran Nasional
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.