
RI News Portal. Jakarta, 26 Juni 2025 — Pemerintah Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama bilateral dengan Mauritania di berbagai bidang strategis. Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, ketika menerima kunjungan perpisahan Duta Besar Mauritania untuk Indonesia, Weddady Ould Sidi Haiba, di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Menurut Menlu Sugiono, intensifikasi kerja sama dengan Mauritania mencakup sektor perdagangan, investasi, pembangunan berkelanjutan, hingga bidang sosial budaya. Ia menekankan pentingnya mendorong pertukaran kunjungan pejabat tingkat tinggi antara kedua negara untuk mempererat hubungan yang telah terjalin sejak 2011.
“Hubungan bilateral Indonesia dan Mauritania memiliki arti penting, karena Mauritania adalah negara mayoritas muslim yang punya potensi strategis sebagai hub ekonomi di kawasan Sahel, Afrika,” ujar Menlu Sugiono.

Lebih jauh, Mauritania juga tercatat sebagai salah satu negara penerima hibah Indonesia dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan. Dalam forum pertemuan tersebut, Menlu Sugiono turut mengundang Mauritania untuk mempererat kolaborasi dalam penanganan isu Palestina serta konflik di Timur Tengah melalui mekanisme Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Di sisi lain, Menlu Sugiono menyampaikan penghargaan atas kontribusi positif Dubes Weddady selama masa tugasnya di Indonesia sejak 15 Februari 2024. Ia menilai dedikasi Dubes Mauritania tersebut telah berhasil mempererat hubungan diplomatik kedua negara secara signifikan.
Baca juga : Indonesia dan Malaysia Tegaskan Solusi Dua Negara sebagai Jalan Menuju Perdamaian Palestina
Sebagai informasi, hubungan diplomatik Indonesia dan Mauritania resmi terjalin sejak 26 September 2011, melalui penandatanganan Joint Communique Concerning the Establishment of Diplomatic Relations di New York. Saat ini, perwakilan diplomatik Indonesia untuk Mauritania masih dirangkap oleh Kedutaan Besar RI di Rabat, Maroko, dengan dukungan Konsul Kehormatan di Nouakchott. Sementara itu, Mauritania telah membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta sejak tahun 2020 sebagai bentuk komitmen mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia.
Langkah-langkah diplomatik ini mencerminkan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang menekankan solidaritas negara-negara berkembang dan memperluas jejaring kerja sama di kawasan Afrika. Dengan memperkuat hubungan dengan Mauritania, Indonesia diharapkan dapat membuka peluang baru dalam perdagangan, investasi, dan diplomasi multilateral, khususnya di kawasan Sahel yang memiliki potensi geopolitik dan geoekonomi cukup besar.
Pewarta : Yogi Hilmawan
