RI News Portal. Semarang 23 Oktober 2025 – Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sejak Selasa (21/10/2025) hingga Rabu (22/10/2025) menyebabkan banjir di berbagai wilayah, dengan Kecamatan Genuk menjadi salah satu area paling terdampak. Hingga Kamis (23/10/2025) pukul 07.15 WIB, sejumlah kelurahan di wilayah hukum Polsek Genuk masih tergenang air dengan ketinggian bervariasi, meskipun cuaca mulai menunjukkan tanda-tanda cerah.
Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, S.H., M.H., melaporkan bahwa genangan air melanda hampir seluruh wilayah kecamatan, mencakup kawasan perkantoran, permukiman, dan akses jalan utama. Markas Polsek Genuk sendiri tidak luput dari dampak, dengan air setinggi 20 cm masuk ke ruangan dan mencapai 40 cm di halaman markas.
Beberapa wilayah di Kecamatan Genuk mengalami genangan signifikan, antara lain:
- Kelurahan Genuksari: Ketinggian air mencapai 40–70 cm, menjadikannya salah satu titik terparah.
- Kelurahan Trimulyo: Genangan di kawasan industri dan jalan utama berkisar antara 70–90 cm.
- Jl. Wolter Monginsidi dan Jl. Ratan Cilik, Kel. Banjardowo: Air setinggi 10–25 cm.
- Jl. Padi Raya, Kel. Gebangsari: Genangan mencapai 50 cm.
- Jl. Raya Sembungharjo–Kudu, Kel. Sembungharjo: Ketinggian air sekitar 20 cm.
- Jl. Raya Muktiharjo, Kel. Bangetayu Kulon: Air setinggi 60 cm.
- Kawasan Industri Terboyo Megah dan Permukiman RW 1–2, Kel. Terboyo Wetan: Genangan bervariasi antara 30–90 cm.
- Depan Pos Lantas Eks Terminal Terboyo: Ketinggian air sekitar 40 cm.

Menurut Kompol Rismanto, penyebab utama banjir adalah curah hujan tinggi yang berlangsung selama dua hari berturut-turut, melebihi kapasitas sistem drainase di beberapa titik strategis.
Untuk mengatasi dampak banjir, Polsek Genuk bersama instansi terkait langsung bergerak dengan sejumlah langkah tanggap darurat:
- Pengaturan Lalu Lintas: Petugas dikerahkan untuk mengatur arus kendaraan di titik-titik rawan banjir.
- Bantuan Langsung: Anggota Polsek Genuk membantu warga dan pengguna jalan yang terjebak, termasuk mengevakuasi kendaraan mogok, khususnya di depan RS Sultan Agung.
- Rekayasa Lalu Lintas: Di Simpang Genuksari, arus kendaraan dialihkan ke Jl. Wolter Monginsidi karena jalur utama lumpuh akibat genangan setinggi 30 cm.
- Optimalisasi Drainase: Koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dilakukan untuk meningkatkan kinerja pompa air di Kali Babon, Kali Sringin, Kali Tenggang, dan bawah Jembatan Tol Kaligawe.
- Kerja Sama Komunitas: Polsek Genuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), lurah, dan masyarakat setempat untuk penanganan bersama.
- Pemantauan dan Pelaporan: Situasi terkini dilaporkan secara berjenjang kepada pimpinan untuk memastikan respons yang terkoordinasi.
Baca juga : Gubernur Jawa Barat Ancam Copot Pejabat yang Sembunyikan Data APBD
Kompol Rismanto turun langsung memimpin timnya di lapangan, memastikan kelancaran operasi penanganan banjir dan keselamatan warga. “Kami terus memantau perkembangan di seluruh titik genangan. Personel kami tetap siaga untuk membantu warga dan menjaga kelancaran arus lalu lintas,” ujarnya.
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa atau kerugian materiil signifikan, banjir menyebabkan gangguan lalu lintas di beberapa titik. Jalur Semarang–Demak (Pantura) tersendat akibat banjir rob di wilayah Sayung, Demak, serta genangan di Jl. Wolter Monginsidi yang memperlambat laju kendaraan.
Hingga Kamis pagi, situasi di wilayah hukum Polsek Genuk terpantau aman dan kondusif. Dengan membaiknya cuaca, genangan diperkirakan akan surut dalam beberapa jam ke depan. Namun, warga diimbau tetap waspada, terutama di titik-titik yang masih tergenang.
Pewarta: Nandang Bramantyo

